3 Polisi Prancis Dituntut atas Kematian Seorang Pria
![3 Polisi Prancis Dituntut atas Kematian Seorang Pria](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/7a4efb9210a64a13273d802c473dae44.jpg)
TIGA polisi Prancis didakwa pada Kamis (9/8) atas kematian seorang pria berusia 27 tahun dalam kerusuhan yang terjadi secara nasional awal musim panas ini.
Tuntutan ini merupakan sebuah kejadian yang tidak biasa terjadi ketika para petugas menghadapi kasus kriminal karena kekerasan saat bertugas.
Sementara otopsi terhadap seorang pria yang meninggal di Marseille selama kerusuhan menunjukkan adanya bekas luka di dadanya. Jaksa penuntut, menyebut kondisi itu jelas akibat dampak tembakan dari bola peledak yang biasa digunakan oleh polisi.
Baca juga: Junta Tuduh Prancis Dukung Teroris di Niger
Para petugas ditangkap pada hari Selasa atas insiden tersebut. Kasus ini, satu-satunya kematian yang diketahui terjadi di Prancis pada akhir Juni dan awal Juli terjadi pembunuhan seorang remaja oleh seorang polisi pada tanggal 27 Juni.
Kerusuhan tersebut dibalas dengan tindakan tegas oleh polisi.
Baca juga: Prancis Menangguhkan Bantuan untuk Burkina Faso
Pria tersebut, Mohamed Bendriss meninggal dunia setelah merasa tidak enak badan saat mengendarai skuter.
Jaksa penuntut mengatakan bahwa mereka menganggap kematian pria itu disebabkan oleh benturan keras pada dada dan disebabkan oleh penembakan proyektil jenis bola ledakan.
Ketiganya akan dituntut dengan kekerasan bersenjata yang secara tidak sengaja menyebabkan kematian.
Namun, pihak kejaksaan juga mengatakan bahwa korban mungkin terlibat dalam penjarahan sebuah toko sepatu di kota tersebut.
Ada indikasi bahwa Bendriss terlibat dalam pencurian di toko tersebut, dan dikejar oleh polisi saat dia mengendarai skuternya.
Ketika dia berkendara di trotoar melewati polisi, dia terkena satu proyektil, dan proyektil lainnya mengenai skuternya.
"Dia terus melaju, tetapi kemudian diketahui mengalami gangguan pernapasan dan meninggal dunia," kata jaksa penuntut.
Secara keseluruhan, lima petugas polisi dari unit elit Raid telah ditahan pada hari Selasa, tetapi dua orang dibebaskan dengan cepat.
Beberapa warga sipil dan polisi memberikan kesaksian sebagai saksi dalam kasus ini.
Para petugas tersebut akan tetap berada di bawah pengawasan yudisial, dan dilarang untuk melakukan kontak dengan para penggugat dalam kasus ini. Mereka juga tidak boleh berpartisipasi dalam kontingen polisi yang berkaitan dengan pengendalian kerusuhan perkotaan atau acara berskala besar.
Investigasi ini merupakan insiden terbaru yang melibatkan polisi Marseille. (AFP/Fer/Z-7)
Terkini Lainnya
Polisi Diduga Melakukan Pungli terhadap Mobil Pick Up di Tol Halim
Polisi Buru Pelaku Pelecehan Wartawati di Trotoar Kawasan Alun-Alun Bogor
Kementerian PPPA Pastikan Kawal Dugaan Kasus Kekerasan Anak di Padang
2 DPO Pemilik dan Pembeli Sabu 45 Kg Dicari Polisi
Polisi Sita Aset Bandar Narkoba di Nunukan Kalimantan Utara
Pria Ditemukan Tewas Terbakar di Kompleks Ruko Nusa Indah
Bakteri Pemakan Daging Menyebar Cepat, Indonesia Perlu Waspada
Kementerian PPPA Dorong Penegak Hukum dan Usut Tuntus Kasus Kematian Anak yang Diduga Disiksa Polisi
Ayah Korban Tewas akibat Jatuh dari Treadmill Minta Polisi Usut Tuntas
Polres Metro Jakarta Timur Selidiki Kasus Penggelapan Mobil Bos Rental yang Tewas di Pati
Ancaman Penyakit Jantung, 6 Jam Penanganan Sangat Menentukan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap