visitaaponce.com

Duta Besar Israel untuk PBB Bela Keputusan Pakai Bintang Kuning

Duta Besar Israel untuk PBB Bela Keputusan Pakai Bintang Kuning
Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan memakai bintang kuning, simbol opresi Nazi terhadap warga Yahudi, di DK PBB.(AFP/Michael M. Santiago/Getty Images)

DUTA Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan, Minggu (5/11), mengatakan dirinya menggunakan bintang kuning dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB sebagai efek kejut bagi lembaga PBB itu agar mengecam Hamas. Hal itu dikatakan Erdan setelah aksinya itu mendapatkan kecaman dari berbagai pihak termasuk dari berbagai pihak di Israel.

Keputusan Erdan untuk mengenakan bintang kuning, yang merupakan simbol penindasan terhadap warga Yahudi yang digunakan oleh Nazi, langsung mendapatkan kritik keras dari Yad Vashem, lembaga holocaust Israel, yang meminta Erdan sebaiknya menggunakan bendera Israel.

"Aksinya mencoreng para korban holocaust juga negara Israel," sebut ketua Yad Vashem, Dani Dayan, dalam bahasa Yahudi di X.

Baca juga : AS Ingin Gencatan Senjata Sementara di Gaza, Hamas Ogah

Dalam wawnacara dengan CNN, Minggu (5/11), Erdan membela keputusannya dan mengecam Dewan Keamanan PBB karena bungkam menanggapi aksi Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.

"Saya ingin menggarisbawahi bahwa target saya adalah mengejutkan Dewan Keamanan," ungkap Erdan mengenai pilihannya menggunakan bintang kuning itu.

Dewan Keamanan, hingga kini, belum mengeluarkan satu resolusi pun terkait serangan Hamas atau pun serangan balasan Israel ke Jalur Gaza.

Baca juga : Saudi Peringatkan Bencana Kemanusiaan jika Israel Deportasi Warga Rafah Palestina

"Saya ingin mengejutkan mereka. Saya ingin mengingatkan mereka mengenai kebungkaman mereka. Saya ingin mengirimkan pesan bahwa kami tidak lemah seperti saat holocaust," tegas Erdan.

Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober dan menewaskan 1.400 orang dan menyandera 240 orang.

Israel kemudian melancarkan serangan balasan dengan membombardir Jalur Gaza serta melancarkan serangan darat. Ulah 'Negeri Zionis' itu telah menewaskan 9.770 orang, mayoritas warga sipil.

Baca juga : Soal UNRWA, Rusia Minta PBB Buktikan Israel Benar atau Bohong

Selama berpekan-pekan, Dewan Keamanan gagal menghasilkan resolusi mengenai konflik antara Israel dan Hamas.

Beberapa draft ditolak oleh Amerika Serikat (AS), sekutu Israel, karena tidak menyebut hak Israel untuk membela diri.

Resolusi lainnya, yang diajukan AS, ditolak oleh Rusia dan Tiongkok, karena tidak menyebut mengenai gencatan senjata.

Erdan menegaskan Israel tidak akan berhenti melancarkan serangan ke Jalur Gaza.

"Kami akan terus menyerang tanpa gencatan senjata hingga kami memusnahkan Hamas," tegasnya. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat