visitaaponce.com

Perubahan Iklim Picu Kerugian di AS

Perubahan Iklim Picu Kerugian di AS
Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen di High Level Seminar on Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity(ANTARA FOTO/POOL/Fikri Yusuf/foc.)

PERUBAHAN iklim berdampak pada laju perekonomian dan keuangan di Amerika Serikat (AS). Diprediksi, nilai aset yang mengalir dalam sistem keuangan juga akan merugi selama bertahun-tahun.

“Ketika perubahan iklim meningkat, bencana alam dan suhu yang memanas dapat menyebabkan penurunan nilai aset yang dapat mengalir melalui sistem keuangan. Dan transisi yang tertunda dan tidak teratur ke ekonomi dapat menyebabkan guncangan pada sistem keuangan juga,” ungkap Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen dalam sambutan yang disiapkan untuk disampaikan pada pertemuan pertama dewan penasehat.

Yellen mengaku akan memberi tahu dewan penasihat baru yang terdiri dari akademisi, pakar sektor swasta, dan nirlaba. Ia mengingatkan, telah terjadi peningkatan lima kali lipat bencana miliaran dolar dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Jumlah ini diprediksi lebih besar dibandingkan dengan tahun 1980-an.

Baca juga: Redam Dampak Perubahan Iklim, Ini Rekomendasi 3 Pakar Pertanian IPB University

Ia mengatakan badai hebat dan kebakaran hutan di negara bagian seperti California, Florida, dan Louisiana, serta tornado di Selatan dan badai yang meningkat di Pantai Barat menunjukkan bagaimana percepatan perubahan iklim.

Pemerintah AS pada Januari melaporkan bahwa pada 2022,  2017 dan 2011 untuk mencatat jumlah bencana miliaran dolar tertinggi ketiga. Adapun total kerugian setidaknya USD165 miliar.

Baca juga: 79% Generasi Z Sadar Perubahan Iklim Merupakan Masalah Serius

Ada 18 bencana cuaca dan iklim yang masing-masing menelan kerugian setidaknya USD1 miliar dalam setahun. Termasuk dua tornado di selatan dan tenggara pada Maret dan April, dan kebakaran hutan besar-besaran di barat.

“Komite Penasihat Risiko Keuangan Terkait Iklim baru (CFRAC), yang dibentuk Oktober lalu oleh Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan (FSOC), akan meningkatkan upaya AS untuk mengurangi risiko perubahan iklim terhadap stabilitas keuangan,” kata Yellen.

Mantan Konselor Iklim AS John Morton menambahkan, CFRAC adalah indikasi yang jelas tentang keseriusan regulator AS mengatasi ancaman peningkatan risiko iklim dalam sistem keuangan. Dengan berbagai ahlinya, dewan akan memberi saran kepada FSOC saat mereka telah mengidentifikasi risiko yang muncul terhadap stabilitas sistem keuangan AS.

Kantor Asuransi Federal juga telah mengeluarkan proposal untuk mengumpulkan data dari perusahaan asuransi buat menilai risiko iklim, dan Fed pada Januari mengatakan akan melakukan analisis skenario percontohan iklim untuk mempelajari praktik manajemen risiko iklim bank.

Pada April mendatang, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) akan mengeluarkan aturan baru tentang pengungkapan terkait iklim perusahaan. Tetapi pemerintahan Biden saat ini menghadapi tantangan berat dari Partai Republik.

Partai mengatakan lembaga tersebut telah menulis aturan di luar proses hukum. Para pemimpin Republik ingin mengontrol anggota DPR AS untuk membatasi pengawasan administratif peraturan iklim dan masalah lainnya.

(Ant/Z-10)

  

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat