Hubungan Spanyol dan Belgia dengan Israel Memanas
![Hubungan Spanyol dan Belgia dengan Israel Memanas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/91cafa850876e5474bd75fa274d9465b.jpg)
KEMENTERIAN luar negeri Israel memanggil duta besar Spanyol dan Belgia untuk memberikan teguran keras atas komentar para pemimpin kedua negara tentang invasi di Gaza. Aksi itu dibalas Spanyol dengan meminta konfirmasi duta besar Negeri Zionis.
Saat mengunjungi perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir pada Jumat (24/11), Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo mengatakan operasi Israel perlu menghormati hukum kemanusiaan internasional dan mengecam kehancuran di Jalur Gaza sebagai tidak dapat diterima.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez juga mengutarakan pandangannya, dengan mengatakan pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil tak berdosa di wilayah Palestina sama sekali tidak dapat diterima.
Baca juga: Inggris: Israel Aman Jika Hormati Hak Rakyat Palestina
Kedua pemimpin itu menyerukan gencatan senjata permanen di wilayah yang dilanda perang tersebut. Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen memberi perintah untuk memanggil duta besar negara-negara tersebut untuk memberikan teguran keras. Dia juga menuduh kedua pemimpin tersebut mendukung terorisme.
Dalam pernyataan terpisah, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dia sangat mengutuk komentar para pemimpin Eropa. Pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya menyalahkan mereka karena tidak menempatkan tanggung jawab penuh pada Hamas.
Baca juga: Semua Tawanan Hamas dalam Kondisi Sehat
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan telah memanggil duta besar Israel untuk mengajukan protes resmi terhadap tuduhan pemerintah Israel. Aksi saling balas ini terjadi pada hari pertama gencatan senjata empat hari antara Israel dan militan Palestina di Gaza setelah hampir tujuh minggu perang tanpa henti.
Konflik yang dimulai pada 7 Oktober telah menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 warga Israel dan asing. Sementara hampir 15 ribu warga Palestina meregang nyawa.
Hamas menyerahkan total 24 sandera kepada Palang Merah di Gaza 13 warga Israel, 10 warga Thailand, dan satu warga Filipina, menurut Qatar, yang memediasi perjanjian gencatan senjata. Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 39 tahanan Palestina dari penjaranya. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Hizbullah Tembakkan 200 Roket ke Israel
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki
PBB Kecam Perlakuan Buruk Israel terhadap Tahanan Palestina
12 Mantan Pejabat AS Sebut Kebijakan Biden di Gaza sebagai Kegagalan
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
Euro 2024: Prancis Lebih Diunggulkan saat Jumpa Belgia
Ukraina vs Belgia: Duel Penentuan Tiket ke Babak 16 Besar Euro 2024
Inilah Para Pencetak Gol Kilat di Piala Eropa
Belgia vs Rumania, Belgia Tunjukkan Kualitas di Euro 2024 dengan Menang 2-0 atas Rumania
Preview Grup E Euro 2024: Belgia dan Rumania Berebut Poin Penting
Euro 2024: Belgia dalam Bayang-Bayang Tersingkir Lebih Awal
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap