visitaaponce.com

Penarikan Uang Seragam Resahkan Orangtua Siswa SMK Negeri di Semarang

Penarikan Uang Seragam Resahkan Orangtua Siswa SMK Negeri di Semarang
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) mengajar sejumlah siswa di SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada 2015.(Antara/Aditya Pradana Putra.)

RATUSAN orangtua siswa SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, diresahkan penarikan pembelian seragam sekolah. Biayanya hingga Rp1, 9 juta per murid baru.

Penarikan pembelian seragam baru yang harus dibayar secara kontan pada Senin (30/8) esok oleh lembaga yang menamakan paguyuban orangtua siswa. Tidak hanya besaran biaya, keresahan ratusan orangtua siswa karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan tentang pembelian seragam oleh pihak sekolah dan sosialisasi dari paguyuban orangtua siswa.

"Kami kaget tiba-tiba-tiba dapat edaran dari pihak mengatasnamakan paguyuban untuk membeli seragam. Padahal sebelumnya tidak ada pemberitahuan dan harus bayar kontan, " kata Dewi, 44, orangtua siswa SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (29/8).

Agustina menambahkan orangtua  siswa lain  juga tidak pernah mengetahui keberadaan paguyuban tersebut. Apalagi, lanjutnya, pihak sekolah terkesan cuci tangan menyangkut pengadaan seragam tersebut.

Ketua Paguyuban Siswa Slamet Partono ketika dikonfirmasi masalah ini enggan menjawab dengan jelas tentang pengadaan seragam tersebut. Bahkan ia berupaya menghindari pertanyaan yang diajukan termasuk masalah harga seragam serta keharusan pembelian oleh orangtua siswa.

"Saya belum bisa menjawab itu. Besok saja akan saya komunikasikan dulu dengan komite untuk menjembatani masalah itu dengan orangtua siswa," kata Slamet Partono.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara terpisah mengaku kaget ada pembelian seragam tersebut. Soalnya hingga saat ini untuk sekolah lanjutan tingkat atas belum dilakukan pembelajaran tatap muka (PTM) dan sekolah yang akan melakukan PTM harus mendapat izin terlebih dahulu.

Baca juga: Masyarakat Semarang Ikuti Vaksinasi Partai NasDem

Menyangkut surat edaran tersebut, Ganjar akan melakukan pengecekan ke pihak sekolah. Apalagi dalam edaran itu tidak tercantum diketahui oleh sekolah. "Saya akan cek dulu masalah itu,. Apalagi katanya ketua paguyuban ialah teman saya," imbuhnya. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat