Trump Kembali ke Pengadilan New York untuk Sidang Penipuan
![Trump Kembali ke Pengadilan New York untuk Sidang Penipuan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/40e38a1ed396f58ad6dbdd6345075761.jpg)
MANTAN presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali ke pengadilan, Kamis, untuk menghadapi sidang perdata di New York terkait dugaan penipuan, sambil sekali lagi menyatakan ketidakpuasannya terhadap proses tersebut.
Trump, yang saat ini menjadi calon utama untuk nominasi presiden dari Partai Republik pada tahun 2024, bersama dua putra sulungnya, dituduh membesar-besarkan nilai aset real estat mereka untuk mendapatkan pinjaman bank dan syarat asuransi yang lebih menguntungkan.
Trump meluapkan kekesalannya di media sosial sebelum persidangan, menyatakan bahwa "kasusnya sudah diputuskan melawan saya sebelum persidangan dimulai."
Selama persidangan, Trump telah menyebut hakim dalam kasus ini, Arthur Engoron, sebagai "gila" dan "tidak waras," serta mengkritik Jaksa Agung negara bagian New York, Letitia James, yang berkulit hitam, sebagai "korup" dan "rasialis."
Trump, yang memberikan kesaksian pada 6 November dan diperkirakan akan memberikan kesaksian lagi pada 11 Desember, hadir di pengadilan sebagai penonton pada hari Kamis.
Baca juga: Trump Ingin Sidangnya Disiarkan Langsung, Jaksa Menolak
Ia mengenakan setelan berwarna biru tua dengan dasi merah dan mengutuk proses tersebut saat memasuki pengadilan. "Ini adalah penyelidikan yang tidak adil dan persidangan yang sangat korup," katanya kepada wartawan.
Di dalam pengadilan, Trump melihat-lihat kertas sambil tim hukumnya memeriksa seorang saksi di kursi saksi, profesor akuntansi Eli Bartov, yang memberikan bukti untuk mendukung argumen Trump bahwa ia tidak membesar-besarkan nilainya.
Bartov mengatakan gugatan James tidak memiliki dasar karena "akuntansi didasarkan pada aturan... beberapa dari tuduhan tersebut mendekati yang absurd."
"Tiga atau empat persen perusahaan melaporkan mereka memiliki kesalahan dalam pelaporan keuangan mereka. Kesalahan keuangan itu normal. Ini tidak bisa dihindari," ujar Bartov.
"Jika Anda melakukan penyataan palsu, Anda akan melakukan segala yang Anda bisa untuk menyembunyikan penyataan palsu ini... tidak ada penyembunyian."
Bartov berpendapat bahwa aturan neraca keuangan menyebabkan nilai sebenarnya Trump terlalu rendah karena aset tak berwujud tidak dimasukkan.
Malu
"Tidak ada keraguan bahwa nilai merek Mr. Trump bernilai miliaran... tetapi tidak ada di laporan kondisi keuangan."
Bartov merespon tim hukum jaksa agung ketika mereka mengklaim bahwa beberapa kesaksiannya hanyalah spekulasi. "Kamu seharusnya benar-benar malu pada dirimu sendiri," katanya.
Trump didampingi putranya Eric di pengadilan, yang juga merupakan terdakwa dalam persidangan ini. Mantan presiden itu mengatakan di media sosial Eric tidak akan memberikan kesaksian lagi karena dia sudah memberikan kesaksian "DENGAN SEMPURNA."
Mantan presiden tersebut akan diadili pada 4 Maret di Washington dalam kasus federal di mana dia dituduh berupaya mengguncangkan hasil pemilihan 2020 dalam upaya bersama yang menyebabkan serangan brutal pada 6 Januari 2021 di Capitol AS oleh pendukungnya.
Trump juga menghadapi tuduhan federal karena diduga menangani dokumen rahasia setelah meninggalkan Gedung Putih, dan telah didakwa atas tindak pidana racketeering di Georgia atas tuduhan bahwa dia mencoba untuk menggulingkan hasil pemilihan 2020 di negara bagian selatan tersebut. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Malu
Tak Ada Kejelasan Bertahun-tahun, 46 Konsumen Korban Pembelian Properti Laporkan Developer ke Polisi
Pelaku Penipuan dengan Modus Like Video Youtube Kirim 15 Rekening ke Kamboja Melalui Ekspedisi
Rugi hingga Ratusan Miliar, 800 WNI Menjadi Korban Penipuan Online WN Tiongkok
Penipu dengan Modus Like Video sudah Kirim 15 Rekening Penampungan ke Kamboja
Polda Metro Bongkar Kasus Penipuan Bermodus Like Video YouTube
Kiat-Kiat Belanja Anti-Ketipu di Shopee
KPK: Putusan Sela Gazalba Saleh Bisa Buat Kekacauan Persidangan Tipikor
Pasukan Khusus Rusia Bebaskan Dua Penjaga Penjara dan Tewaskan Beberapa Penyandera di Rostov-on-Don
Buron Kasus KDRT di Jakarta Utara Dijebloskan ke LP Cipinang
Donald Trump Menyelesaikan Wawancara Pra-Hukuman dengan Departemen Probasi New York
KPK Bakal Hadirkan Andi Arief di Persidangan Korupsi Eks Kader Demokrat
Presiden Joe Biden: Tidak Ada yang Berada di Atas Hukum
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap