Venezuela Kecam Perpanjangan Sanksi Uni Eropa
![Venezuela Kecam Perpanjangan Sanksi Uni Eropa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/7fd66cc45b5d0ab9188ae067f3cb5d88.jpg)
VENEZUELA mengecam perpanjangan sanksi selama enam bulan oleh Uni Eropa (UE). Caracas menilai blok itu tidak mendukung demokrasi yang sedang dibangun melalui proses politik tahun depan.
UE telah menerapkan sanksi terhadap Venezuela, termasuk embargo senjata dan larangan perjalanan serta pembekuan aset bagi puluhan pejabat, sejak November 2017 yang ditinjau setiap tahun.
Pada Senin (13/11), Dewan UE mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah memutuskan untuk memperpanjang tindakan pembatasannya hanya selama enam bulan, bukan satu tahun, hingga 14 Mei 2024.
Baca juga: 14 Migran Venezuela Tewas dalam Kebakaran di Chile
Kementerian luar negeri Venezuela menyebut tindakan tersebut sikap yang sombong dan ilegal dan menuduh blokade tersebut mencampuri urusan dalam negerinya. Caracas sedang diselidiki Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan atas tanggapan mereka terhadap protes pada 2017 terhadap Presiden Nicolas Maduro yang terpilih kembali pada 2018 tidak diakui oleh beberapa negara, termasuk anggota UE.
Bulan lalu, pemerintahan Maduro dan oposisi sepakat untuk mengadakan pemilu tahun depan dan mengizinkan adanya pengamat, termasuk dari UE. Itu sebuah pengumuman yang mendorong Amerika Serikat (AS) untuk meringankan sejumlah sanksi minyak dan gas.
Baca juga: Kisah Anak-anak Penambang Emas di Venezuela
Namun sejak itu, Caracas menolak hasil pemilihan pendahuluan oposisi untuk memilih saingan Maduro, sehingga memicu kritik internasional dan meningkatkan keraguan mengenai kemungkinan terjadinya pemilu yang bebas dan adil.
Dalam pernyataannya, Dewan UE menyambut baik perjanjian Barbados sebagai sebuah langkah positif dan perlu menuju pemulihan demokrasi di Venezuela. Mereka telah mempertimbangkan ketika memutuskan untuk mempersingkat periode peninjauan sanksi berikutnya.
“Dewan bersedia mengambil langkah-langkah dan mempertimbangkan pelonggaran atau pembalikan tindakan pembatasan tergantung pada perkembangan situasi,” tambahnya. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Presiden Nicolas Maduro Mengumumkan Kembalinya Kantor Hak Asasi Manusia PBB ke Venezuela
AS Akan Kembali Memberlakukan Sanksi Minyak terhadap Venezuela
Oposisi Venezuela Menghadapi Pecah, Keuntungan bagi Maduro
Maria Corina Machado Memilih Pengganti untuk Menantang Maduro
Nicolas Maduro Dipilih sebagai Kandidat Pemilihan dari Partai Penguasa Venezuela
Venezuela Catat Penurunan Inflasi Bulanan Pertama dalam 17 Tahun
Borrell Kecam Pembangkangan Israel Perluas Kiriman Bantuan ke Gaza
Airlangga Tolak Isu Defisit Anggaran Lampaui 3%
Uni Eropa Perdana Bahas Rencana Pemberian Sanksi untuk Israel
Luksemburg dan Belgia Ajak Dunia Akui Palestina
Perwakilan PBB Minta Uni Eropa Hadir Cegah Kekerasan Warga Palestina di Tepi Barat
Presiden Dewan Uni Eropa Kecam Perintah Evakuasi Israel di Rafah
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap