visitaaponce.com

Jakarta International Stadium JIS Perjalanan Panjang Menuju Kebanggaan Indonesia

Jakarta International Stadium (JIS): Perjalanan Panjang Menuju Kebanggaan Indonesia
Warga berfoto di depan stadion yang akan digunakan Capres dan Cawapres 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk kampanye akbar.(MI/Susanto)

STADION Jakarta International Stadium (JIS) mengalami perjalanan panjang sebelum akhirnya diresmikan untuk publik pada April 2022. Proyek ini melibatkan empat kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta yang berbeda, dimulai pada 2008 saat Fauzi Bowo (Foke) hingga Capres Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Pada waktu itu, lahan yang kini menjadi JIS adalah Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW) dengan luas total 66,6 hektar, merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diperoleh melalui penyediaan lahan dari tujuh perusahaan swasta.

Pada 24 Agustus 2008, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penggusuran terhadap bangunan liar di kawasan tersebut dengan rencana membangun stadion bertaraf internasional di Taman BMW. Namun, rencana ini terhambat oleh sengketa lahan, dan akhirnya, pembangunan stadion tersebut tidak terlaksana.

Baca juga : Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Kampanye Akbar Capres di JIS dan GBK

Kemudian, pada masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), rencana pembangunan stadion kembali muncul, terutama setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan penggusuran terhadap Stadion Lebak Bulus dan mengubahnya menjadi depo mass rapid transit (MRT) fase 1 Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.

Awal Mula Dibangunnya JIS

Pada tahap awal pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencari opsi lahan alternatif sebagai pengganti Stadion Lebak Bulus, dengan Taman BMW menjadi salah satu alternatif yang dipertimbangkan. Pada 28 Mei 2014, ketika Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, beliau merencanakan pembangunan stadion internasional tersebut dan berharap pembangunan dapat dimulai tanpa menunggu waktu lama.

Baca juga : Cak Imin Ajak Warga Nikmati Aneka Musik di Kumpul Akbar Besok

Jokowi menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengurus bukti kepemilikan tanah dan mengajukan gugatan terkait sengketa lahan tersebut. Pada waktu itu, Jokowi juga menunjukkan dua sertifikat sebagai bukti kepemilikan lahan Taman BMW oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Meskipun demikian, pembangunan stadion bertaraf internasional tersebut belum juga terwujud.

Kemudian, pada 2017, Djarot Saiful Hidayat, yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kembali menginisiasi rencana pembangunan stadion di Taman BMW. Proses pembentukan Jakarta International Stadium (JIS) menghadapi kendala karena terdapat sengketa lahan seluas lebih dari 9,6 hektar yang diklaim oleh PT Buana Permata Hijau (BPH). Persoalan tersebut bahkan mencapai titik saling klaim, tetapi akhirnya diselesaikan melalui proses hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), yang membatalkan dua sertifikat hak pakai yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Djarot Saiful Hidayat mengadakan acara peresmian pembangunan club house dan fasilitas olahraga di lokasi yang akan menjadi stadion internasional di Taman BMW. Dalam pernyataannya, Djarot menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berhasil memenangkan sengketa lahan pada 2015 dan mendapatkan sertifikat hak pakai pada 18 Agustus 2017.

Baca juga : Jelang Kampanye Akbar, Polda Metro Imbau Masyarakat Jaga Kesatuan Persatuan

Berdasarkan informasi yang dipublikasikan melalui portal yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) indonesiabaik.id, proses pembangunan JIS mengusung konsep keberlanjutan (sustainability) dan berhasil meraih sertifikat Green Building Grade Platinum. Prinsip ramah lingkungan ini dianggap sebagai langkah inovatif yang diterapkan pertama kali pada sebuah stadion di Indonesia.

Namun, sayangnya, pembangunan stadion tersebut tidak segera dimulai. Pada Oktober 2017, Anies Baswedan kemudian menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan mengikuti jejak para pendahulunya dengan merencanakan pembangunan stadion bertaraf internasional.

Pada 14 Maret 2019, Anies mengumumkan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai nama stadion yang akan dibangun, sambil memberikan pengakuan terhadap peran gubernur-gubernur sebelumnya dalam proyek ini. Anies kemudian menugaskan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mengelola proyek tersebut. Setelah tiga tahun berlalu, JIS akhirnya selesai dibangun pada tahun 2022.

Baca juga : 2.356 Aparat Siap Amankan Kampanye Akbar Anies-Muhaimin di JIS

Pada 19 April 2022, Anies meluncurkan secara resmi JIS melalui peluncuran awal (soft launching). Dia menyatakan bahwa JIS menjadi bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, mampu menciptakan karya kolosal yang tidak hanya memenuhi standar nasional tetapi juga internasional. Dengan sejarah proyek yang panjang dan melibatkan berbagai kepemimpinan, JIS menjadi stadion yang mengesankan, mencerminkan kemajuan Indonesia di bidang olahraga.

Sebagai pusat kegiatan ekonomi dan budaya di Indonesia, Jakarta terus memperkuat posisinya sebagai destinasi utama di berbagai bidang, termasuk olahraga. Proyek mega pembangunan JIS diinisiasi oleh pemerintah dan sektor swasta dengan tujuan menciptakan stadion yang menjadi ikon modernitas dan kelas dunia. Visi pembangunan JIS adalah menciptakan infrastruktur olahraga yang tidak hanya memenuhi standar internasional tetapi juga menjadi pusat kegiatan olahraga, hiburan, dan budaya.

Dengan desain arsitektur yang futuristik dan mengesankan, stadion ini diharapkan menjadi daya tarik utama. Rencana desain melibatkan fasilitas modern seperti layar LED besar, sistem suara terkini, serta tempat duduk yang nyaman, semuanya ditujukan untuk menciptakan pengalaman menyaksikan acara yang tak terlupakan bagi penonton.

Baca juga : Relawan AMIN Siapkan 9 Ton Salak Hingga 3 Bus Mewah untuk Kampanye Anies-Cak Imin di JIS

Pembangunan JIS memfokuskan pada penerapan teknologi canggih. Dengan menerapkan sistem keamanan terbaru, konektivitas internet yang cepat, dan penggunaan aplikasi mobile yang inovatif, stadion ini memiliki tujuan memberikan pengalaman interaktif dan kenyamanan bagi para pengunjungnya.

Selain berperan sebagai pusat hiburan dan olahraga, JIS juga menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan komunitas lokal. Melalui program pelatihan, penciptaan lapangan pekerjaan, dan proyek sosial, stadion ini berupaya memberikan dampak positif pada lingkungan sekitarnya.

Pembangunan Jakarta International Stadium melibatkan investasi besar dari pemerintah dan mitra swasta. Meskipun anggaran dapat berubah seiring perkembangan proyek, namun diharapkan bahwa investasi ini akan memberikan pengembalian nilai yang signifikan melalui peningkatan sektor ekonomi, pariwisata, dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Baca juga : Artis Papan Atas, Komika, hingga Ustaz Ramaikan Kampanye Akbar Anies-Muhaimin di JIS, Siapa Saja?

Dengan proyeksi penyelesaian yang telah direncanakan, diharapkan Jakarta International Stadium akan menjadi pusat kegiatan utama di Jakarta, yang akan memajukan dunia olahraga dan hiburan di Indonesia. Sebagai tempat perjumpaan berbagai budaya dan seni, stadion ini diharapkan dapat menciptakan kenangan berharga bagi semua yang hadir.

Jakarta International Stadium tidak hanya merupakan proyek pembangunan semata, melainkan juga menjadi simbol ambisi dan kemajuan Indonesia dalam membentuk masa depan yang cerah dan penuh prestasi.

Proyek Pembangunan JIS Menelan Biaya Berapa?

Baca juga : 9 Ton Salak dari Relawan untuk Kampanye Akbar Amin

Menurut informasi yang diperoleh dari situs resmi PT Wijaya Karya Tbk (Persero) atau WIKA, JIS diakui sebagai stadion sepakbola terbesar di Indonesia, menempati luas lahan seluas 221.000 meter persegi. Terletak di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta, stadion ini dapat menampung hingga 82 ribu penonton.

JIS dilengkapi dengan atap yang dapat dibuka secara otomatis dan berbagai fasilitas sesuai dengan standar FIFA (Federation Internationale de Football Association). Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) bahkan memberikan penghargaan kepada stadion ini sebagai yang pertama dengan Sistem Atap Terbuka-Tertutup, Struktur Atap Studio Angkat dengan Bobot Terberat, dan Gedung Stadion Hijau yang mendapatkan sertifikasi Platinum pertama di Indonesia.

Proyek pembangunan JIS diprakarsai oleh PT Jakarta Propertindo (JakPro) pada 2019. Pelaksanaan konstruksi ini diberikan kepada tiga kontraktor, yaitu Wika Gedung, PT PP, dan Jaya Konstruksi, yang berhasil memenangkan lelang tender setelah proses yang berlangsung selama 40 hari mulai Maret 2019. 

Baca juga : Timnas AMIN : Tiket Hanya untuk Manajemen Massa, Masyarakat Silakan Hadir di JIS

Ketiga kontraktor ini mulai bekerja pada Agustus 2019 untuk menyelesaikan item utama sesuai dengan rancangan yang telah disusun. Proyek pembangunan JIS diestimasi akan berlangsung selama 26 bulan dan dijadwalkan selesai pada 21 Oktober 2021. Total biaya yang dialokasikan untuk pembangunan stadion ini diperkirakan mencapai Rp4 triliun. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat