Belasan Orang Dinyatakan Hilang Akibat Gempa di Tiongkok
![Belasan Orang Dinyatakan Hilang Akibat Gempa di Tiongkok](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/4ee34659c54c497a97484708f071a7fc.jpg)
BELASAN orang masih dinyatakan hilang pada Kamis (21/12) setelah gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter menghantam Provinsi Gansu, Tiongkok Barat Laut.
Media Tiongkok melaporkan upaya pencarian dan penyelamatan di Gansu berakhir pada pukul 15:00 pada hari Selasa, (19/12), sekitar 15 jam setelah bencana melanda daerah terpencil dan bergunung-gunung di dekat perbatasan yang membentang di antara provinsi Gansu dan Qinghai. Tidak disebutkan apakah pencarian di Qinghai akan dilanjutkan.
Di Gansu, 113 orang telah ditemukan tewas pada pukul 9 pagi waktu setempat pada hari Rabu dan 782 orang terluka. Otoritas Gansu belum melaporkan adanya orang hilang.
Baca juga: Korban Tewas Akibat Gempa di Tiongkok Jadi 131 Orang
Di Qinghai, terdapat peningkatan jumlah korban tewas menjadi 22 orang dengan 198 orang terluka dan 12 orang hilang pada pukul 8.56 malam hari Rabu.
Sementara itu, lebih dari 207.000 rumah hancur dan hampir 15.000 rumah runtuh di Gansu, yang berdampak pada lebih dari 145.000 orang mengungsi.
Di sisi lain, para netizen mempertanyakan kecepatan operasi penyelamatan berakhir. Mereka berpendapat mengenai seberapa cepat upaya penyelamatan di Gansu, banyak yang berpendapat bahwa suhu di bawah titik beku merupakan faktor utama yang memperpendek waktu menemukan para penyintas, yang biasanya memakan waktu 72 jam setelah bencana.
Baca juga: Lebih dari 100 Orang Tewas dalam Gempa Bumi di Gansu, Tiongkok
Seperti diketahui, manusia yang terjebak di ruang terbuka dengan suhu di bawah 10 derajat celcius dalam waktu lama berisiko mengalami hipotermia. Diperkirakan mereka hanya dapat bertahan hidup selama lima hingga 10 jam meskipun tidak mengalami cedera.
"Mereka pasti sudah mati saat ditemukan, bahkan 24 jam saja sudah terlalu lama. Suhu di luar ruangan di bawah minus 10 c," komentar seorang pengguna di platform microblogging Tiongkok, Weibo.
Beberapa pengguna di Weibo mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti area pencarian yang tidak terlalu luas, dan semua orang telah ditemukan, sehingga upaya penyelamatan berakhir dalam waktu kurang dari satu hari.
(CNA/Z-9)
Terkini Lainnya
Waspada, Ini 5 Kabupaten di Jawa Barat yang Berisiko Tinggi Tanah Longsor
Tanah Longsor Menerjang 60 Titik dan 12 Kecamatan di Tasikmalaya
Peran Tagana Cegah Bencana Sosial di Tangsel Ditingkatkan
Ribuan Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Halmahera Selatan
Banjir Bandang Akibat Hujan Deras Terjadi di Bagian Timur Australia
13 Orang Tewas Akibat Siklon Remal, Hancurkan Ribuan Rumah di Bangladesh
Kadin: Wacana Bea Masuk Impor 200% akan Menyulitkan Pengusaha
Netizen Tiongkok Kecam Pernyataan PBSI Soal Penanganan Medis Zhang Zhi Jie
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Asosiasi Akui Alami Penurunan Produksi Akibat Keramik Impor yang Banjiri Pasar Dalam Negeri
Berkaca dari Zhang Zhi Jie, Atlet Juga Perlu Cek Kesehatan Jantung
Cerita Zhang Zhi Jie Belikan Hadiah untuk Ibu, Kakek dan Neneknya dari Bonus Pertama Turnamen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap