Ribuan Warga Serbia Memprotes Dugaan Kecurangan Pemilu
![Ribuan Warga Serbia Memprotes Dugaan Kecurangan Pemilu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/beb86ba049f2a8280cb99e019ca9344e.jpg)
RIBUAN warga Serbia berkumpul di Beograd dalam serangkaian unjuk rasa terbesar menentang dugaan kecurangan pemilu pada Sabtu (30/12). Demonstrasi ini menandai aksi protes ke-13 berturut-turut sejak pemilu parlemen dan lokal pada 17 Desember, yang menurut partai Presiden Serbia Aleksandar Vucic meraih kemenangan telak.
Kelompok oposisi menentang hasil tersebut dan pengunjuk rasa telah memasang penghalang jalan secara sporadis di Beograd, dan lebih dari 30 orang ditangkap setelah upaya menyerbu balai kota pekan lalu.
“Siswa, berusia 18 dan 20 tahun, didakwa melanggar tatanan konstitusi, mereka menjadi tahanan rumah. Apakah itu tanda pemilu yang adil?” tanya salah satu pimpinan mahasiswa, Emilija Milenkovic.
Pihaknya hanya ingin didengarkan melalui pemilu. Dia juga berterima kasih kepada rekan-rekannya yang bertahan dalam blokade jalan yang sudah berlangsung 24 jam.
Baca juga: Rita Ora Rayakan Ulang Tahun di Kosovo
Koalisi oposisi utama Serbia Melawan Kekerasan serta kelompok dan inisiatif lain menuduh banyak kejanggalan, termasuk bahwa pemilih etnis-Serbia dari negara tetangga Bosnia diizinkan memberikan suara secara ilegal di ibu kota.
Pengamat internasional juga melaporkan adanya penyimpangan sementara beberapa negara Barat menyuarakan keprihatinan atas proses pemilu.
Protes pada hari Sabtu merupakan kelanjutan dari blokade jalan-jalan pertama selama 24 jam di pusat kota Beograd, yang sebagian besar dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam gerakan Borba atau perjuangan, yang menyerukan agar hasil pemilu dibatalkan dan pemungutan suara baru diadakan.
Penyelenggara menyerukan fasilitasi oleh Uni Eropa serta pembentukan komite investigasi independen atas dugaan penyimpangan, menetapkan kondisi yang adil untuk pemilu dan mengatur pemilu baru dalam enam bulan.
Profesor Universitas Filip Ejdus mengatakan bahwa para mahasiswa saat ini mengadakan kelas publik tentang tanggung jawab dan keberanian sipil.
“Kami tidak setuju dengan pemilu yang curang, penangkapan mahasiswa, dan penyiksaan oleh polisi,” tambahnya.
Penampilan pemimpin oposisi Serbia Marinika Tepic di panggung yang melakukan mogok makan sejak 18 Desember sebagai protes paling memeriahkan penonton.
Setelah dibantu naik ke panggung untuk menyampaikan pidato kepada para demonstran, Tepic pergi ke rumah sakit dan mengumumkan bahwa dia mengakhiri aksi mogok makannya.
Aksi protes berlanjut dengan demonstran bergerak menuju Mahkamah Konstitusi.
“Inilah yang kami inginkan, untuk mengembalikan harapan,” kata profesor universitas Tamara Dzamonja Ignjatovic.
Lokasi di air mancur Terazije secara simbolis menghubungkan pertemuan tersebut dengan apa yang disebut revolusi mewah pada Maret 1991 salah satu demonstrasi besar pertama melawan mantan orang kuat Serbia Slobodan Milosevic.
Ribuan mahasiswa melakukan unjuk rasa di pusat kota Beograd sebagai respons terhadap pembubaran protes sebelumnya yang melibatkan tank di jalan-jalan.
Baca juga: Tiongkok Janji Investasi Tambang Tembaga dan Emas Serbia
Revolusi Mewah berlangsung selama empat hari berturut-turut dengan semua tuntutan dipenuhi, di antaranya pengunduran diri menteri dalam negeri dan pergantian kepemimpinan lembaga penyiaran publik RTS, sebuah tuntutan yang juga relevan saat ini.
Partai Progresif Serbia (SNS) sayap kanan yang dipimpin Vucic, yang berkuasa sejak 2012, pada 17 Desember memenangkan sekitar 46% suara dalam pemilihan parlemen, sementara koalisi oposisi terkemuka memperoleh 23,5%, menurut hasil resmi.
Protes memuncak pada hari Minggu, ketika para demonstran mencoba menyerbu balai kota Beograd menggunakan tiang bendera dan batu. Polisi memukul mundur mereka dengan semprotan merica dan menangkap lebih dari 30 orang. (AFP/Z-6)
Terkini Lainnya
Hasil Euro 2024: Slovenia vs Serbia Sama Kuat 1-1
Inggris Menang Tipis Lawan Serbia, Trent Alexander-Arnold: Kami Perlu Tingkatkan Diri
Gareth Southgate Cukup Puas dengan Penampilan Timnas Inggris di Laga Euro 2024
John Stones Dukung Phil Foden jadi Pemain Terbaik Piala Eropa 2024
500 Ultras Serbia Ramaikan Euro 2024, Suporter Inggris Diminta Waspada
Megawati Kenang KTT Non Blok Pertama di Beograd saat Resmikan Prasasti Arsip Kepresidenan
Wartawan Bandung Unjuk Rasa di DPRD Jawa Barat, Tolak RUU Penyiaran
Wartawan di Bali Kompak Tolak Revisi UU Penyiaran
Tolak Revisi UU Penyiaran, Aliansi Jurnalis Gelar Aksi di Depan DPR RI
Gelar Aksi, HMI Subang Kritisi Kinerja Penjabat Bupati
Miliarder Tekan Pejabat AS Hentikan Demo pro Palestina
Mahasiswa, Dosen dan Rektor di Bandung Berunjuk Rasa Dukung Palestina
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap