Penarikan Uang Seragam Resahkan Orangtua Siswa SMK Negeri di Semarang
![Penarikan Uang Seragam Resahkan Orangtua Siswa SMK Negeri di Semarang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/08/22f1f5be2a754eb894ab6712a52dca0f.jpg)
RATUSAN orangtua siswa SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, diresahkan penarikan pembelian seragam sekolah. Biayanya hingga Rp1, 9 juta per murid baru.
Penarikan pembelian seragam baru yang harus dibayar secara kontan pada Senin (30/8) esok oleh lembaga yang menamakan paguyuban orangtua siswa. Tidak hanya besaran biaya, keresahan ratusan orangtua siswa karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan tentang pembelian seragam oleh pihak sekolah dan sosialisasi dari paguyuban orangtua siswa.
"Kami kaget tiba-tiba-tiba dapat edaran dari pihak mengatasnamakan paguyuban untuk membeli seragam. Padahal sebelumnya tidak ada pemberitahuan dan harus bayar kontan, " kata Dewi, 44, orangtua siswa SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Minggu (29/8).
Agustina menambahkan orangtua siswa lain juga tidak pernah mengetahui keberadaan paguyuban tersebut. Apalagi, lanjutnya, pihak sekolah terkesan cuci tangan menyangkut pengadaan seragam tersebut.
Ketua Paguyuban Siswa Slamet Partono ketika dikonfirmasi masalah ini enggan menjawab dengan jelas tentang pengadaan seragam tersebut. Bahkan ia berupaya menghindari pertanyaan yang diajukan termasuk masalah harga seragam serta keharusan pembelian oleh orangtua siswa.
"Saya belum bisa menjawab itu. Besok saja akan saya komunikasikan dulu dengan komite untuk menjembatani masalah itu dengan orangtua siswa," kata Slamet Partono.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara terpisah mengaku kaget ada pembelian seragam tersebut. Soalnya hingga saat ini untuk sekolah lanjutan tingkat atas belum dilakukan pembelajaran tatap muka (PTM) dan sekolah yang akan melakukan PTM harus mendapat izin terlebih dahulu.
Menyangkut surat edaran tersebut, Ganjar akan melakukan pengecekan ke pihak sekolah. Apalagi dalam edaran itu tidak tercantum diketahui oleh sekolah. "Saya akan cek dulu masalah itu,. Apalagi katanya ketua paguyuban ialah teman saya," imbuhnya. (OL-14)
Terkini Lainnya
Dana Desa untuk Judi Online, Kades di Brebes Ditahan
Dua Tersangka Pembunuhan Perempuan Tukang Pijat Ditangkap
PPTQ Ibnu Abbas Klaten Mewisuda 474 Santri dan Mahasantri
Liburan Sekolah, Pelajar Tewas Tenggelam di Palung Sungai
Truk Sarat Muatan Timpa Sepeda Motor, Satu Tewas
Kukuhkan Pengurus FKUB, Pj Gubernur Jateng: Iklim Kondusif dan Damai Harus Terus Dijaga
Wuling Donasi Mesin untuk SMK dan Universitas di Jateng dan DIY
Masyarakat Respons Positif Kehadiran SMK Asy-Syarif Mitra Industri
SMK Asy-Syarif Mitra Industri Hadir untuk Mewujudkan Impian Siswa Bekerja di Luar Negeri
Korban Perundungan, Siswi SMK di Bandung Barat Meninggal Dunia
Pendaftaran PPDB Jawa Tengah Dibuka 11 Juni 2024
Ekspansi Kemitraan Swasta Dorong Penyerapan Talenta Lulusan SMK di Industri Perhotelan
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap