visitaaponce.com

AS Isyaratkan Ada Kemajuan Arab-Israel dalam Tur Biden

AS Isyaratkan Ada Kemajuan Arab-Israel dalam Tur Biden
Pertemuan Presiden Mahmud Abbas dengan Asisten Khusus Presiden AS dan Direktur Senior untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Barbara Leaf.(AFP/Thaer Ghanaim.)

SEORANG pejabat senior Amerika Serikat (AS) pada Rabu (22/6) mengisyaratkan bahwa lebih banyak negara Arab ingin membuat langkah untuk meningkatkan hubungan dengan Israel ketika Presiden Joe Biden mengunjungi kawasan itu bulan depan.

Biden akan melakukan perjalanan dari 13 hingga 16 Juli ke Israel, Tepi Barat, dan pertemuan regional di Arab Saudi. Saudi sejatinya sudah dirayu oleh mantan presiden AS Donald Trump dengan harapan kerajaan yang menjadi rumah bagi situs-situs paling suci Islam itu akan mengakui negara Yahudi.

Barbara Leaf, diplomat top AS untuk Timur Tengah, mengatakan bahwa pemerintahan Biden mendorong kerja sama yang lebih besar antara Israel dan negara-negara Arab yang memiliki hubungan dengannya. "Kami bekerja, di ruang yang tidak berada dalam domain publik, dengan beberapa negara lain. Saya pikir Anda akan melihat beberapa hal menarik sekitar waktu kunjungan presiden," katanya kepada subkomite kongres.

Baca juga: Dibantu Hizbullah, Hamas Ingin Rujuk dengan Pemerintah Suriah

Diminta untuk menjelaskan, Leaf berkata, "Saya benar-benar tidak ingin mendahului presiden." Leaf mengatakan bahwa hubungan UEA-Israel berjalan lancar tetapi pemerintahan Biden juga ingin mendorong kerja sama yang lebih luas. 

Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko pada 2020 menjadi negara Arab pertama dalam beberapa dekade yang menormalkan hubungan dengan Israel sebagai bagian dari yang disebut Kesepakatan Abraham. Kesepakatan ini dianggap Trump sebagai pencapaian kebijakan luar negeri yang khas.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken bergabung dengan rekan-rekannya dari Israel, UEA, Maroko, Bahrain, dan Mesir dalam pertemuan Maret di gurun Negev Israel. Leaf mengatakan bahwa Amerika Serikat ingin acara tersebut menjadi tahunan serta memasukkan Otoritas Palestina dan Yordania sebagai satu-satunya negara Arab lain yang mengakui Israel tetapi mengalami ketegangan hubungan atas status Jerusalem.

Baca juga: Pembukaan Udara Saudi untuk Semua Penerbangan Israel tengah Dibahas

Pertemuan tersebut, kata Leaf, bertujuan memperdalam kerja sama di berbagai bidang termasuk air, pariwisata, kesehatan, dan ketahanan pangan. Israel menemukan alasan yang sama dengan negara-negara Teluk Arab dalam hubungan tegang mereka dengan negara ulama Syiah Iran. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat