Pendapat Lain. Kematian Satu Keluarga di Kalideres Diduga Tekanan Beban Hidup
TOKOH pemuda Jakarta Barat dan Wakil Ketua Kongres Advokat Indonesia (KAI) Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz, angkat suara terkait tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Sebagian masyarakat menilai Wali Kota Jakarta Barat dianggap lalai terkait kematian sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat yang awalnya diduga karena kelaparan.
“Saya tidak yakin di DKI Jakarta ini meninggal karena kelaparan. Kalau di lihat dari segi rumah yang tinggal di kawasan kompleks tidak mungkin dia tidak makan,” terang Umar yang juga menjabat sebagai Wakil DPD KAI Jakarta Barat pada Sabtu (12/11).
Baca juga : Pengamat: Polisi Harus Tuntaskan Kasus Kematian Keluarga di Kalideres
Umar mengatakan, bahwa mereka meninggal diduga akibat mendapatkan beban yang sangat tinggi, sehingga menutup diri dari lingkungan masyarakat.
“Bahkan dari media yang saya baca, mereka memiliki mobil dan rumah yang diduga bernilai Rp3,8 miliar. Tidak patut, bahwasannya dugaan meninggal karena kelaparan,” kata Umar.
“Jadi tidak serta merta kita mencari kambing hitam dari musibah yang menimpa keluarga di Kalideres tersebut. Dalam hal ini masyarakat tidak boleh menyalahkan Pemkot, karena kita harus menilai secara objektif dari fakta yang ada," imbuhnya.
Baca juga : Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Kematian Keluarga di Kalideres
Sebelumnya, peristiwa meninggalnya satu keluarga di perumahan mewah Citra Garden, RW 15 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Kota Jakarta Barat menggemparkan warga sekitar.
Mereka adalah Rudianto (71), Margaret (58), Dian (40) dan Budianto (69). Jenazah satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri, anak perempuan dan paman tersebut sudah dilakukan otopsi oleh Tim dokter forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Jakarta.
Hal serupa disampaikan oleh Handoyo, kerabat korban. Ia menerangkan, kondisi perekenomian keempat korban tidak tergolong sulit.
Baca juga : Polisi Umumkan Hasil Investigasi Kematian Keluarga di Kalideres, Jumat
"Keluarga saya itu tidak terlalu sulit, jadi bukan kelaparan. Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun, kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga," ujar Handoyo selaku ipar dari istrinya korban ibu RM.
Sementara, Ibu Ris Astuti selaku adik dari korban RM mengaku dirinya terakhir komunikasi sekitar 5 tahun yang lalu. Saat itu tidak terlihat adanya kejanggalan.
"Saya selaku adik korban saja jarang komunikasi, apalagi sama orang lain, korban terlalu tertutup," ucapnya.
Baca juga : Keluarga di Kalideres Jual Barang, sudah Disiapkan di Luar Rumah
Ia berhubungan paling hanya sekedar memberikan ucapan ulang tahun saja. Ia dengan adiknya (korban) RM ini tidak ada masalah. "Kami sering guyon lah ibarat layaknya seperti kakak dan adik," katanya.
Kapolsek Kalideres Polres Metro Jakarta Barat, AKP Syafri Wasdar menerangkan,"Perlu kami sampaikan tidak ada sisa atau bekas makanan itu keterangan sementara tapi belum tentu menjadi penyebab kematian."
Menurut dokter bahwa jenazah yang dilakukan pemeriksaan dalam keadaan begitu memang tidak ada masuk makanan dua hari atau lebih sebelum meninggal.
Baca juga : Polisi Temukan Komunikasi Satu Arah melalui Ponsel Keluarga Tewas di Kalideres
Keterangan keluarganya mengatakan dia tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga inti karena dia yang perempuan itu tujuh bersaudara. "Kemudian kemarin disampaikan bahwa tidak ditemukan sisa atau bekas makanan di lambung, itu keterangan sementara," ucapnya.
Menurut dokter, bahwa jenazah yang melakukan pemeriksaan dalam keadaan begitu memang tidak ada masuk makanan dua hari atau lebih sebelum meninggal.
"Tidak ditemukan ada makanan bukan berarti kelaparan, bisa saja orang tersebut tidak mau makan atau tidak berusaha mencari makanan, tapi keluarga itu memang tertutup dan tidak bersosialisasi," tutupnya. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Seorang Pria Ditemukan Gantung Diri di Jembatan Layang Cimindi Kota Bandung
Kematian Akibat DBD di 2024 Capai 316 Kasus
Aryna Sabalenka Tetap Bertanding di Miami Open Setelah Kematian Pacar
Polisi Gelar Rekonstruksi Kematian Anak Tamara Tyasmara Besok
Rata-rata 5 Orang per Hari Bunuh Diri di Indonesia
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Krisis Kelaparan di Gaza Meningkat di Tengah Konflik Israel-Hamas
Meresahkan, Kera Endemik Sulawesi Barat Masuk Permukiman Warga
Krisis Kelaparan Ancam 1 Juta Penduduk Gaza
Indonesia Usulkan Pemberian Pangan Bergizi di Global Alliance Against Hunger and Proverty G20
Potret Memilukan Balita di Gaza Meninggal Akibat Kelaparan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap