visitaaponce.com

Jelang KTT G7, Jepang Terjunkan 24 Ribu Personel Keamanan

Jelang KTT G7, Jepang Terjunkan 24 Ribu Personel Keamanan
Petugas polisi dengan perlengkapan anti huru hara berdiri di Taman Peringatan Perdamaian di Hiroshima, menjelang KTT G7(Philip FONG / AFP)

TUAN rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kelompok tujuh (G7), Jepang memperketat keamanan dengan menerjunkan 24 ribu personel. Jumlah itu juga untuk mengantisipasi serangan yang sebelumnya telah membunuh eks Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe dua tahun lalu dan melukai PM Fumio Kishida satu bulan yang ke belakang.

Jumlah aparat keamanan itu disebar di seluruh pelosok tempat pertemuan pemimpin tujuh negara kaya, Hiroshima. Perhelatan ini akan berlangsung mulai 19 hingga 21 Mei.

Aparat keamanan melakukan patroli di setiap sudut kota Hiroshima, termasuk tempat wisata di Taman Perdamaian hingga situs-situs bersejarah seperti Kubah Bom Atom. Pengetatan keamanan juga dilakukan di ke ibu kota Jepang, Tokyo.

Baca juga: PM Jepang Mendadak ke Ukraina untuk Bertemu Zelensky 

Petugas keamanan juga telah menyegel tempat-tempat lain yang dianggap berpotensi menimbulkan ancaman. Loker koin, yang umum di banyak stasiun, telah dihentikan operasinya di stasiun-stasiun besar termasuk di Tokyo.

Mesin penjual otomatis di platform kereta bawah tanah juga telah dicabut dan disegel dengan selotip. Di Hiroshima, tanda-tanda di seluruh kota dan di hotel mengingatkan penduduk lokal dan turis bahwa KTT akan menyebabkan gangguan, termasuk penutupan jalan dan akses ke pulau Miyajima, yang diharapkan akan dikunjungi oleh para pemimpin G7.

Baca juga: Zelensky Minta G7 Bantu Dana dan Militer Lebih Banyak Lagi

Lusinan sekolah dan institusi lain memilih untuk tutup selama KTT ini, menurut media lokal. Tahun lalu Abe diserang dengan senjata api yang menyebabkannya tewas setelah mendapatkan perawatan medis.

Kemudian pada April lalu, seorang pria melemparkan alat peledak ke arah PM Fumio Kishida sesaat sebelum dia menyampaikan pidato kampanye di kota Wakayama. Dia lolos tanpa cedera.

Tetapi kedua insiden ini menandakan ancaman keamanan serius terhadap orang-orang penting di Jepang. Kepala Badan Kepolisian Nasional Jepang, dan kepala polisi setempat, mengundurkan diri setelah pembunuhan Abe.

Investigasi mengecam lemahnya sistem pengamanan polisi yang diberi tanggung jawab atas keamanan pejabat tinggi. Kishida telah menginstruksikan polisi untuk meningkatkan keamanan di seluruh wilayah yang akan menjadi tempat perhelatan G7.

"Itu agar para tamu dapat mengunjungi Jepang dengan tenang," katanya.

Para pemimpin dari anggota G7 yakni Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Uni Eropa akan bergabung dengan para undangan lain termasuk Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Perdana Menteri India Narendra Modi. (AFP/Cah/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat