visitaaponce.com

Tanggapi Permintaan Erick Thohir, PT KCI Lakukan Kajian Kebutuhan Kereta

Tanggapi Permintaan Erick Thohir, PT KCI Lakukan Kajian Kebutuhan Kereta
Kondisi kepadatan penumpang yang akan berpindah peron di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (26/4/2023).(MI/Susanto)

PT KCI sedang melakukan kajian kebutuhan kereta serta melakukan asesmen terhadap sarana kereta rel listrik (KRL) yang dimiliki. Hal itu merupakan tindak lanjut dari permintaan Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta data-data terbaru terkait kebutuhan dan operasional KRL.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan diharapkan asesmen ini akan selesai secepatnya dan bisa menyajikan data-data akurat terkait kondisi KRL Jabodetabek saat ini.

"Kami sedang asesmen. Kereta kami kan banyak ya jadi perlu waktu, mana yang memerlukan perawatan besar, sedang, maupunkecil. Mana yang perlu diretrofit," kata Anne dalam konferensi pers di Stasiun Juanda, Senin (29/5).

Baca juga: Erick Thohir Tunggu Kajian PT KCI dan Inka Soal Impor Kereta Bekas

Anne mengatakan pihaknya masih terbuka untuk mengambil berbagai langkah guna memastikan pelayanan di tengah terus meningkatnya penumpang KRL Jabodetabek. 

Ia pun mengapresiasi dukungan pemerintah pusat kepada layanan KRL Jabodetabek melalui bantuan kajian dan audit yang dilakukan BPKP.

"Dalam rencana jangka panjang, KCI sudah memprediksi target pemerintah terhadap penumpang untuk meningkatkan masyarakat pengguna KRL. Pak Menhub bahkan bilang 2 juta itu bisa," tuturnya.

Baca juga: Luhut Lebih Setuju Produksi Kereta Dalam Negeri Daripada Impor KRL Bekas Jepang

Upaya-upaya yang siap diambil antara lain melakukan impor KRL bekas dari Jepang, melakukan retrofit, serta pengadaan kereta baru dari PT Inka.

Untuk pengadaan kereta baru dijadwalkan secara bertahap datang pada 2025. Ada 16 trainset yang dibeli dari Inka dengan nilai investasi Rp4 triliun.

Untuk retrofit, PT KCI melakukan kajian bersama-sama dengan Inka. Sebab, program retrofit inipun merupakan hal yang baru bagi BUMN tersebut. Sebagaimana diketahui, akan ada 26 trainset milik KCI yang akan masuk masa konservasi tahun ini dan tahun depan.

Kereta-kereta yang harus dipensiunkan secara bertahap ini memerlukan pengganti agar layanan KRL bisa tetap optimal.

"Saat ini yang kami lakukan dengan Inka juga bagaimana KRL yang masuk masa konservasi bisa retrofit, ini bisa dimodernkan untuk mengantisipasi. Nah, yang baru itu juga disiapkan," ujar Anne.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya menunggu sinkronisasi terkait dengan rencana impor KRL bekas. Sinkronisasi data yang dibutuhkan adalah dua data final dari PT Industri Kereta Api (Inka) dan juga dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

“Nomor satu, dari Kementerian BUMN kita melihat dua titik, pertama INKA-nya sendiri, kuat apa tidak memproduksi yang sesuai kebutuhan. Kedua, PT KAI saya minta merevisi data-data pascacovid-19,” kata Erick, Kamis (25/5).

Ia menegaskan, dua data itu masih dinantikan setelah menggelar rapat bersama Menko Marinves, Menperin, dan Menhub. Ia menekankan, untuk solusi impor KRL bekas ini tak boleh dilihat dari satu titik saja.

“Tentu dua data ini sedang saya tunggu, dan sudah rapat dengan pak Menko Marinves, Menperin, dan Menhub untuk sinkronisasi data, itu harus ada titik temunya dan jangan solusi itu hanya dilihat satu titik,” lanjut ketua PSSI itu. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat