Ini Saran Ketua IDI Bertransportasi Umum di Tengah Pandemi
![Ini Saran Ketua IDI Bertransportasi Umum di Tengah Pandemi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/09/013d7898a19dfc4713161e3466395372.jpg)
Bertransportasi umum di tengah pandemi covid-19 haruslah dilakukan dengan bijak. Itulah yang disampaikan Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Muhammad Faqih dalam webinar bertajuk 'Bijak Bertransportasi di Tengah Pandemi Covid-19' hari ini.
Daeng mengatakan bijak artinya masyarakat menyadari bahwa saat ini perilaku hidup bersih dan sehat harus benar-benar dilakukan dan dibarengi dengan protokol kesehatan. Daeng menegaskan masyarakat juga harus memastikan dirinya dalam kondisi sehat saat hendak bertransportasi umum.
"Pastikan diri sendiri sehat. Kalau sudah agak merasa meriang, demam, ada gejala batuk, pilek, lebih baik menahan diri untuk berada di rumah. Karena itu menunjukkan bahwa daya tahan tubuh kita sedang menurun. Daripada nanti menulari orang lain atau tertular penyakit yang lebih parah semisal covid-19," tegas Daeng.
Selain itu, masyarakat yang menjadi penumpang harus terus menjaga protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Baca juga: Operasi Yustisi akan Libatkan Tokoh dan Komunitas Masyarakat
"Seperti mata, hidung, dan mulut. Tangan kita ini kan sangat terampil ya bisa ke mana-mana. Paling aman adalah mengantongi hand sanitizer. Jadi, selepas turun dari kereta langsung pakai hand sanitizer. Keluar dari stasiun seusai tap out tiket, segera cuci tangan atau memakai hand sanitizer," jelas Daeng.
Selain itu, Daeng juga menyebut masyarakat harus memahami di tengah kondisi pandemi covid-19 sebaiknya tidak bercengkrama atau bercakap-cakap dengan teman dalam jarak dekat.
"Misalnya pun ketemu dengan teman di stasiun, jangan satu gerbong karena akan memancing untuk mengobrol. Juga misalnya teman satu kantor biasanya selalu satu taksi atau satu kendaraan ketika hendak pergi, maka kali ini sebisa mungkin jangan satu kendaraan. Kita kadang tidak sadar ketika bersama teman dekat, teman sejawat lalu kita bercakap-cakap sampai heboh," terangnya.
Terakhir, Daeng mengingatkan bahwa untuk menghindari penularan covid-19, peran kedua belah pihak yakni pengelola angkutan umum dan masyarakat yang saling bersinergi sangat penting untuk menghindari penularan virus cocid-19. Saat ini, seluruh pengelola transportasi sudah tegas dalam protokol kesehatan. Ia berharap ketegasan itu terus dijaga secara konsisten.
"Operator juga harus konsisten. Tempat cuci tangan air dan sabunnya harus tersedia. Hand sanitizer juga harus tersedia. Operator juga harus tegas. Kalau ada calon penumpang tak pakai masker harus ditolak. Kedua-duanya, penumpang dan operator harus saling konsisten," tandasnya. (OL-14)
Terkini Lainnya
Nihil Kasus Covid-19, Majalengka Tetap Gencarkan Protokol Kesehatan
Hadapi Covid-19, Masjid di Malaysia Serukan Penggunaan Masker
Waspadai Pneumonia Mycoplasma, Dinkes Medan Terbitkan Surat Edaran
Respons Pelonggaran Masker, Pengamat: Puan Peduli Kesehatan Warga
Empat Upaya Tingkatkan Kesehatan Mental Bidan di Masa Pandemi
Perayaan Imlek 2573 Kongzili Dirayakan dengan Suka Cita
Penumpang KRL Jangan Pakai Buff dan Masker Scuba
Tak Pakai Masker di Lembata, Siap-siap Disanksi Kerja Sosial
IDI: Pakai Masker, Jangan Cuma Sampai Dagu
PT KCI Minta Penumpang Hindari Masker Scuba dan Buff
Preman Berpotensi Menyalahgunakan Kewenangan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap