visitaaponce.com

3 Polisi Prancis Dituntut atas Kematian Seorang Pria

3 Polisi Prancis Dituntut atas Kematian Seorang Pria
Ilustrasi: Polisi Prancis(Sebastien BOZON / AFP)

TIGA polisi Prancis didakwa pada Kamis (9/8) atas kematian seorang pria berusia 27 tahun dalam kerusuhan yang terjadi secara nasional awal musim panas ini.

Tuntutan ini merupakan sebuah kejadian yang tidak biasa terjadi ketika para petugas menghadapi kasus kriminal karena kekerasan saat bertugas.

Sementara otopsi terhadap seorang pria yang meninggal di Marseille selama kerusuhan menunjukkan adanya bekas luka di dadanya. Jaksa penuntut, menyebut kondisi itu jelas akibat dampak tembakan dari bola peledak yang biasa digunakan oleh polisi.

Baca juga: Junta Tuduh Prancis Dukung Teroris di Niger

Para petugas ditangkap pada hari Selasa atas insiden tersebut. Kasus ini, satu-satunya kematian yang diketahui terjadi di Prancis pada akhir Juni dan awal Juli terjadi pembunuhan seorang remaja oleh seorang polisi pada tanggal 27 Juni.

Kerusuhan tersebut dibalas dengan tindakan tegas oleh polisi.

Baca juga: Prancis Menangguhkan Bantuan untuk Burkina Faso

Pria tersebut, Mohamed Bendriss meninggal dunia setelah merasa tidak enak badan saat mengendarai skuter.

Jaksa penuntut mengatakan bahwa mereka menganggap kematian pria itu disebabkan oleh benturan keras pada dada dan disebabkan oleh penembakan proyektil jenis bola ledakan.

Ketiganya akan dituntut dengan kekerasan bersenjata yang secara tidak sengaja menyebabkan kematian.

Namun, pihak kejaksaan juga mengatakan bahwa korban mungkin terlibat dalam penjarahan sebuah toko sepatu di kota tersebut.

Ada indikasi bahwa Bendriss terlibat dalam pencurian di toko tersebut, dan dikejar oleh polisi saat dia mengendarai skuternya.

Ketika dia berkendara di trotoar melewati polisi, dia terkena satu proyektil, dan proyektil lainnya mengenai skuternya.

"Dia terus melaju, tetapi kemudian diketahui mengalami gangguan pernapasan dan meninggal dunia," kata jaksa penuntut.

Secara keseluruhan, lima petugas polisi dari unit elit Raid telah ditahan pada hari Selasa, tetapi dua orang dibebaskan dengan cepat.

Beberapa warga sipil dan polisi memberikan kesaksian sebagai saksi dalam kasus ini.

Para petugas tersebut akan tetap berada di bawah pengawasan yudisial, dan dilarang untuk melakukan kontak dengan para penggugat dalam kasus ini. Mereka juga tidak boleh berpartisipasi dalam kontingen polisi yang berkaitan dengan pengendalian kerusuhan perkotaan atau acara berskala besar.

Investigasi ini merupakan insiden terbaru yang melibatkan polisi Marseille. (AFP/Fer/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat