visitaaponce.com

AS Tiongkok dan Rusia Memperdagangkan Informasi di Dunia Maya

AS: Tiongkok dan Rusia Memperdagangkan Informasi di Dunia Maya
International ransomware enforcement action di AS(AFP/Ngan)

Tiongkok dan Rusia disebut Amerika Serikat (AS) memperdagangkan informasi di dunia maya. Itu mengapa menurut mereka Washington dengan beberapa negara ASEAN memperkuat perlindungan dunia maya termasuk untuk menggagalkan serangan ransomware.

“Apa yang kami lihat dengan Tiongkok dan Rusia adalah hubungan yang erat untuk dapat berbagi informasi,” kata Kepala Komando Siber AS dan Direktur Badan Keamanan Nasional Jenderal Paul Nakasone, dilansir dari Strait Times, Sabtu, (25/3).

Ia melihat tanda-tanda kedua negara berkolaborasi di dunia maya, di tengah tuduhan dari pejabat tinggi AS bahwa Beijing sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Mengacu pada pertemuan minggu ini di Moskow antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin, Jenderal Nakasone mengatakan AS sedang dalam proses mengidentifikasi sifat informasi yang telah dibagikan kedua negara.

Baca juga: Makin Agresif, Tiongkok juga Perkuat Hubungan Bilateral dengan Suriah

Dia mengatakan Tiongkok mewakili ancaman spionase dunia maya teratas bagi pemerintah AS dan jaringan sektor swasta. Laporan itu juga menyebut Rusia, Iran, dan Korea Utara sebagai negara lain dengan kemampuan serangan dunia maya yang terus berkembang.

“Kami sangat prihatin tidak hanya tentang Tiongkok dan Rusia, tetapi semua musuh yang beroperasi di domain dunia maya ini. Kami terus mempertahankan kewaspadaan yang kuat terhadap negara-negara tersebut untuk memahami apa yang mereka coba lakukan,” kata Nakasone.

Baca juga: Ukraina dan ICC Siapkan Kantor Lapangan Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang Putin

Washington juga mengatakan memiliki informasi baru bahwa Tiongkok dapat terus memberikan dukungan untuk membantu militer Rusia, yang menghadapi pembalikan medan perang dan kekurangan pasokan. Tiongkok dengan tegas membantah adanya kesepakatan senjata dengan Rusia dan malah menyalahkan AS dan sekutunya karena memperburuk konflik dengan menyediakan senjata kepada Ukraina.

Nakasone mengatakan kantornya fokus untuk melihat tren dan mengingatkan para pembuat kebijakan, termasuk di wilayah tersebut. Asia telah muncul sebagai kawasan yang paling menjadi sasaran serangan dunia maya, menerima satu dari empat serangan yang tercatat pada tahun 2022, menurut analisis seperti Indeks Intelijen Ancaman Keamanan X-Force IBM.

Sementara itu, AS bermitra dengan beberapa negara ASEAN untuk memperkuat pagar dunia maya mereka dan untuk berbagi intelijen yang mencakup kemampuan untuk menggagalkan serangan ransomware. “Hasil yang signifikan adalah bahwa negara-negara ini dapat memahami bahwa ada sejumlah musuh yang mencari kemampuan untuk mencuri data, kekayaan intelektual, atau memengaruhi ekonomi mereka. Mampu mencegah hal itu sangat membantu tidak hanya bagi mereka tetapi juga bagi kami,” kata Nakasone.

Dia mengatakan AS terus-menerus berbagi informasi dengan mitra. “Hei, aktor ini beroperasi dengan cara mencoba memengaruhi undang-undang atau mencoba membuat tindakan yang akan merugikan kepentingan nasional kita. Kami memang membeberkan itu,” kata Gen Nakasone.

(Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat