visitaaponce.com

Skeptis, Bila Terpilih Capres dari Partai Republik Ramaswamy akan Keluar dari Perjanjian Paris

 Skeptis, Bila Terpilih Capres dari Partai Republik Ramaswamy akan Keluar dari Perjanjian Paris
Vivek Ramaswamy mengatakan bila terpilih menjadi Presiden AS, ia akan menarik Amerika keluar dari perjanjian iklim Paris.(AFP)

KANDIDAT calon Presiden AS dari Partai Republik, Vivek Ramaswamy, mengatakan jika terpilih ia akan menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian iklim Paris, yang dimaksudkan untuk memerangi pemanasan global.

“Agenda perubahan iklim adalah tipuan,” kata Ramaswamy, Selasa, dalam sebuah wawancara dengan AFP menjelang debat ketiga pemilihan presiden Partai Republik.

“Apakah suhu permukaan global meningkat? Ya,” tambahnya. "Apakah itu merupakan risiko nyata bagi umat manusia? Tidak."

Baca juga: Biden akan Menjamu Presiden Indonesia pada 13 November

Ramaswamy, seorang pengusaha bioteknologi yang menduduki peringkat keempat di antara kandidat Partai Republik, mengatakan Amerika Serikat tidak mempunyai tempat dalam perjanjian Paris, perjanjian penting untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah dua derajat Celcius sejak era pra-industri.

“Saya pikir agenda perubahan iklim didasarkan pada premis-premis yang cacat,” katanya. “Saya yakin kita harus menjauhi perjanjian iklim Paris.”

Baca juga: Serangan Drone Targetkan Koalisi Anti-Jihadis Pimpinan AS di Irak

Ramaswamy telah menimbulkan sensasi dalam beberapa bulan terakhir dengan pernyataan-pernyataan provokatif yang disengaja mengenai iklim, seperti mengatakan dia ingin "membuka energi Amerika, mengebor, fracking, membakar batu bara" dan menyebut aktivis lingkungan sebagai "pemujaan agama."

Ramaswamy mengatakan kepada AFP, kebijakan yang membatasi penggunaan bahan bakar fosil sebenarnya membuat kondisi umat manusia lebih buruk daripada perubahan iklim itu sendiri.

Mantan Presiden Donald Trump, yang sangat difavoritkan dalam pemilihan Partai Republik, yang sangat dibela Ramaswamy, menarik Amerika Serikat keluar dari perjanjian Paris pada 2017. Penggantinya dari Partai Demokrat, Joe Biden, bergabung kembali dalam perjanjian tersebut.

Bukan 'polisi global'

Ramaswamy berharap debat Partai Republik, pada Rabu akan terbukti lebih produktif dibandingkan debat sebelumnya, dengan hanya lima kandidat yang ambil bagian. Dua babak pertama berubah menjadi adu teriak di antara banyak peserta.

Beralih ke pertarungan geopolitik yang terjadi di dalam Partai Republik, Ramaswamy menyerukan untuk fokus pada kebijakan dalam negeri. “Semua orang menganggap tugas kami adalah menjadi polisi global. Saya tidak berpikir demikian,” katanya. "Saya pikir tugas kita adalah menjaga kepentingan warga AS di sini, di dalam negeri."

Mengenai perang Israel melawan Hamas, Ramaswamy mengatakan tugas Amerika Serikat adalah secara diplomatis membiarkan Israel mempertahankan diri sepenuhnya. "Dan itulah artinya berdiri bersama Israel. Saya pikir Israel harus bebas melakukan tugasnya."

Pada Selasa, para pemilih di negara bagian Ohio sedang memilih apakah akan memasukkan hak aborsi ke dalam konstitusi negara bagian tersebut, yang bisa menjadi penentu arah dari isu yang kemungkinan akan mendominasi pemilihan presiden AS tahun depan.

Ramaswamy, yang berasal dari Ohio, juga memberikan suaranya pada hari Selasa. Dia menggambarkan dirinya sebagai orang yang sangat "pro-kehidupan" dan menentang amandemen tersebut.

“Saya pikir itu bukan langkah yang baik bagi negara ini,” katanya. “Dan menurut saya ini bukan langkah yang baik untuk negara bagian Ohio.” (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat