visitaaponce.com

Vaksinasi PMK, Pemkot Bandung Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat

Vaksinasi PMK, Pemkot Bandung Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat
Pemeriksaan kesehatan sapi.(DOK MI)

VAKSIN untuk penyakit mulut dan kuku (PMK) ternah telah tiba di Indonesia. Vaksin ini didatangkan langsung dari Perancis. Meski telah disalurkan ke beberapa titik wilayah di Indonesia, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung masih menanti informasi lebih lanjut mengenai vaksinasi PMK.

"Vaksin sudah datang di Indonesia, tapi untuk distribusi ke daerah, termasuk Kota Bandung belum ada infonya. Kita juga belum tahu apakah  Kota Bandung akan dapat vaksin tahap pertama atau tidak," ujar Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar Jumat (17/6).

Menurut Kepala Bidang Keamanan Pangan DKPP kota Bandung, drh. Ermariah, vaksin PMK ini akan lebih difokuskan pada sapi-sapi yang berusia panjang. "Info dari pusat, sapi-sapi yang umurnya panjang akan diprioritaskan dulu, seperti sapi perah dan sapi pejantan yang digunakan untuk inseminasi," jelasnya.

Dari data DKPP, Kota Bandung memiliki sapi perah sejumlah 161 ekor dan sapi potong sebanyak 1.344 ekor. Sehingga, Ermariah belum bisa memastikan apakah Kota Bandung akan masuk dalam daftar distribusi vaksinPMK gelombang 1 atau tidak.

"Sapi perah di Kota Bandung termasuk sedikit. Sedangkan sapi potong itu memiliki umur yang relatif pendek. Sehingga bukan menjadi target utama dalam vaksinasi PMK," ucapnya seraya menambahkan sampai saat ini pemerintah pusat masih mengarahkan para peneliti untuk membuat vaksin PMK sendiri sembari menunggu distribusi selanjutnya.

Di sisi lain, Pemkot Bandung berupaya mendapatkan vitamin dari Kementerian Pertanian untuk menangani masalah PMK di Kota Bandung. "Stok Insha Allah aman. Kita mengajukan ke Kementerian Pertanian vitamin juga vaksin untuk hewan,"ungkap Kota Bandung, Yana Mulyana.

Yana meyakini, PMK di Kota Bandung relatif terkendali sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. "Wabah PMK bisa ditangani, masa pandemi Covid-19 telah mengajarkan, satu waktu wilayah harus memenuhi kebutuhan sendiri," lanjutnya. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat