visitaaponce.com

Eropa Kewalahan Hadapi Serbuan Pelancong

Eropa Kewalahan Hadapi Serbuan Pelancong
Sejumlah Turis di Kota Venice, Kamis (24/4)(MARCO BERTORELLO / AFP))

Sejumlah kota yang menjadi destinasi di  Eropa seperti Amsterdam dan Venesia,sedang berupaya untuk menghadapi lonjakan jumlah wisatawan. Kamis (25/4) mereka pun memberlakukan kebijakan baru untuk mengatur kunjungan para pelancong ini.

Di Venesia, yang menjadi salah satu tujuan wisata utama dunia, 3,2 juta pengunjung bermalam di pusat kota bersejarah tersebut pada 2022. Kini mereka akan mulai membebankan biaya masuk kepada pengunjung harian. Pengunjung yang datang pada siang hari harus membeli tiket seharga lima euro (US$5,3), yang dipantau oleh inspektur yang melakukan pemeriksaan di titik-titik penting di seluruh situs warisan dunia UNESCO yang ada di kota ini.

Pada 2021, pemerintah setempat melarang kapal pesiar besar memasuki laguna Venesia karena kekhawatiran akan dampak lingkungan dari kapal besar tersebut terhadap kota ini. Venesia juga telah memberlakukan pajak bagi pengunjung yang bermalam.

Baca juga : Pullman Bali Legian Beach: Memimpin Upaya Lingkungan Berkelanjutan

Amsterdam kini juga kewalahan untuk mengatur para turis ini. Mereka telah lama berusaha membersihkan reputasi kota itu sebagai tempat pesta bujangan, narkoba, dan seks yang sebagian dituding sebagai penyebab masuknya sekitar 20 juta pengunjung setiap tahunnya.

Pada 2023, mereka meluncurkan kampanye online yang bertujuan untuk mencegah para pemuda Inggris bepergian ke Amsterdam untuk mabuk-mabukan.

Pekan lalu, Amsterdam juga mengumumkan larangan membuka hotel baru dan akan mengurangi separuh jumlah kapal pesiar sungai di kota itu dalam waktu lima tahun. Tahun lalu juga merekla juga mengeluarkan larangan mengisap  ganja di jalan-jalan distrik di Kawasan ‘lampu merah’ kota itu.

Baca juga : Turis Asal Indonesia Tak Gentar dengan Kebijakan Baru Pemerintah Thailand

Di Kroasia, Kota Dubrovnik yang dikelingi bagunan abad pertengahan adalah salah satu kota paling padat di Eropa, dengan arus wisatawan yang terkadang membuat orang kesulitan untuk berjalan di dalam Kota Tua yang bersejarah itu, karena saking padatnya pelancong.

Permata di Laut Adriatik ini telah mengalami lonjakan besar dalam jumlah pengunjung sejak syuting adegan dari film serial "Game of Thrones"  dibuat di salah satu benteng di kota itu pada 2011.

Pada 2023, kota berpenduduk 41 ribu jiwa ini menerima kunjungan 1,2 juta wisatawan, di bawah rekor tahun 2019 sebanyak 1,4 juta wisatawan.

Baca juga : Mulai Hari Ini, Bali Terapkan Pungutan Rp150 Ribu untuk Wisman

Pada 2019, pemerintah setempat membatasi jumlah kedatangan kapal pesiar menjadi dua orang per hari, dan masing-masing tidak lebih dari 4.000 penumpang dalam satu waktu.

Mereka juga meluncurkan aplikasi yang menggunakan pembelajaran mesin dan prakiraan cuaca untuk memprediksi kapan Kota Tua, situs warisan dunia UNESCO, akan menjadi yang paling sibuk.

Terletak di pantai Mediterania, Barcelona yang merupakan ibu kota wilayah Catalonia, juga menjadi destinasi favorit wiasatawan. Keindahan arsitektur Gaudi yang terkenal dan salah satu klub sepak bola top Spanyol, menjadi salah satu daya tarik bagi para pekancong.

Baca juga : Turki Dibanjiri 56.7 Juta Wisatawan Mancanegara pada 2023, Ini Strateginya

Ada Colau, mantan aktivis hak perumahan berhaluan kiri yang menjadi wali kota Barcelona antara tahun 2015 dan Juni 2023, menindak penyewaan Airbnb ilegal yang dituduh membuat penduduk lokal tersingkir dari pasar properti.

Pemerintah kota juga membatasi masuknya rombongan wisata ke pasar bersejarah La Boqueria, terutama pada jam-jam puncak belanja. Rombongan turis yang terorganisir harus dibatasi maksimal 20 orang dan pemandu tidak diperbolehkan menggunakan pengeras suara.

Menurut Dewan Kota pada 2023 jumlah wisatawan yang memesan hotel, rumah sewa, dan hostel turun 6,9% dibandingkan angka tahun 2019. (AFP/M-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat