visitaaponce.com

Benjamin Netanyahu Dongkol Diprotes Mahasiswa AS terkait Palestina

Benjamin Netanyahu Dongkol Diprotes Mahasiswa AS terkait Palestina
Demonstran pro-Palestina berdebat dengan petugas keamanan publik USC setelah petugas berusaha merobohkan perkemahan.(AFP/Mario Tama)

GELOMBANG protes mahasiswa yang mengecam genosida oleh serdadu penjajah Israel di tanah Palestina semakin merebak di Amerika Serikat (AS). Bahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sampai terganggu dan muak dengan aksi penentang terhadap rencananya untuk meratakan seluruh Jalur Gaza ini.

Ia pun meminta sekutu utamanya, AS, membungkam suara-suara yang dapat membangunkan kesadaran penduduk Bumi atas rencananya di Rafah. Meskipun tidak ada pihak yang dapat menghentikan rencananya untuk meratakan wilayah yang tersisa di Gaza itu, tetapi gelombang aksi mahasiswa di Negeri Paman Sam beberapa minggu ini dikhawatirkan dapat mengurangi dukungan dari negara-negara sekutu penjajah Israel.

"Yang terjadi di kampus-kampus Amerika sungguh mengerikan," katanya dalam suatu rekaman pernyataan. Dia menuduh aktivitas yang menjadi salah satu hak yang diberikan sistem demokrasi ini sebagai bentuk pembangkangan. 

Baca juga : Mahasiswa AS Turun ke Jalan untuk Dukung Palestina

Lebih jauh, Netanyahu melabeli mahasiswa AS yang mendukung kemerdekaan Palestina dan penghentian genosida penjajah Israel di Jalur Gaza sebagai gerombolan anti-Semit.

"Ini tidak masuk akal. Harus dihentikan. Harus dikutuk dan dikutuk dengan tegas. Tanggapan dari beberapa rektor universitas sangat memalukan. Sekarang, untungnya, pejabat negara bagian, lokal, dan federal, banyak dari mereka yang memberikan tanggapan berbeda tetapi harus ada lebih banyak tindakan. Lebih banyak yang harus dilakukan," ujarnya.

Protes atas tindakan penjajah Israel di Gaza telah meningkat di kampus-kampus AS dalam beberapa pekan terakhir. Perang Gaza yang kini memasuki bulan ketujuh.

Baca juga : Pejabat Jalur Gaza: Serangan Israel Bunuh Sembilan Anggota Keluarga di Rafah

Pengunjuk rasa pro-Palestina juga menyerukan gencatan senjata dan meminta universitas-universitas mereka melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan penjajah Israel. Lusinan mahasiswa telah diracuni hingga diskors, selain ditangkap polisi.

Beberapa mahasiswa dan dosen Yahudi dan penjajah Israel mengatakan protes tersebut telah mengubah universitas menjadi lingkungan yang tidak bersahabat dan membuat mereka merasa terancam. Beberapa melaporkan peningkatan anti-semitisme di kampus.

Namun terdapat pula kelompok mahasiswa Yahudi yang turut serta dalam gelombang demonstrasi ini. Misalnya, Jewish Voice for Peace, yang memimpin beberapa demonstrasi dengan tuntutan yang sama. (CNA/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat