visitaaponce.com

Jakarta Sediakan 2 RS Rujukan Penanganan Rabies

Jakarta Sediakan 2 RS Rujukan Penanganan Rabies
RSUD Tarakan, salah satu yang menyediakan vaksin rabies di DKI Jakarta.(Antara)

PEMPROV DKI Jakarta berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna menyediakan dua RS rujukan untuk penyakit rabies atau kejadian gigitan hewan penular rabies (GHPR). Stok vaksin rabies pun tersedia di dua RS rujukan tersebut guna menangani pasien GHPR.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, hal tersebut dilakukan mengingat naiknya kasus gigitan hewan dan rabies di Indonesia belakangan ini.

"Jumlah stok vaksin antirabies masih cukup dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta selalu berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI untuk penyediaannya, karena vaksin atau serum tersebut gratis diberikan di dua RS rujukan GHPR di Jakarta yaitu RSUD Tarakan dan RSPI Sulianti Saroso," kata Ngabila saat dikonfirmasi, Rabu (21/6).

Ia pun menyebut, anak-anak merupakan salah satu kelompok rentan dan sudah ada beberapa kasus anak meninggal karena rabies.

Baca juga: Antisipasi Bahaya Rabies, DKI Siagakan Vaksin di RSUD

"Ya memang kelompok rentan dari gigitan hewan ini adalah anak, asisten rumah tangga, pemelihara atau orang yang sering berinteraksi dengan hewan, serta lansia dan kelompok disabilitas," ujar Ngabila.

Gigitan hewan penular rabies (GHPR) itu tidak hanya disebabkan oleh gigitan anjing, tetapi juga bisa pada kucing, monyet, kera, kelelawar, dan lain-lain yang membawa virus rabies. Gejala dari hewan yang memiliki rabies diantaranya lebih agitasi, kejang, ada kelumpuhan di organ tubuh tertentu, banyak mengeluarkan liur atau hipersalivasi, dan batuk atau pilek.

Baca juga: Cegah Rabies, Pemilik Hewan Peliharaan di Kota Tangerang Diminta Rutin Vaksinasi

"Memang ada tren kenaikan kasus GHPR dari laporan rumah sakit di Jakarta pada tahun 2023 dibandingkan 2022, dimana tahun 2022 ada 2.669 kasus dan 2023 terdapat 1.528 kasus (per 19 Mei 2023)," jelas Ngabila.

Waspada Rabies

Masyarakat pun diminta tetap waspada tetapi jangan panik. Cegah sakit dengan mencegah gigitan terutama pada anak-anak dan kelompok rentan. Perlu sama-sama diupayakan untuk hewan peliharaan dan sekitar dilakukan vaksinasi rabies berkala. Untuk cegah komplikasi dan kematian diharapkan masyarakat yang tergigit tidak panik, jaga area gigitan untuk tetap bersih, dibilas dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit, dan dijaga agar luka tidak infeksi.

"Segera bawa ke IGD 2 RS rujukan di DKI Jakarta untuk tatalaksana lebih lanjut baik itu pemberian vaksin antirabiesnya, pengobatan sistemik untuk mencegah virus rabies terus menular, dan juga membersihkan luka secara lokal agar tidak infeksi. Kita serahkan tatalaksana terbaik kepada para ahli di RS," tegasnya.

Ngabila juga mengatakan, stok vaksin antirabies di Jakarta sangat cukup, saat ini di Dinkes DKI Jakarta terdapat 748 vial, RSUD Tarakan 100 vial, dan RSPI Sulianti Saroso 654 vial. Dengan rata-rata gigitan 300 - 400 kasus per bulan, maka stok tersebut akan bertahan sekitar 4 - 5 bulan. Jika stok mulai berkurang Dinkes DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI untuk meminta tambahan stok.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat