50 Ribu Guru di Selandia Baru Mogok Kerja
![50 Ribu Guru di Selandia Baru Mogok Kerja](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/ac3f5dcb8b82e44bcca47b522e90c0bd.jpg)
SEKITAR 50 ribu guru di Selandia Baru mogok kerja pada Kamis (16/3) menuntut penaikan gaji. Mereka merasa 'tidak mampu ke dokter gigi' dan 'terlalu miskin untuk membeli kebutuhan pokok'.
Biaya hidup telah menjadi isu penting politik saat ini di Selandia Baru karena pemerintah berjuang menahan laju inflasi. Data terbaru memperlihatkan ekonomi Selandia Baru tidak menggembirakan dan dikhawatirkan memicu resesi.
Aksi protes para guru membuat sekolah-sekolah baik di level TK, tingkat pertama dan kedua tidak melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar.
Baca juga: 3.043 Pelamar Tetap Jadi Prioritas pada Seleksi Guru ASN PPPK
Serikat pekerja berpendapat bahwa pemerintah tidak memberikan angka yang bagus sesuai inflasi saat ini. Belum lagi Selandia Baru sedang kekurangan guru.
"Kualitas pendidikan adalah hak asasi manusia yang fundamental," kata Chris Abercrombie dari Asosiasi Guru Sekolah Dasar seperti dilansir dari AFP. "Tragisnya, kami (guru) melihat pemenuhan hak berjalan perlahan dan pastinya digerogoti," sambung dia.
"Peningkatan gaji guru dan pekerja sangat penting untuk menjaga staf berpengalaman dan merekrut lulusan-lulusan baru," kata Abercrombie lagi.
Baca juga: Puluhan Guru Honorer di Garut Kecewa di 'PHP' Kemendikbud
Sementara Presdent Institut Pendidikan Selandia Baru Mark Potter mengatakan para guru telah memberikan pesan kepada pemerintah agar segera dilakukan perubahan.
Setiap guru pasti ingin memberi yang terbaik kepada para murid. Tapi, itu tidak mungkin dilakukan jika tidak ada perubahan dari pemerintah.
Menteri Pendidikan Jan Tinetti mengatakan dirinya kecewa melihat para guru mogok kerja dan ingin segera ada solusi. (Z-6)
Terkini Lainnya
Pemerintah Bayarkan Kenaikan Gaji ASN hingga Pensiunan Mulai Maret 2024
Gaji TNI/Polri Resmi Naik, Terendah Rp1,7 Juta
Transportasi Publik Jerman Terancam Lumpuh Total
Jokowi Sahkan Aturan Kenaikan Gaji TNI/Polri
Kenaikan Gaji ASN Dinilai Didasari Kepentingan Politik
Pengamat: Dampak Kenaikan Gaji PNS Harus Diperhitungkan secara Cermat
Mengajar hingga Usia 60 Tahun, Guru TK Diminta Kembalikan Gaji
92.888 Guru Lulus Program Pendidikan Guru Penggerak
Disiplin Positif dan Asset-Based Thinking: Solusi Tingkatkan Kualitas Pembelajaran
Guru di Pangandaran Curi Komputer demi Judi Online
Pemetaan Guru Madrasah Acuan Kesesuaian Standar Kompetensi
Perlukah ‘Punishment’ jika Anak tidak Masuk Ranking 10 Besar saat Terima Rapor? Bagaimana Cara Menyikapinya?
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap