visitaaponce.com

Retribusi Pasar di Kota Depok Tidak Capai Target

Retribusi Pasar di Kota Depok Tidak Capai Target
Ilustrasi: pasar.(MI/Bary Fathahilah)

ENAM Pimpinan Pasar Tradisional Kota Depok, Jawa barat mengaku tidak mampu memenuhi target retribusi pasar untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) 2022.

Pasar yang tidak mencapai target retribusi itu adalah Pasar Kemirimuka yang berlokasi di sejajar Rel Kereta Api Listrik (KRL), Jalan Arif Rahman Hakim (ARH) Beji. "Pasar Kemirimuka nihil target retribusi. Nihilnya target retribusi Pasar Kemirimuka berkaitan dengan kasus infrastruktur serta kondisi pasar," kata Kepala Tata Usaha Pasar Kemirimuka, Budi Setyanto, Jumat (25/11).

Hingga saat ini, ujar dia pasar yang berada dibawah kelola Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dinas Dagin) Kota Depok tersebut kini situasi sengketa lawan PT Petamburan Jaya Raya (PJR). "Maka itulah, nol target retribusi pasar. Selama ini yang mengutip retribusi adalah preman pasar dan ormas dan kami sendiri hanya sebagai penonton, " dalih Budi.

Lain Pasar Kemirimuka, lain pula Pasar Cisalak yang terletak di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis.

Kepala Tata Usaha Pasar Cisalak, Budi Heryanto mengaku hanya mampu mengoleksi retribusi kebersihan dan keamanan, retribusi bongkar muat, dan retribusi MCK (Mandi Cuci Kakus) 66.74 persen dari target sebesar Rp3,1 miliar atau sebesar Rp2.068 miliar tahun 2022.

Pemicu rendahnya pendapatan retribusi karena pandemi covid serta kios-kios separuh lebih kosong. "Para pedagang masih mengeluhkan kondisi pandemi dan sepi pengunjung. Pandemi yang memukul sektor ekonomi membuat para pedagang mengeluh lantaran pendapatannya yang menurun.

Budi menambahkan, karena kondisi tersebut sehingga pedagang semakin sulit untuk membayar retribusi pasar. "Kami selalu berikan suport dan motivasi agar para pedagang tidak menyerah dengan situasi tersebut, " ujarnya.

Enam pasar tradisional di Kota Depok dikendalikan oleh Dinas Dagin Kota Depok. Pasar-Pasar tersebut, Pasar Cisalak, Pasar Tugu, Pasar Sukatani, Pasar Agung, Pasar Musi, Pasar Kemirimuka.

Hal senada diungkapkan Kepala Tata Usaha Pasar Agung, Raden. Dia mengatakan, retribusi pasar belum mencapai target. "Pendapatan retribusi baru terpenuhi 51,77 persen atau Rp306.829 juta dari target sebesar Rp725.508 juta tahun 2022," imbuhnya.

Kendala yang membuat target retribusi tidak mencapai 100 persen, karena ratusan kios yang ada di lantai dua Pasar Agung kosong atau tidak digunakan untuk aktivitas jual-beli.

Ia mengatakan, kekosongan ratusan kios di lantai dua itu, selain karena memang tidak laku atau tidak ada penyewa, juga tidak seramai lantai satu, sehingga sepi pengunjung dan pembeli. Penyebab lainnya adalah karena menjamurnya pedagang kaki lima (PKL).

Sementara itu, Kepala Tata Usaha Pasar Sukatani Januario juga mengungkapkan hal serupa. Dari target sebesar Rp603 juta baru tercapai 97,73 persen. Namun kata Januario Pasar Sukatani optimis Desember 2022 target retribusi akan tercapai 100 persen. "Bisa jamin tercapai 100 persen karena masih ada sisa waktu sampai Desember 2022, " ucapnya (OL-12)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat