Petani Padi NTT Beralih Tanam Bawang Merah dan Jagung
![Petani Padi NTT Beralih Tanam Bawang Merah dan Jagung](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/05/0913b70a3b8e9068f9c0b706c9622920.jpg)
PETANI padi di sejumlah persawahan di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mensiasati krisis air saat kemarau dengan menanam bawang merah dan palawija.
"Musim tanam kedua tahun ini, petani tidak menanam padi, tetapi menanam bawang merah dan palawija," kata kata Impo, petani di Persawahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Kamis (28/5).
Jika menanam padi, ancaman gagal panen sangat besar karena persawahan Oesao hanya mengharapkan air hujan untuk mengairi tanaman pertanian. "Kalau tanam palawija, masih ada air di sumur," katanya.
Biasanya menurut Dia, persediaan air di sumur hanya mempu bertahan sampai puncak kemarau yakni September hingga November. Karena itu, saat ini petani setempat mulai mengolah lahan untuk menanam. Adapun Impo sudah menanam bawang merah pada areal persawahannya seluas 0,5 hektare.
Selain bawang, petani setempat juga menanam jagung, terung, kacang panjang, dan singkong. "Beberapa petani masih mengolah lahan, tetapi sebagian besar sudah menanam," ujarnya.
Dengan mensiasati tanaman, petani setempat memastikan tetap panen dalam beberapa bulan ke depan. Impo mengaku memilih menanam bawang merah karena saat ini harga komoditas tersebut masih tinggi yakni Rp25 ribu per kilogram. "Kami harapkan saat panen raya nanti harga bawang tidak jatuh," katanya. Biasanya pada panen raya, tambah Dia, harga bawang merah anjlok sampai Rp10 ribu per kilogram.
Lain halnya di Persawahan Oepoi di Kota Kupang, hanya sebagian kecil yang terlihat mengolah lahan, itu pun hanya dua tanaman yang diusahkan petani yakni sawi dan kangkung. "Air tidak cukup mengairi tanaman padi. Kalau untuk tanaman sayuran cukup," kata Soleman Buifena, petani setempat.
Petani tersebut mengolah lahan 50 meter persegi untuk menanam sawi dan kangkung untuk dijual ke pasar dan juga kebutuhan di rumah. "Untuk kebutuhan sayur di rumah cukup dari kebun ini. Saya juga jual untuk kebutuhan sehari-hari," katanya (OL-13)
Terkini Lainnya
Erupsi Gunung Lewotolok Jangkau 500 Meter di Luar Kawah
Pascapandemi, Nilai Investasi di DPSP Labuan Bajo Capai Rp1 Triliun
Piutang PDAM Wae Mbeliling Tembus Rp2 Milliar, ini Rinciannya
Sepuluh Siswa SMK di Lembata Ikuti Program Magang ke Jepang
Duel Maut di Lembata, Polisi Tahan Pelaku
Rayakan HUT Bhayangkara, Anggota Polda NTT dan TNI Terima Hadiah Handphone dari Kapolda
Inflasi Turun, Langkah Mitigasi tetap Dilakukan
Harga Bawang dan cabai Merah Alami Kenaikan
Jawa Tengah Jadi Produsen Bawang Terbesar dan Termahal
Harga Cabai Merah di Medan Turun Drastis
Kawasan Hortikultura 10 Ribu Hektare Tersebar di 13 Kabupaten
Petani Temanggung Diuntungkan oleh Tingginya Harga Bawang
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap