New Normal, Pendapatan Perajin Kayu di Lebak Meningkat
SUDAH dua pekan terakhir ini, sejak diberlakukannya era kenormalan baru (new normal), perajin kayu di Kabupaten Lebak, Banten, mendapat peningkatan pendapatan.
"Kami berharap permintaan pasar meningkat," kata Rapi, 50, perajin kayu warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Minggu (28/6).
Peningkatan pendapatan omzet tersebut mencapai Rp20 juta, dari sebelumnya hanya Rp3 juta per dua pekan akibat adanya pemeriksaan covid-19 di perbatasan. Sejak kenormalan baru diberlakukan, pemeriksaan covid-19 sudah tidak ada dan memberikan dampak pada penjualan.
Konsumen banyak datang dari Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang dengan membeli produk kayu, seperti kursi, meja dan tempat tidur.
"Kami menjual produk kerajinan kayu mulai Rp1,2 juta sampai Rp5 juta per set," ujarnya.
Menurut dia, produk kerajinan kursi, meja dan tempat tidur itu menggunakan bahan baku kayu jati dan mahoni yang didatangkan dari Jawa Tengah. Sebab, kedua jenis kayu tersebut dinilai lebih kuat sehingga banyak konsumen membeli untuk perabotan rumah tangga.
Baca juga: Perajin Kecapi Tingang Turut Terdampak Covid-19
Meningkatnya permintaan pasar diharapkan para perajin kayu di Kabupaten Lebak kembali bangkit, sehingga menyumbangkan ekonomi dan penyerapan lapangan pekerjaan.
"Kami kini memperkerjakan kembali sebanyak delapan orang setelah meningkatnya omzet itu," tuturnya.
Begitu juga perajin kayu lainnya, Udin, 60, warga Rangkasbitung mengaku selama dua pekan ini mendapat pesanan sebanyak enam set kursi, padahal sebelumnya tak ada permintaan konsumen. Karena itu, empat karyawannya pun terpaksa dirumahkan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) covid-19.
"Kami berharap usaha ini kembali normal dan bisa memperkerjakan kembali karyawan," ucapnya.
Kepala Bidang Industri Kecil Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Saepudin mengatakan saat ini jumlah perajin kayu di daerah cukup banyak hingga di atas 30 orang dengan menyerap tenaga kerja di atas 230 orang.
Pemerintah daerah mengoptimalkan pembinaan dan pelatihan serta memberikan bantuan peralatan kepada perajin kayu.
"Kami minta pengrajin kayu terus meningkatkan kualitas sehingga bisa ekspor, seperti kerajinan bambu hingga menembus pasar Eropa," ucap Saepudin.(OL-5)
Terkini Lainnya
Di HUT ke-4, RSIA Bina Medika Tangsel Komitmen Berikan Layanan Terbaik
Relawan Konsolidasi Kawal Andra Soni di Pilgub Banten
Koalisi 7 Partai Resmi Usung Andra Soni-Dimyati Kusumah di Pilgub Banten 2024
Pemkot Tangerang Ajak Masyarakat Cegah Peredaran Narkotika
Perusahaan Komputer Dekatkan Diri pada Mahasiswa lewat Campus Tour
Mantan Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah Pastikan Maju di Pilgub Banten
Dorong Pengembangan Kewirausahaan Topang Indonesia Menjadi Negara Maju
Dorong Ekosistem Kewirausahaan untuk Bangun Bisnis Berkelanjutan
Butuh Kerja Bersama Meningkatkan Rasio Kewirausahaan yang Signifikan
Ini Tips Agar Keuangan Usaha Tidak Merugi bagi Pebisnis Pemula
Program Kompetisi Ini Bantu Perempuan Pelaku UKM Kembangkan Usaha
UMKM Naik Kelas 2024 Targetkan Cetak 1000 Usaha Baru
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap