Akses Jalan Ke Sejumlah Desa di Pegunungan Meratus Masih Tertimbun Longsor
CUACA buruk masih melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan. Hujan deras memicu tanah longsor yang menyebabkan terputusnya akses jalan ke berbagai daerah terpencil di pedalaman Pegunungan Meratus.
Informasi dihimpun Media Indonesia, di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tanah longsor terjadi di belasan titik sejak kejadian bencana akhir November lalu dan baru sebagian yang berhasil ditangani. "Masih ada beberapa lokasi longsor yang menutup akses jalan warga pegunungan," ungkap Ketua Posko Meratus, Kasman Susanto, Selasa (14/12).
Sebelumnya alat berat excavator mulai bekerja membuka akses jalan yang tertimbun longsor di Desa Arangani. Sejauh ini Data BPBD Provinsi Kalsel, mencatat tanah longsor terjadi di 40 titik tersebar di Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah dan Hulu Sungai Selatan. Banjir dan tanah longsor juga menyebabkan 10.685 keluarga atau 31.136 jiwa terdampak banjir. Sebanyak 18 jembatan rusak dan hancur, dan 116 fasilitas umum rusak ringan dan berat.
Di sisi lain, masyarakat Desa Hinan Kanan, Kecamatan Hantakan bersama Relawan Posko Meratus dan tim BPBD Kabupaten dan Provinsi membuka akses jalan yang tertimbun longsor di desa tersebut. Jalur ini merupakan jalan utama warga desa dan anak desa (dusun) Datar Ajab.
Kondisi hujan dan banyaknya volume tanah longsor membuat upaya pembukaan akses jalan menjadi sulit. Di sisi lain hujan juga membuat ruas jalan yang didominasi jalan tanah tersebut rusak parah.
Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani mengatakan pascabencana banjir dan tanah longsor akhir November lalu, Pemkab Hulu Sungai Tengah mulai menurunkan sejumlah alat berat guna mengeruk sungai, pembersihan sampah, dan membuka akses jalan yang tertimbun longsor.
Upaya normalisasi sungai dilakukan di sejumlah kecamatan seperti Hantakan, Haruyan dan Kayu Rabah. Adapun teknis pelaksanaan penanganan pasca banjir ini dilimpahkan ke masing-masing kecamatan. Selain itu Pemkab setempat juga telah melaporkan dan meminta bantuan Balai Besar Sungai terkait pengerukan sungai dan penanganan permasalahan sampah sungai ini. (OL-15)
Terkini Lainnya
Waspada, Ini 5 Kabupaten di Jawa Barat yang Berisiko Tinggi Tanah Longsor
Tanah Longsor Menerjang 60 Titik dan 12 Kecamatan di Tasikmalaya
Dua Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Blitar
Tebing Setinggi 10 Meter Longsor Tutupi Jalan Alternatif Tasikmalaya-Garut
Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sukabumi Terputus akibat Longsor
Jalur Karangasem-Denpasar di Sanghyang Ambu Alami Tanah Longsor dan Banjir Bandang
Kebakaran Besar, 22 Rumah di Tanah Bumbu Kalsel Ludes Dilahap Api
Kain Khas Kalsel, Sasirangan, Peroleh Sertifikat Indikasi Geografis
Jalan Lintas Kabupaten di Kaki Pegunungan Meratus Kalsel Kembali Longsor
Kasus Pasung Jadi Prioritas Pemprov Kalsel
Cuaca Buruk Masih Berlangsung di Kalsel, Sejumlah Bendungan Berstatus Siaga
Banjir Besar Landa Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel, Belasan Ribu Warga Terdampak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap