visitaaponce.com

Kasus Kebakaran di Depok Meningkat 50 Persen di Tahun 2023, Warga Diminta Waspada

Kasus Kebakaran di Depok Meningkat 50 Persen di Tahun 2023, Warga Diminta Waspada
Ilustrasi kebakaran(Dok. Ist)

KASUS kebakaran di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) pada tahun ini meningkat hampir 50 persen dari kasus kebakaran pada Januari- September 2022. Salah satu pemicu adalah fenomena cuaca ekstrem.

Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok Deni Romulo Hutauruk mengatakan kasus kebakaran di Kota Depok tahun ini meningkat hampir 50 persen dengan total kerugian mencapai Rp4 miliar.

"Kalau dibandingkan tahun 2022, data kebakaran sampai dengan bulan September ada peningkatan 50 persen, " katanya, Jumat (22/9).

Baca juga: Ingin Padamkan Kebakaran Lahan, Kakek di Ponorogo Tewas Terpanggang Api

Deni menyebut, nominal kerugian diperoleh dari 99 kasus kebakaran yang dilaporkan masyarakat kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok hingga 22 September 2023.

"Dari Januari hingga September menunjukkan kerugian terbesar terjadi pada bulan Agustus dan bulan September 2023 yakni 61 kejadian kebakaran dengan jumlah kerugian Rp2,3 miliar. Peristiwa yang menghanguskan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cinere, Sekolah Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Jalan Bolu RT 001 RW 06 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Gudang Penyimpanan Pesawat Terbang di Jalan Curug RT 002 RW 19 Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Sawangan, Pabrik Jamu Tradisional di Jalan Pangkalan Jati Nomor 46 Cinere, mengakibatkan kerugian Rp2 miliar," paparnya.

Baca juga: Dampak Kebakaran Museum Nasional Seharusnya Bisa Diminimalisasi

Melihat kerugian yang demikian besar yang diakibatkan kasus kebakaran tersebut, Deni mengimbau masyarakat untuk lebih waspada akan bencana kebakaran di musim kemarau ini.

Terlebih penyebab kebakaran tersebut, kata Deni didominasi oleh tindakan membakar sampah yang berujung pada kebakaran rumah, sekolah, rumah kontrakan atau Ruko dan lahan kering.

" Kita mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sembarangan tanpa dilakukan pengawasan. Juga, jika berada di lokasi rawan kebakaran maka bisa menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) untuk meminimalisir kebakaran, " ucapnya.

Selain itu, Deni juga mengimbau masyarakat supaya berhati-hati terhadap arus pendek listrik.

“Setiap tahunnya arus listrik selalu menjadi pemicu utama penyebab kebakaran di Kota Depok. Banyaknya penyambungan-penyambungan ilegal atau pencurian listrik menjadi pemicu utama timbulnya arus pendek listrik. Kalau ibu-ibu lebih diperhatikan peralatan memasak seperti kompornya. Kalau tidak ada kegiatan langsung saja matikan," tutupnya. (KG/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat