visitaaponce.com

Pemimpin Hamas akan Bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Pemimpin Hamas akan Bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Pimpinan Hamas Imsail Haniyeh akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu (20/4).(AFP)

PEMIMPIN kelompok militan Hamas Imsail Haniyeh akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu (20/4).

Pertemuan itu berlangsung di tengah ketegangan Timur Tengah yang memanas setelah serangan Israel terhadap Iran dan Gaza bersiap menghadapi serangan baru Israel.

Erdogan telah berusaha untuk membangun pijakan sebagai mediator dalam konflik Palestina, namun gagal.

Baca juga : Turki Tahan 33 Orang yang Dituduh sebagai Mata-Mata Israel

Erdogan tetap merahasiakan pertemuannya dengan pimpinan Hamas tersebut.

“Kami akan menjaga agenda antara kami dan Tuan Haniyeh,” kata Erdogan saat ditanyai wartawan, Jumat.

Namun ketika Qatar mengatakan akan meninjau ulang perannya sebagai mediator antara Hamas dan Israel, Erdogan mengirim Menteri Luar Negerinya Hakan Fidan ke Doha pada Rabu sebagai tanda baru bahwa ia mengemban peran tersebut.

Baca juga : Puluhan Ribu Warga Turki Kecam Pembunuh Israel di Gaza

“Bahkan jika hanya saya, Tayyip Erdogan, yang bertahan, saya akan terus melanjutkannya selama Tuhan memberikan hidup saya, untuk membela perjuangan Palestina dan menjadi suara rakyat Palestina yang tertindas,” kata presiden pada hari Rabu ketika ia mengumumkan kunjungan Hamiyeh.

Hamas memiliki kantor di Turki sejak 2011, Turki membantu mengamankan perjanjian bagi kelompok tersebut untuk membebaskan tentara Israel Gilad Shalit.

Erdogan menjaga hubungan baik dengan Haniyeh, yang sering berkunjung.

Baca juga : Erdogan: Tidak Ada Perbedaan antara Netanyahu dan Hitler

Menteri Luar Negeri Fidan adalah mantan kepala intelijen Turki dan negara tersebut memberikan informasi dan paspor kepada pejabat Hamas, termasuk Haniyeh, menurut Sinan Ciddi, pakar Turki di Yayasan Pertahanan Demokrasi di Washington.

Namun hal ini tidak pernah dikonfirmasi oleh pihak berwenang Turki.

Erdogan mengecam Israel

Jika Qatar menarik diri dari upaya mediasi, Turki dapat berupaya meningkatkan upaya mediasinya, berdasarkan hubungannya dengan Hamas dan Fidan akan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry.

Baca juga : Erdogan Enggan Ikuti Titah AS Putus Hubungan dengan Hamas

Israel mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan serangan terhadap Kota Rafah di Gaza dan laporan serangan Israel terhadap provinsi Isfahan di Iran hanya mengaburkan harapan akan adanya terobosan perdamaian.

Namun Erdogan hanya bisa mengharapkan peran yang “sangat terbatas” karena kecaman terang-terangannya terhadap Israel dan tindakannya di Gaza.

Tahun lalu, pemimpin Turki tersebut menyamakan taktik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan taktik pemimpin Nazi Adolf Hitler dan menyebut Israel sebagai “negara teroris” karena serangannya terhadap Hamas setelah serangan kelompok militan tersebut terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober.

Pakar politik dalam negeri dan kebijakan luar negeri Turki, Sinan Ciddi mengatakan Erdogan tidak akan diterima di Israel dan mungkin bisa menyampaikan pesan antara perunding Palestina dan Israel.

Ciddi menilai Turki juga tidak akan memiliki pengaruh besar terhadap Hamas dalam menentukan nasib para sandera yang mereka sandera sejak 7 Oktober.

Serangan Hamas mengakibatkan kematian 1.170 orang di Israel selatan, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

Para militan juga menyandera sekitar 250 orang. Israel memperkirakan 129 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang diperkirakan tewas.

Serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 34.000 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas.

Menurut laporan pers, yang tidak pernah disangkal, Haniyeh dan para pemimpin Hamas lainnya berada di Istanbul ketika serangan dilancarkan.

"Mereka diminta untuk pergi diam-diam setelah sebuah foto menunjukkan mereka sedang merayakan serangan mematikan tersebut," kata laporan itu.

Haniyeh kembali ke Turki pada Januari dan bertemu Fidan. Ketua Hamas belum bertemu Erdogan sejak dia dan Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas mengadakan pembicaraan dengan presiden Turki pada Juli 2023. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat