visitaaponce.com

Venezuela Kecam Perpanjangan Sanksi Uni Eropa

Venezuela Kecam Perpanjangan Sanksi Uni Eropa
Presiden Venezuela Nicolas Maduro(AFP)

VENEZUELA mengecam perpanjangan sanksi selama enam bulan oleh Uni Eropa (UE). Caracas menilai blok itu tidak mendukung demokrasi yang sedang dibangun melalui proses politik tahun depan.

UE telah menerapkan sanksi terhadap Venezuela, termasuk embargo senjata dan larangan perjalanan serta pembekuan aset bagi puluhan pejabat, sejak November 2017 yang ditinjau setiap tahun.

Pada Senin (13/11), Dewan UE mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah memutuskan untuk memperpanjang tindakan pembatasannya hanya selama enam bulan, bukan satu tahun, hingga 14 Mei 2024.

Baca juga: 14 Migran Venezuela Tewas dalam Kebakaran di Chile

Kementerian luar negeri Venezuela menyebut tindakan tersebut sikap yang sombong dan ilegal dan menuduh blokade tersebut mencampuri urusan dalam negerinya. Caracas sedang diselidiki Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan atas tanggapan mereka terhadap protes pada 2017 terhadap Presiden Nicolas Maduro yang terpilih kembali pada 2018 tidak diakui oleh beberapa negara, termasuk anggota UE.

Bulan lalu, pemerintahan Maduro dan oposisi sepakat untuk mengadakan pemilu tahun depan dan mengizinkan adanya pengamat, termasuk dari UE. Itu sebuah pengumuman yang mendorong Amerika Serikat (AS) untuk meringankan sejumlah sanksi minyak dan gas.

Baca juga: Kisah Anak-anak Penambang Emas di Venezuela

Namun sejak itu, Caracas menolak hasil pemilihan pendahuluan oposisi untuk memilih saingan Maduro, sehingga memicu kritik internasional dan meningkatkan keraguan mengenai kemungkinan terjadinya pemilu yang bebas dan adil.

Dalam pernyataannya, Dewan UE menyambut baik perjanjian Barbados sebagai sebuah langkah positif dan perlu menuju pemulihan demokrasi di Venezuela. Mereka telah mempertimbangkan ketika memutuskan untuk mempersingkat periode peninjauan sanksi berikutnya.

“Dewan bersedia mengambil langkah-langkah dan mempertimbangkan pelonggaran atau pembalikan tindakan pembatasan tergantung pada perkembangan situasi,” tambahnya. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat