Hadir di KTT G7, Indonesia Bawa Suara Negara Miskin dan Berkembang
![Hadir di KTT G7, Indonesia Bawa Suara Negara Miskin dan Berkembang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/b3a30b3bba0cee00b5890a137e3bc716.jpg)
KEHADIRAN Indonesia di forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima, Jepang, menjadi momentum untuk meneruskan suara negara-negara miskin dan berkembang atau global south.
"Kehadiran Indonesia menunjukkan kepercayaan G7 sebagai perwakilan Global South yang nenyuarakan kepentingan negara berkembang dan miskin atau yang berada di luar G20," kata Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia Evi Fitriani kepada Media Indonesia, Jumat (19/5).
Menurut dia, kepercayaan G7 terhadap Indonesia untuk mengikuti KTT yang digelar di kota yang hancur oleh bom atom pada perang dunia II itu, merupakan kehormatan. Sayangnya Indonesia mewakili negara-negara yang tidak homogen.
Baca juga : Akan Hadiri KTT G7, Presiden Jokowi Berolak ke Hiroshima
"Ini kehormatan sekaligus tantangan karena suara GS juga tidak homogen," ujarnya.
Evi menambahkan, suara yang dibawa Indonesia ke KTT G7 tidak menjamin akan diterima. Namun demikian, bagi Indonesia sudah cukup bagus karena bisa menggemakan aspirasi dari mayoritas penduduk dunia.
Baca juga : Negara G7 Pertimbangkan Sanksi Baru terhadap Rusia
"Diterima atau tidak tergantung konstelasi isu. Kalau banyak negara G7 yang gagasannya sama maka bisa diterima karena banyak juga isu yang tidak homogen dalam G7," pungkasnya.
Presiden Joko Widodo berangkat ke Hiroshima membawa sejumlah isu seperti perubahan iklim, pangan, energi, dan suara dari negara-negara GS. Ia menegaskan sudah saatnya suara dari negara perkembang didengar.
"Kita akan membawa suara dari GS yang intinya negara-negara berkembang harus didengarkan, bukan hanya negara-negara maju dan negara-negara besar saja tapi negara-negara berkembang harus didengarkan di dalam forum itu. Keinginan kita kira-kira itu," kata Jokowi.
Isu perdamaian, kata Jokowi, juga akan ia bahas dalam KTT G7 di Jepang nanti. Termasuk isu mengenai Myanmar.
"Akan dibahas karena tempatnya adalah Hiroshima karena itu adalah simbol perdamaian," kata Jokowi.
Dalam lawatan ke Jepang, Jokowi didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung. (Z-5)
Terkini Lainnya
G7 Sepakat Pinjaman Ukraina Menggunakan Keuntungan dari Investasi Rusia yang Dibekukan
Presiden AS Joe Biden dan G7 Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
Para pemimpin G7 Setuju Pembatasan Impor Berlian Rusia
G7 Serukan Huthi Hentikan Ancaman terhadap Pelayaran Internasional
Israel Tertekan, Punya Tiga Pekan Hancurkan Gaza
Amerika Undang Jepang dan Korsel Merapat ke Washington
HUT ke-78 Bhayangkara, Jokowi: Polisi Harus Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Jokowi Jenguk Prabowo Subianto Usai Operasi di RSPPN
Keputusan Memberhentikan Menkominfo Budi Arie Setiadi adalah Hak Presiden
Komisi III DPR RI Setuju dengan Jokowi agar KPK Usut Bansos Covid-19
4 Bandar Judi Online Terdeteksi, Kapolri: Kita akan Telusuri Sampai Titik Puncak
Bansos Presiden yang Dikorupsi Berisi Beras sampai Biskuit
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap