Sebelum Meninggal Dunia, Silvio Berlusconi Sempat Jalani Perawatan Medis Leukemia
MANTAN Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi meninggal dunia pada Senin (12/6). Berlusconi merupakan Perdana Menteri Italia terlama sejak Perang Dunia II. Berlusconi wafat di usianya yang ke-86 di rumah sakit San Raffaele Milan. Ia sebelumnya menjalani perawatan medis atas infeksi paru-paru akibat leukemia.
Mantan pemilik klub sepak bola AC Milan ini merupakan orang terkaya di Italia dari usaha real estate dan kerajaan media terbesar Italia, Mediaset. Taipan yang dilanda skandal yang terkenal karena pesta pora partai bunga bunga-nya itu mengubah dan memonopoli politik Italia.
Dia memicu perpecahan kelompok kiri-kanan konservatif dengan front anti-Berlusconi kiri-tengah. Dikenal sebagai Cavaliere II atau Ksatria II, Berlusconi berkuasa di Italia lebih dari satu dekade.
Baca juga : Eks PM Italia Berlusconi Didiagnosa Kanker Darah
Majalah The Economist memuat cerita sampul tentang Berlusconi dengan menyebutnya sebagai orang yang mengacaukan seluruh Italia. Terlepas dari ejekan, keberaniannya yang tak terbatas, gaya politiknya yang unik, dan karirnya yang penuh gejolak menjadi buku pedoman bagi politisi ambisius di seluruh dunia, menjadikannya pendahulu populisme kontemporer.
Baca juga : Mantan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi Meninggal Dunia
Jauh sebelum orang-orang seperti Donald Trump memainkan kartu anti-sistem, Berlusconi telah berhasil menjadikan dirinya sebagai bête noir dari kelas politik yang menurun dan terdiskreditkan. Dituduh sebagai narsis, seksis, dan mementingkan diri sendiri, Berlusconi juga berperan sebagai korban yang sama memilukan, mencerca pengadilan dan pernah mengklaim bahwa dia adalah orang yang paling teraniaya dalam sejarah dunia dan sejarah laki-laki.
Dia juga menjadi pelawak politik yang lebih daripada eks Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, lebih macho daripada Presiden Rusia Vladimir Putin. Berlusconi juga sangat menjaga kultus kepribadiannya dan ahli strategi daripada Matteo Salvini, seorang nasionalis yang sempat menggantikannya sebagai pemimpin kubu sayap kanan negara itu.
Salvini hanya untuk digantikan oleh Giorgia Meloni dari sayap kanan, Perdana Menteri Italia saat ini dan pernah menjadi menteri junior di bawah Berlusconi.
Politisi Italia yang paling banyak dibicarakan sejak Benito Mussolini, Berlusconi pernah digambarkan sebagai penyakit yang hanya bisa disembuhkan melalui vaksinasi oleh jurnalis pasca perang yang paling dihormati di negara itu, Indro Montanelli. (AFP/Z-8)
Terkini Lainnya
Gunung Etna di Italia Meletus Muntahkan Asap dan Debu
Spalletti masih Dipercaya Jadi Pelatih Timnas Italia
Murat Yakin: Swiss Membuktikan Tim Kecil Bisa Mendominasi
Bryan Cristante Akui Italia Merasa Frustrasi di EURO 2024
Gianluigi Donnarumma Minta Maaf kepada Penggemar Italia Setelah Kalah di EURO 2024
Matteo Darmian Kecewa dan Menyesal Setelah Italia Kalah di EURO 2024
Fikayo Tomori tidak Tertarik Bergabung dengan Newcastle United
Pilih Fokus ke Euro 2024, Theo Hernandez Tolak Bahas Masa Depannya di AC Milan
Atalanta Permanenkan Charles De Ketelaere
Profil Paulo Fonseca, Pelatih Baru AC Milan
AC Milan Tunjuk Paulo Fonseca Sebagai Pelatih Baru
AC Milan Ingin Datangkan Matty Cash dari Aston Villa
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap