visitaaponce.com

Ditemukan Klaster Baru Covid-19 di Payakumbuh

Ditemukan Klaster Baru Covid-19 di Payakumbuh
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi( ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

TIM Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh kembali mengumumkan tambahan satu kasus positif covid-19 berinsial EL, 54 warga Kelurahan Nunang Daya Bangun  yang sehari-harinya adalah guru di SMP Negeri 3 Payakumbuh, Sumatra Barat.

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi menyebutkan guru tersebut dinyatakan positif covid-19 setelah dilaksanakan tes swab hasil tracking dari guru berinisial MS yang beberapa waktu lalu dinyatakan positif.

"Mereka sama-sama jamaah dari Masjid Muslimin, jadi kontaknya tidak di sekolah. Tapi dari kegiatan di luar sekolah," kata Wali Kota Payakumbuh  Riza Falepi, Rabu (22/7).

Sampai saat ini kasus positif yang tercatat di Payakumbuh sudah tiga kasus. Namun kasus sebelumnya adalah warga Kabupaten Limapuluh Kota yang bekerja di Payakumbuh.

"Dengan bertambahnya kasus ini diminta kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi aturan dan protokol kesehatan dan tidak menganggap bahwa covid-19 sudah tidak ada lagi," tegasnya. 

Terlebih, saat ini masih didapatkan masyarakat yang memberikan komentar-komentar negatif kepada pemerintah yang seolah-olah pemerintah menjadikan covid-19 sebagai permainan.

"Kami tidak pernah bermain-main dengan pandemi ini. Kami serius menanganinya, malahan kalau keinginan kami tidak ada penambahan positif. Jadi jangan komentar negatif kalau tidak mau lagi membantu kami," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Payakumbuh Bakhrizal mengatakan, saat ini Payakumbuh telah memiliki klaster baru yang berasal dari guru berinisial  MS.

"Ini yang dari awal kami takutkan, bahwa akan ada klaster baru. Untuk  itu kami minta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan,"
sebutnya.

baca juga: Bupati Pemalang Positif Covid-19

Kepala Dinas Pendidikan Agustion mengimbau agar seluruh guru untuk tidak menolak mengikuti tes swab. Setidaknya tes swab ini memberikan keyakinan kepada diri sendiri dan keluarga bahwa yang  bersangkutan tidak terjangkit.

"Sebelumnya memang ada beberapa guru yang dengan beberapa alasan tidak mau ikut tes. Sekarang kami minta untuk ikut, ini untuk kebaikan bersama," pungkasnya. (OL-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat