Ditemukan Klaster Baru Covid-19 di Payakumbuh
![Ditemukan Klaster Baru Covid-19 di Payakumbuh](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/07/5cea45b69a8686484cd35351f4a48181.jpeg)
TIM Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Payakumbuh kembali mengumumkan tambahan satu kasus positif covid-19 berinsial EL, 54 warga Kelurahan Nunang Daya Bangun yang sehari-harinya adalah guru di SMP Negeri 3 Payakumbuh, Sumatra Barat.
Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi menyebutkan guru tersebut dinyatakan positif covid-19 setelah dilaksanakan tes swab hasil tracking dari guru berinisial MS yang beberapa waktu lalu dinyatakan positif.
"Mereka sama-sama jamaah dari Masjid Muslimin, jadi kontaknya tidak di sekolah. Tapi dari kegiatan di luar sekolah," kata Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, Rabu (22/7).
Sampai saat ini kasus positif yang tercatat di Payakumbuh sudah tiga kasus. Namun kasus sebelumnya adalah warga Kabupaten Limapuluh Kota yang bekerja di Payakumbuh.
"Dengan bertambahnya kasus ini diminta kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi aturan dan protokol kesehatan dan tidak menganggap bahwa covid-19 sudah tidak ada lagi," tegasnya.
Terlebih, saat ini masih didapatkan masyarakat yang memberikan komentar-komentar negatif kepada pemerintah yang seolah-olah pemerintah menjadikan covid-19 sebagai permainan.
"Kami tidak pernah bermain-main dengan pandemi ini. Kami serius menanganinya, malahan kalau keinginan kami tidak ada penambahan positif. Jadi jangan komentar negatif kalau tidak mau lagi membantu kami," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Payakumbuh Bakhrizal mengatakan, saat ini Payakumbuh telah memiliki klaster baru yang berasal dari guru berinisial MS.
"Ini yang dari awal kami takutkan, bahwa akan ada klaster baru. Untuk itu kami minta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan,"
sebutnya.
baca juga: Bupati Pemalang Positif Covid-19
Kepala Dinas Pendidikan Agustion mengimbau agar seluruh guru untuk tidak menolak mengikuti tes swab. Setidaknya tes swab ini memberikan keyakinan kepada diri sendiri dan keluarga bahwa yang bersangkutan tidak terjangkit.
"Sebelumnya memang ada beberapa guru yang dengan beberapa alasan tidak mau ikut tes. Sekarang kami minta untuk ikut, ini untuk kebaikan bersama," pungkasnya. (OL-3)
Terkini Lainnya
Kasus Jenazah Dicor, Otak Pembunuhan Ditangkap di Padang Sumbar
Keputusan KPU Memasukkan Nama Eks Napi Korupsi di Pileg Ulang Sumbar Dipertanyakan
BI Sumbar Dorong Peningkatan Transaksi melalui KPPD
LPSK Proses Permohonan Perlindungan Enam Saksi Kasus Tewasnya Afif
Saksi Kasus Bocah Tewas Diduga Dianiaya Polisi Datangi LPSK
Kasus Tawuran, Polda Sumbar Yakin Afif Maulana Tewas bukan akibat Disiksa
Kerugian Negara Korupsi Bansos Presiden Bertambah Mencapai Rp250 Miliar
Komisi III DPR RI Setuju dengan Jokowi agar KPK Usut Bansos Covid-19
KPK Periksa Dua Saksi Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden
KPK Sebut Modus Korupsi Bansos Presiden dengan Mengurangi Kualitas
KPK Ungkap Kerugian Negara Rp125 Miliar dalam Kasus Bansos Presiden
Risiko Kredit Bermasalah Segmen UMKM Meningkat
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap