Pakar UGM Sarankan Sapi Terkena LSD Dimusnahkan
![Pakar UGM Sarankan Sapi Terkena LSD Dimusnahkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/e81ae6d9633c4ff75b6c7fc4e7174c2b.jpg)
GURU Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Prof. drh. Wasito, Ph.D., menyarankan, sapi atau kerbau yang sudah terinfeksi penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) agar diisolasi dan dijauhkan dari ternak lain yang sehat.
"Untuk sapi yang sakit untuk dilakukan stamping out atau pemusnahan. Sebab dagingnya tidak layak dikonsumsi oleh manusia," kata Wasito, Rabu (9/3).
Tidak layaknya daging sapi yang terkena LSD untuk konsumsi, menurut Wasito, karena kekurangan nutrisi protein terutama asam amino yang sebelumnya digunakan untuk replikasi virus.
"Daging sapi penderita LSD tidak layak dikonsumsi. Daging tersebut mengalami lack of nutrient protein asam amino terutama dalam daging, habis digunakan untuk replikasi virus," ujarnya.
Baca juga: Kementan Siapkan Sumberdaya Tangani Lumpy Skin Disease pada Sapi di Riau
Namun, ia menegaskan penyakit LSD (lumpy skin disease) tidak bersifat zoonosis sehingga tidak menular kepada manusia. Penularan penyakit pada sapi yang disebabkan oleh virus caprivox (caprivoxvirus) atau vox virus hanya kepada sapi lainnya atau kerbau.
"Penyakit ini dapat diamati dari gejala klinisnya," imbuhnya.
Ia menduga melonjaknya penyakit ini disebabkan lambatnya deteksi dini di lapangan.
"Dapat diketahui dari lesi patologis anatomis pada sapi di lapangan. Bisa jadi pada kasus tersebut terlambat diketahui," tukasnya.
Untuk mengatasi penyebaran penyakit LSD ini, ia mengimbau para pemilik peternakan sapi dan kerbau apabila mendapatkan ternaknya terinfeksi LSD untuk melakukan disinfektan kandang.
"Cara mengatasinya dengan penyemprotan kandang dan lingkungan sekitar kandang menggunakan disinfektan," ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Kesehatan Hewan Kementan RI Nuryani Zainuddin mengeluarkan surat edaran soal kewaspadaan penyakit LSD pada para pemangku kepentingan di daerah. Upaya yang dilakukan dengan program vaksinasi dan didukung deteksi dini, penelusuran kasus, pengendalian lalu lintas serta pengendalian vektor penyakit tersebut.(OL-5)
Terkini Lainnya
Jamie Foxx Membagikan Detail Tentang Penyakit Misterius yang Diidapnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Ini Prof Rarastoeti Pratiwi, Guru Besar Baru UGM Angkat Keunggulan Ilmu Biokimia
Komunitas UGM Peduli Gagas Kegiatan Polmas Kawasan Pendidikan
UGM Siapkan Sarapan Gratis Selama Masa Ujian
UGM dan Kementan Pecahkan Rekor Muri Minum Susu dengan Peserta Terbanyak
Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi GO-Farm Siapkan Daging Ayam Bebas Kontaminasi
Keamanan Pangan Berkorelasi Erat dengan Kesehatan Masyarakat
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap