visitaaponce.com

Keluarga Masih Berharap 6 ABK WNI Tenggelam di Jepang Ditemukan

Keluarga Masih Berharap 6 ABK WNI Tenggelam di Jepang Ditemukan
Peta perairan Pulau Senkaku tempat 6 ABK WNI tenggelam.(Dok. AFP)

Proses pencarian dan penyelamatan (SAR) enam anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang hilang, diduga tenggelam, di perairan Pulau Senkaku, di Jepang telah dihentikan. Meski begitu, keenam keluarga ABK WNI itu mengharapkan pemerintah Jepang dan Taiwan meneruskan pencarian.

Keenam ABK WNI itu merupakan korban kecelakaan kapal Xin Chang Fa No. 88 berbendera Taiwan yang terbalik di perairan Negeri Sakura pada Minggu (5/3). Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) telah memfasilitasi keenam keluarga ABK WNI dengan perusahaan Taiwan dalam mengurus pemenuhan hak berikut kompensasi.

"Keluarga ingin para ABK segera ditemukan. Namun setelah berbagai kapal dan pesawat dikerahkan, baik dari Coast Guard Jepang dan Taiwan para ABK belum ditemukan," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha kepada Media Indonesia, Kamis (16/3).

Baca juga: Sudah Tiga Hari, Enam ABK WNI yang Hilang di Perairan Senkaku Jepang Belum Ditemukan

Menurut dia pemerintah Jepang dan Taiwan telah menghentikan operasi SAR keenam ABK WNI. Meskipun demikian, kedua negara melalui patroli rutin masih memantau keberadaannya keenamnya.

"Operasi SAR sudah dihentikan tetapi pencarian masih terus dilakukan melalui patroli rutin coast guard," kata dia.

Baca juga: Enam WNI Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Sengketa Jepang

Dengan berakhir operasi SAR, kata dia, pihak Taiwan yang membawahi kapal penangkapan ikan tempat keenam ABK WNI itu bekerja akan memutuskan status kematian mereka. Indonesia terus melakukan koordinasi dengan Taiwan mengenai isu tersebut berikut memastikan pemenuhan hak-hak para ABK.

"KDEI sudah bertemu dengan owner (pemilik) kapal dan agensi untuk pemenuhan hak-hak para ABK," tegasnya.

Ia berjanji kepada seluruh keluarga enam ABK WNI, pemerintah Indonesian akan mengawal semua tahapan pemulasaraan jenazah keenamnya jika ditemukan. Termasuk pembayaran kompensasi kepada keenam keluarga ABK WNI.

"Tentuk semuanya kita kawal. Namun hingga kini belum ada pernyataan mengenai penetapan keenamnya telah meninggal," pungkasnya.

Sebelumnya Judha mengungkapkan, 6 ABK WNI yang tenggelam di Jepang mayoritas dari Jawa Tengah, seperti Pemalang, Brebes, Pekalongan dan Indramayu. Kapal penangkap ikan terguling di perairan dekat Kepulauan Senkaku pada Minggu (5/3), sekitar pukul 13.30 waktu Jepang. Kapal tersebut membawa tujuh orang yang terdiri dari satu warga Taiwan bertindak sebagai kapten dan enam lainnya ABK.

(Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat