visitaaponce.com

FBI Diterjunkan Cari 1.100 Orang Hilang Usai Kebakaran di Hawaii

FBI Diterjunkan Cari 1.100 Orang Hilang Usai Kebakaran di Hawaii
Kebakaran hutan pulai maui, Hawai, 1.100 orang masih hilang(AFP)

SETIDAKNYA 1.100 orang masih hilang selama dua minggu atau setelah kebakaran hutan mematikan melanda pulau Maui di Hawaii. Biro Investigasi Federal (FBI) telah diterjunkan untuk mengidentifikasi sisa-sisa korban tewas.

Kebakaran tersebut merupakan yang paling mematikan yang melanda Amerika Serikat dalam satu abad terakhir. Bencana ini telah merenggut sedikitnya 115 nyawa.

Kota wisata Lahaina, rumah bagi 12 ribu orang melaporkan 1.100 orang hilang berdasarkan catatan berbagai organisasi, termasuk polisi, palang merah dan tempat pengungsian. FBI bekerja untuk menyusun dan memverifikasi data laporan orang hilang.

Baca juga: Biden Berkunjung ke Hawaii dan Bertemu Para Penyintas Kebakaran Lahan

"Kami merujuk silang semua daftar sehingga kami dapat menentukan siapa sebenarnya yang masih belum ditemukan," kata agen khusus FBI Steven Merrill.

Hingga Selasa (22/8), FBI telah menghitung 1.100 orang hilang, tambahnya, dengan angka yang kemungkinan terus bertambah. FBI telah menyiapkan hotline telepon khusus dan telah mendorong kerabat yang hilang untuk menghubungi mereka.

Baca juga: Lebih dari 100 Orang Tewas akibat Kebakaran Hutan di Hawaii

"Kami sangat membutuhkan bantuan publik. Itu terutama dalam hal mendapatkan informasi tambahan untuk memverifikasi detail beberapa yang hilang," tambahnya.

Kepala polisi Maui John Pelletier mengatakan pihak berwenang sedang menyempurnakan data dan berharap untuk menerbitkan daftar orang hilang yang terverifikasi dalam beberapa hari ke depan. FBI juga telah mengumpulkan sampel DNA dari keluarga orang hilang yang tidak dapat melakukan perjalanan ke Maui.

Mengidentifikasi jenazah tak dikenal yang ditemukan di reruntuhan kota Lahaina menjadi tugas yang melelahkan. Sejauh ini, baru 27 dari 115 korban yang berhasil diidentifikasi.

"Memiliki DNA keluarga orang hilang merupakan langkah penting untuk membuat identifikasi para korban," kata Julie French, Wakil Presiden ANDE, perusahaan yang bertanggung jawab atas operasi ini.

Hampir tiga perempat jenazah yang telah diuji DNA sejauh ini telah menghasilkan hasil DNA yang dapat dicari. Tetapi tanpa DNA dari kerabat untuk membandingkan data ini, prosesnya sia-sia.

Sejauh ini hanya 104 sampel DNA dari anggota keluarga orang yang hilang atau meninggal yang telah dikumpulkan. "Profil DNA tidak disimpan oleh FBI atau polisi. Satu-satunya tujuan yang akan digunakan adalah membantu mengidentifikasi yang belum ditemukan," kata Jaksa Distrik Maui, Andrew Martin. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat