Digulung Topan Mocha, Ratusan Muslim Rohingya Tewas
HANTAMAN topan Mocha menyebabkan hilangnya ratusan nyawa muslim Rohingya di Rakhine, Myanmar. Demikian keterangan warga, organisasi pemberi bantuan dan sebuah kanal media pada Selasa (16/5).
Aung Kyaw Moe, seorang aktivis Rohingya dan penasihat Kementerian Hak Asasi Manusia Pemerintah Persatuan Nasional, mengatakan di Twitter bahwa jumlah kematian di Sittwe (ibukota Rakhine) mencapai 400 orang. Dia membagikan video tentang bangunan yang rata, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Negara Bagian Rakhine di Myanmar menjadi titik dengan kerusakan terberat akibat badai tropis tersebut yang terjadi pada Minggu (14/5). Badai dengan kecepatan angin mencapai 210 kilometer per jam itu meluluhlantakkan atap-atap rumah mereka.
Baca juga: Topan Mocha yang Landa Myanmar Tewaskan Enam Orang
Organisasi pemberi bantuan nonpemerintah, Partners mengatakan di laman resmi Twitter mereka, ada banyak orang yang tewas dan luka-luka.
“Kami meningkatkan upaya responsif kami untuk memberikan pasokan bantuan penting seperti beras dan terpal kepada komunitas Rohingya yang terkena dampak Topan Mocha semampu kami,” kata Partners dalam unggahannya di Twitter.
Baca juga : Ini Penyebab Siklon Tropis dan Gelombang Badai Kian Mematikan
Wilayah Myanmar barat adalah rumah bagi ratusan ribu Rohingya, salah satu kaum minoritas teraniaya yang ditolak dan tidak diakui sebagai warga negara oleh pemerintah Myanmar.
Lebih dari satu juta orang tinggal di kamp-kamp seadanya di negara tetangga Bangladesh, setelah melarikan diri dari penindasan oleh militer dalam beberapa tahun terakhir.
Media pemerintah Myanmar tidak menyebutkan jumlah korban, tetapi mengatakan pemimpin junta Min Aung Hlaing telah mengunjungi Sittwe, ibu kota Negara Bagian Rakhine, untuk menaksir kerusakan, menyalurkan uang dan memberikan instruksi tanggapan.
Evakuasi 400.000 orang
Sebelum badai melanda pada Minggu, sekitar 400.000 orang di Myanmar dan Bangladesh telah dievakuasi.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan sekitar 6 juta orang di kawasan itu membutuhkan bantuan kemanusiaan sebelum badai terjadi, termasuk di antaranya 1,2 juta orang yang terlantar akibat konflik etnis.
Seorang warga di daerah itu, yang menolak disebutkan identitasnya karena khawatir akan keselamatannya, mengatakan kepada Reuters bahwa lebih dari 100 orang Rohingya tewas, berdasarkan kalkulasi dari beberapa desa yang telah dia kunjungi setelah badai terjadi.
"Ada juga begitu banyak orang yang hilang akibat badai. Kami tidak menerima bantuan apa pun sejauh ini," katanya.
Topan Mocha menjadi salah satu badai terhebat yang pernah terjadi sejak Topan Nargis melanda bagian selatan Myanmar pada 2008 silam yang menewaskan hampir 140.000 orang. (Reuters/Aljazeera/Z-4)
Terkini Lainnya
Evakuasi 400.000 orang
Freddy Pecahkan Rekor Siklon Tropis Berdurasi Terlama sepanjang Sejarah
Pantai Palm Cove Australia Dinobatkan Sebagai yang Terbaik di Dunia
Topan Badai Michaung Datang, India Evakuasi Ribuan Orang
Alam dan Rusia Kompak Serang Ukraina
Topan Otis Menguat ke Kategori 4: Ancaman Potensial di Meksiko
Angin Topan Muifa Paksa 1,6 Juta Warga Shanghai Mengungsi
Keluarga Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Minta Pertolongan ke Presiden Jokowi
Polri: Bandar Judi Tersebar di Mekong Region Countries
Konflik Militer-Etnik Karen di Myanmar dan Ancaman Instabilitas Regional
Myanmar Dilanda Suhu Panas Capai 48,2 Derajat
DPR Dorong Diplomasi Parlemen untuk Mewujudkan Stabilitas di ASEAN
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap