visitaaponce.com

Cegah Invasi Tiongkok, AS Beri Paket Bantuan Militer Rp5,2 T ke Taiwan

Cegah Invasi Tiongkok, AS Beri Paket Bantuan Militer Rp5,2 T ke Taiwan
Beberapa helikopter militer Taiwan.(AFP)

AMERIKA Serikat (AS) mengumumkan pemberian paket bantuan militer senilai US$345 juta atau Rp5,2 triliun untuk Taiwan. Paket ini diperuntukkan guna meningkatkan kemampuan pulau itu untuk mencegah invasi Tiongkok. Para diplomat Tiongkok memprotes langkah tersebut.

Keputusan yang diumumkan pada Jumat (28/7) ini, meliputi peralatan intelijen, pengawasan dan pengintaian serta amunisi senjata kecil. Senjata ini akan diambil dari cadangan AS sehingga memungkinkan pengirimannya lebih cepat dari biasanya.

"Ini adalah kemampuan yang dapat digunakan Taiwan untuk meningkatkan pencegahan invasi sekarang dan di masa depan," kata seorang juru bicara Pentagon.

Baca juga: Kim Jong Un Janji Perkuat Kerja sama dengan Tiongkok

Elemen-elemen dari paket ini untuk mengatasi keterbatasan stok pertahanan multi-sektor, kemampuan anti-tank dan pertahanan udara. "Kami sedang bekerja dengan cepat untuk memberikan bantuan militer yang diumumkan hari ini," lanjut juru bicara itu.

Kongres telah memberi wewenang kepada Presiden Joe Biden untuk memberi bantuan ke Taiwan dari stok militer AS, dengan cara yang sama seperti Washington telah memberikan bantuan dalam jumlah besar ke Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022.

Baca juga: Amerika Tidak Jadikan Papua Nugini Pangkalan Permanen

Sempat Terhambat

Dalam sebuah pernyataan, pihak Taiwan berjanji untuk bekerja sama dengan AS dalam menjaga perdamaian, stabilitas dan status quo di Selat Taiwan. Paket tersebut merupakan tambahan dari hampir US$19 miliar untuk sejumlah pesawat militer F-16 dan sistem senjata utama lainnya yang telah disetujui AS untuk Taiwan.

Pengiriman senjata-senjata itu sebelumnya sempat terhambat oleh masalah rantai pasokan selama pandemi covid-19 dan diperburuk oleh tekanan basis industri pertahanan global yang diciptakan oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Taiwan berpisah dari Tiongkok pada 1949 di tengah perang saudara. Presiden Tiongkok Xi Jinping mempertahankan hak mereka untuk mengambil alih pulau yang sekarang memiliki pemerintahan sendiri, dengan kekerasan jika perlu.

Beijing menuduh AS mengubah Taiwan menjadi tong mesiu melalui penjualan senjata miliaran dolar yang telah dijanjikannya.

(Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat