visitaaponce.com

Iran Serangan terhadap Pasukan AS akibat Kebijakan yang Salah

Iran: Serangan terhadap Pasukan AS akibat Kebijakan yang Salah
Nasser Kanani.(AFP/Atta Kenare.)

IRAN mengatakan pada Senin (30/10) bahwa serangan terhadap pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan tempat lain di kawasan itu merupakan akibat dari kebijakan Amerika yang salah termasuk dukungan terhadap Israel dalam perang melawan Hamas.

Pasukan AS telah berulang kali diserang di Irak dan Suriah sejak kelompok bersenjata Hamas menyerbu perbatasan Gaza pada 7 Oktober, menurut para pejabat Israel, menewaskan 1.400 orang dan menyandera 239 orang.

Israel sebagai tanggapannya melancarkan kampanye pengeboman terhadap Jalur Gaza yang menurut kementerian kesehatan yang dikendalikan Hamas pada Senin telah menewaskan 8.306 orang.

Baca juga: Rusia Salahkan Pihak Eksternal atas Kerusuhan Anti-Israel di Bandara

"Serangan terhadap pangkalan Amerika di wilayah tersebut, khususnya di Irak, ialah akibat dari kebijakan Amerika yang salah di wilayah tersebut, yang kami harap dapat diperbaiki," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani.

Dia mengatakan serangan itu dilakukan oleh kelompok yang menentang, "Kehadiran AS di kawasan dan sangat menentang dukungan Amerika terhadap kejahatan rezim Zionis (Israel)."

Baca juga: Militan Iran dan Libanon Siap Bergerak Hadapi Israel

"Anda menuai apa yang Anda tabur," katanya sambil mendesak Amerika Serikat untuk berhenti mendukung Israel.

Iran, yang mendukung Hamas secara finansial dan militer, memuji serangan 7 Oktober itu sebagai kesuksesan tetapi membantah terlibat.

Baca juga: Pemimpin Iran Khamenei Sebut AS Arahkan Pengeboman Israel di Gaza

Kepala staf militer Iran Mohammad Bagheri pada Senin mengatakan Hamas siap untuk serangan darat Israel.

Sebelumnya pada Senin, sekitar 200 pengunjuk rasa, termasuk Yahudi Iran, berkumpul di suatu sinagoga di Teheran menyerukan gencatan senjata dan mengutuk pembantaian anak-anak, perempuan dan orang-orang yang tidak berdaya.

Iran telah berulang kali memperingatkan perluasan perang Hamas-Israel ke wilayah lain. Gedung Putih menuduh Teheran secara aktif memfasilitasi serangan terhadap pasukan AS di Timur Tengah.

Pada Kamis, militer AS mengatakan telah menyerang dua fasilitas di Suriah timur yang digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran dan kelompok afiliasinya. Presiden Ebrahim Raisi mengatakan Iran memandangnya sebagai tugasnya untuk mendukung kelompok perlawanan (Hamas) tetapi berkeras bahwa mereka (Hamas) independen dalam pendapat, keputusan, dan tindakan.

Amerika Serikat memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak dan sekitar 900 tentara di Suriah sebagai bagian dari upaya mencegah kebangkitan kelompok ekstremis ISIS. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat