visitaaponce.com

Pedagang Semangka di Jakarta Timur Jadi Korban Pembunuhan, Apa Penyebabnya

Pedagang Semangka di Jakarta Timur Jadi Korban Pembunuhan, Apa Penyebabnya?
Pembunuhan pedagang semangka di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur(Ist)

POLISI mengungkap kronologi pembunuhan sadis seorang pedagang semangka di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, oleh pelaku berinsial DJ (28).

Kapolres Jakarta Timur Kombes Leonardus Simamarta mengungkap, kejadian itu berawal pada Oktober 2023 ketika terjadi perkara rumah tangga antara pelaku DJ dan istrinya. Diketahui, istrinya terlibat perselingkuhan dengan korban dan diketahui oleh pelaku melalui ponsel istrinya.

"Awal Oktober antara tersangka dan inisial DJ lalu dengan istri tersangka menguliti permasalahan bahwa saudara tersangka merasa sakit hati karena ada hubungan asmara antara korban dengan istri daripada tersangka," kata Leonardus kepada wartawan, Selasa (9/1).

Baca juga: Iran Desak PBB Usut Pembunuhan Pejabat Hamas di Libanon oleh Israel

Setelah itu, DJ pun melakukan musyawarah keluarga. Dari hasil musyawarah itu, DJ merelakan istrinya untuk dinikahi oleh Sutomo. Namun, hal tersebut tak kunjung dilakukan oleh Sutomo. Sehingga, DJ merasa niat baiknya disepelekan.

Kemudian pada Desember 2023, tersangka DJ membeli cairan keras secara online yang pada akhirnya menjadi senjata yang dituangkan pada korban. Namun, niat DJ belum bulat dan ia masih menunda untuk melakukannya.

Baca juga: Polisi lakukan Rekonstruksi Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Lalu, kemarahan DJ pun akhirnya mencapai puncaknya setelah kembali mendengar Sutomo yang masih tak kunjung menikahi istrinya.

Pada Minggu (7/1) pukul pukul 23.45 WIB, DJ kemudian menyiapkan air keras yang telah dibelinya itu ditambah dengan sebilah celurit. Benda-benda itu dibawa DJ ke lokasi Sutomo berdagang.

Lewat tengah malam, Sutomo yang tengah menjaga lapaknya tiba-tiba didatangi DJ. Tanpa basa-basi, pelaku langsung menyiramkan air keras yang sudah disiapkannya tersebut.

"Hari Senin, 8 Januari, pukul 00.10 WIB korban didatangi oleh tersangka di lapak UD Fadilah Putra, Kramat Jati. Tersangka langsung menganiaya korban dengan cara menyiramkan air keras ke wajah saudara Sutomo dan percikannya ini mengenai juga saksi korban lainnya yaitu saudara Muhammad Basori alias Abas," ujar Leonardus.

Tak sampai di situ, pelaku pun lalu memukuli korban berulang kali. Hingga akhirnya, ia mengeluarkan celurit yang sudah dibawanya itu.

"Tersangka mengeluarkan celurit dari celana sebelah kiri, lalu celurit tersebut disabetkan ke arah korban. Mengenai bahu kanan, pinggang sebelah kanan, paha sebelah kanan, mengakibatkan luka terbuka. Setelah itu tersangka melarikan diri," tuturnya.

Korban yang terkapar lalu dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Nahas, korban dilaporkan meninggal dunia, sedangkan Abas hingga kini masih mendapatkan perawatan insentif.

"Pukul 04.00 WIB, korban sempat dilarikan ke rumah sakit Polri Kramat Jati, lalu meninggal dunia di sana. Sedangkan Muhammad Basori, korban kedua, saat ini masih dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati," katanya.

Kemudian, pada hari yang sama, polisi melakukan penyelidikan dan mendapati pelaku kabur ke kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Ia akhirnya berhasil dibekuk polisi.

"Pukul 11.30 WIB, Tersangka diamankan, ditangkap oleh rekan-rekan Polsek Kramat Jati, Jakarta Timur. Ditangkap di Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan," tutupnya.

Atas perbuatannya, DJ kini dijerat dengan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat