Keluarga Korban Sebut Ada Kejanggalan dalam Rekonstruksi Bripda HS
KELUARGA korban Sony Rizal Tahitoe, 59, menyebut ada kejanggalan saat rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan penyidik di Polda Metro Jaya pada Kamis (16/2) lalu.
Kuasa hukum keluarga korban, Jundri R Berutu, mencatat sejumlah kejanggalan dalam adegan yang diperagakan pelaku anggota Densus 88, Bripda HS. Ia mengatakan saat rekonstruksi, Bripda HS membunuh korban saat mobil terhenti.
Namun, Jundri menilai menurut fakta yang dihimpun oleh pihaknya, pembunuhan terjadi saat mobil tengah melaju.
"Fakta yang diperoleh keluarga bahwa mobil dalam kondisi berjalan mundur karena portal tertutup. Saat jalan mundur, pelaku menghabisi nyawa korban di bagian leher," kata Jundri ketika dihubungi, Sabtu (18/2).
Selain itu, pihaknya menilai proses rekonstruksi tidak menyebut berapa kali Bripda HS menusuk korban. Berdasarkan penelusuran pihak keluarga, korban tidak hanya ditusuk, tapi juga disayat di bagian leher.
"Keluarga korban menduga bahwa pelaku menggorok leher korban terlebih dahulu dalam posisi mobil mundur untuk mempermudah korban meninggal kemudian baru menusuk korban secara membabi buta," jelasnya.
Jundri juga mempertanyakan rekonstruksi yang digelar di Polda Metro Jaya. Ia menilai seharusnya rekonstruksi dilakukan di tempat kejadian perkara pembunuhan di Perumahan Bukit Cengkeh I, Cimanggis, Depok. Maka dari itu, ia meminta kepolisian untuk melakukan rekonstruksi ulang.
"Keluarga meminta kepada Bapak Kapolri dan Kapolda agar dilakukan rekonstruksi ulang di TKP," katanya.
Lebih lanjut, Jundri juga menilai Bripda HS telah melakukan perencanaan sebelum membunuh korban. Ia menilai seharusnya Bripda HS dijerat Pasal 340 tentang pembunuhan berencana.
Baca juga: Kepolisian Depok Tangkap Driver Ojol yang Menabrak dan Membuang Korbanya
"Perbuatan pelaku merupakan pembunuhan terencana dan sudah direncanakan, bukan perbuatan pembunuhan biasa yang dilakukan oleh orang yang tidak berpendidikan, atau pemabuk," katanya.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap sopir taksi online bernama Sony Rizal Taihitu. Rekonstruksi yang digelar di depan Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (16/2), turut dihadiri oleh pelaku Bripda HS.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan dalam rekonstruksi tersebut, Bripda HS yang merupakan anggota Densus 88 Antiteror itu memperagakan 40 adegan. Bripda HS memperagakan adegan sebelum, saat, hingga sesudah peristiwa pembunuhan.
"Rekonstruksi ini kan adalah kepentingan penyidik, di mana untuk menguji keterangan saksi, tersangka kemudian juga dengam barang bukti yang didapat pada saat di tempat kejadian perkara," kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Kamis (16/2).
Trunoyudo mengatakan dalam rekonstruksi tersebut turut dihadiri oleh pihak kejaksaan, kedokteran forensik, dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System atau Inafis. Ia mengatakan rekonstruksi tersebut dilakukan untuk kelengkapan pemberkasan sebelum dilimpahkan ke kejaksaan.
Seperti diberitakan, seorang pria bernama Sony Rizal Taihitu, 59, ditemukan tewas di Jalan Nusantara, Perumahan Bukit Cengkeh I, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, pada Senin (23/1) pagi. Sony yang merupakan sopir taksi daring itu diduga kuat menjadi korban pembunuhan berdasarkan luka sayatan di sekujur tubuh korban.
Pada hari yang sama, polisi berhasil menciduk Bripda HS di Puri Persada, Desa Sendang Mulya, Bekasi, Jawa Barat. Identitas Bripda HS terkuak berdasarkan barang bukti berupa dompet yang berisi kartu anggota di lokasi kejadian.
Bripda HS kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. (OL-16)
Terkini Lainnya
AS akan Gunakan Aset Rusia yang Disita untuk Rekonstruksi Ukraina
Rekonstruksi Pembunuhan Istri oleh Suami di Makassar, Warga Teriak Histeris
Jokowi: Rehabilitasi Pelabuhan Wani dan Pantoloan dapat Tingkatkan Mobilitas dan Ekonomi Sulteng
Mengenal Teknik Operasi Hidung Open Rhinoplasty
Ronald Tannur Peragakan 41 Adegan Penganiayaan Dini Sera, Banyak Fakta Baru Terungkap
Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J di TKP akan Digelar pada 30 Agustus
Paman yang Bunuh dan Perkosa Keponakan Ditangkap
Dua Jenazah Perempuan Misterius Ditemukan di Sungai Citarum
Terdakwa Pembunuhan Istri dan Anak di Subang Dituntut Hukuman Seumur Hidup
Terdakwa Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Dituntut Hukuman Seumur Hidup
Pembunuh Istri di Waduk Wadaslintang Ternyata Suami Sendiri
Mayat Wanita Diduga Dibunuh, Polda Metro Jaya Olah TKP Ulang
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap