visitaaponce.com

PM Anwar Ibrahim Tunjuk Puterinya Jadi Penasihat Bidang Ekonomi

PM Anwar Ibrahim Tunjuk Puterinya Jadi Penasihat Bidang Ekonomi
Nurul Izzah Anwar, putri PM Anwar Ibrahim, ditunjuk sebagai penasihat senior bidang ekonomi.(AFP)

PERDANA Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menujuk putrinya, Nurul Izzah Anwar, sebagai penasihat senior bidang ekonomi.

Beberapa anggota oposisi menyerukan Nurul Izzah Anwar untuk mundur dari peran tersebut karena kental dengan nepotisme.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (30/1), pemimpin oposisi Hamzah Zainudin meminta Anwar untuk mencabut penunjukan Nurul Izzah sebagai penasihat ekonomi dan keuangan senior untuk perdana menteri, menyebutnya sebagai nepotisme.

“Perdana menteri harus menarik penunjukan ini. Nepotisme dalam PKR (Parti Keadilan Rakyat) tidak bisa diseret ke dalam penyelenggaraan pemerintahan. Walk the talk please,” kata Hamzah.

Anwar dan Nurul Izzah masing-masing adalah presiden dan Wakil Presiden PKR. Maka, kata dia, pro bono bukan alasan melegitimasi nepotisme.

Anwar mengatakan bahwa Nurul Izzah tidak dibayar untuk peran penasihat senior. Penunjukan itu mulai berlaku pada 3 Januari 2023.

Baca juga: Anwar Ibrahim Ingin Perkuat Hubungan dengan Indonesia

Hamzah menyatakan penunjukan Nurul sebagai tindakan pengkhianatan terhadap rakyat Malaysia. Itu karena bertentangan dengan nilai-nilai yang dipraktikkan Anwar di bawah kepemimpinannya.

“Praktik nepotisme adalah pengkhianatan terhadap rakyat Malaysia. Penunjukan ini tidak hanya tidak masuk akal, salah, serta merusak citra pemerintah, tetapi juga sangat bertentangan dengan praktik pemerintahan yang baik, berintegritas, dan bebas dari korupsi,” ucap Hamzah.

Dia menunjukkan bahwa Anwar sudah memiliki penasihat untuk urusan yang sama yakni Hassan Marican, yang merupakan mantan presiden dan chief executive officer (CEO) Petronas.

“Ternyata, Malaysia Madani hanyalah retorika kosong karena prioritas perdana menteri tampaknya lebih ditujukan kepada anggota keluarganya sendiri daripada menyelesaikan masalah biaya hidup, mengatasi tantangan ekonomi dan menjajaki pasar baru untuk Malaysia,” imbuh Hamzah.

Slogan Malaysia Madani, atau Civil Malaysia, yang dikonsep oleh pemerintahan Anwar menekankan enam nilai inti yaitu keberlanjutan, kemakmuran, inovasi, rasa hormat, kepercayaan, dan kasih sayang,- yang dimaksudkan untuk memandu kebijakan pemerintah.

Selain Hamzah, mantan perdana menteri dan Ketua PN Muhyiddin Yassin juga mengutuk penunjukan Nurul Izzah.

“Tidak pernah terjadi dalam sejarah Malaysia bahwa seorang perdana menteri menunjuk anak mereka sebagai penasihat,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Senin, meminta Anwar agar putrinya mengundurkan diri dari jabatannya.

“Sarankan Nurul Izzah untuk mengundurkan diri sebagai penasihat perdana menteri. Jangan biarkan penunjukan kecil yang salah tempat ini menjadi titik hitam dalam perjalanan politiknya menuju masa depan yang mungkin lebih cerah,” sebut Hamzah.

Muhyiddin juga meminta Anwar untuk mundur sebagai menteri keuangan dan fokus pada tugasnya. Belum terlambat bagi Anwar untuk memperbaikinya.

"Lebih fokus pada tugas Anda sebagai perdana menteri karena rakyat dan negara sedang menghadapi masa-masa sulit,” katanya.

Secara terpisah, seorang mantan anggota kelompok pro-Anwar Ibrahim juga dilaporkan mengkritik penunjukan Nurul Izzah.

Abdul Razak Ismail, mantan anggota kelompok Otai Reformis mengatakan bahwa perdana menteri sekarang harus berurusan dengan persepsi seputar pengangkatan putrinya.

“Persepsinya sederhana, dari 32 juta orang, apakah memang tidak ada orang lain yang bisa menjadi penasihat perdana menteri?. Kita punya Menteri Perekonomian Rafizi Ramli, apa tidak cukup?,” sebutnya.

Abdul menunjukkan bahwa Pakatan Harapan (PH), koalisi yang dipimpin oleh Anwar, akan bereaksi buruk jika mantan perdana menteri Najib Razak menunjuk istrinya, Rosmah Mansor, sebagai penasihat.

Abdul mengatakan langkah yang lebih baik bagi Nurul Izzah adalah bergabung dengan organisasi non-pemerintah. Anwar sebelumnya mengatakan, pengangkatan Nurul Izzah dilakukan berdasarkan kualifikasinya.

Nurul Izzah merupakan Menteri Keuangan selama delapan tahun sebelumnya meskipun tidak memiliki gelar atau sertifikat universitas terkait keuangan.

“Nurul Izzah memiliki gelar sarjana teknik dan kebijakan publik. Memang, saya memintanya untuk membantu saya sebagai penasihat,” kata Anwar.

Nurul Izzah memiliki gelar di bidang teknik, serta gelar lainnya di bidang kebijakan publik dan sosial dari Universitas Johns Hopkins. Ajudan politik Nurul Izzah, Amir H. Ghazali mengecam kritik baru-baru ini atas peran barunya karena pengangkatannya dilakukan untuk kepentingan negara.

“Saya yakin penunjukan tersebut telah dibahas secara matang dengan mempertimbangkan berbagai elemen yang mengutamakan efektivitas pelaksanaan agenda nasional yang beragam,” ujarnya dalam keterangan tertulis. (CNA/Cah/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat