Dinkes Jabar Lakukan Berbagai Upaya Cegah Penularan HIVAIDS
![Dinkes Jabar Lakukan Berbagai Upaya Cegah Penularan HIV/AIDS](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/c0db429eaadf6f421fde709caa872450.jpg)
UNTUK mencegah penularan HIV/AIDS di Jawa Barat (Jabar), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengalokasikan 425.808 buah kondom yang dibagikan ke kabupaten/kota yang ada di Jabar.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, sejak Januari hingga Juni 2022, dari 341.643 orang yang dites HIV, 3.744 orang diantaranya dinyatakan positif dan daerah penyumbang pasien terbanyak adalah Kota Bandung dengan jumlah 410 orang.
"Pembagian kondom ke kabupaten/kota merupakan salah satu intervensi perubahan perilaku agar pencegahan HIV tidak meluas dan memutus mata rantai penularan HIV dan IMS. Jadi, yang tadinya tidak menggunakan kondom jadi menggunakan kondom," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, dr Ryan Bayusantika Ristandi di Bandung Kamis (1/9)
Menurut Ryan, kondom merupakan alternatif selanjutnya atau terakhir bila skema A dan B tidak dapat dilakukan sebagai pencegahan kecuali pada kasus tertentu tetap harus pakai kondom. Selain penggunaan kondom, Dinkes Jabar juga terus melakukan berbagai upaya dalam pencegahan HIV/AIDS di antaranya melakukan penyuluhan, sosialisasi, informasi, edukasi kepada masyarakat luas, pelajar, mahasiswa terkait pencegahan HIV AIDS dan IMS dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat melalui media sosial dan media lainnya.
"Distribusi kasus HIV berdasarkan data Januari hingga Juni 2022 di Jabar, sebesar 74 persen atau Sebagian besar adalah Laki-laki. Dimana, 70 persen berasal dari kelompok umur 20-49 tahun. Pada 2021 dan 2022, tercatat adanya bayi yang lahir dengan HIV akibat tertular dari ibunya," jelasnya.
Sedangkan distribusi kasus AIDS, lanjut Ryan, berdasarkan data Januari hingga Juni 2022, sebesar 82 persen atau mayoritas adalah pria, 40 persen berasal dari kelompok umur 20-29 tahun, sebagian besar atau 16 persen adalah wirausaha. Sementara orang dengan HIV/ AIDS (ODHA) yang mulai melakukan antiretroviral (ART) yang merupakan pengobatan infeksi HIV dengan beberapa obat di Jabar sejumlah 2.850.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Jabar, dr R Nina Susana Dewi mengatakan dalam mencegah penyakit HIV, dapat dilakukan dengan skema ABCDE, sesuai Permenkes RI No. 21 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan HIV dan AIDS pasal 14 ayat 1.
"Melakukan skrining atau deteksi dini pada calon pengantin, ibu hamil, populasi kunci dan melakukan treatmen pemberian obat ARV (anti retro Virus) pada orang yang didiagnosa HIV positif adalah beberapa yang telah kami lakukan dalam mencegah HIV," terangnya.
Penanggulangan HIV-AIDS di Jabar yang sudah dilakukan, kata Nina, diantaranya melakukan skrining dini tes HIV pada populasi kunci (WPS, LSL, waria, penasun), ibu hamil pasien TB, warga binaan pemasyarakatan (WBP) di layanan mau pun secara mobile. Melakukan evaluasi triple eliminasi dengan sasaran ibu hamil yang dites HIV, sifilis dan hepatitis B untuk eliminasi pada bayi baru lahir dari ibu yang positif HIV, sifilis dan hepatitis B dan melakukan pemantauan desentralisasi obat ARV di 27 kabupaten/kota.
"Kita telah mewajibkan ibu hamil trimester pertama yang mengunjungi faskes untuk melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. Tes HIV atas inisiatif pemberi layanan kesehatan dan konseling (TIPK) kepada ibu hami untuk melakukan tes sifilis, HIV dan hepatitis B dalam rangka mencapai triple eliminasi di Jabar," bebernya.
Dinkes Jabar dibantu dengan Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Jabar, ucap Nina, telah melakuan upaya pencegahan HIV-AIDS dengan melakukan tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jabart Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
"Penanggulangan lintas sektoral melalui KPA Jabar turut dilakukan dalam penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan Kepgub Nomor 443.2 tentang Komisi Penanggulangan HIV dan AIDS Provinsi Jabar. Edukasi HIV bagi siswa SMP/ SMA oleh Disdik Jabar salah satunya sebagai upaya promotif dan preventif penanggulangan HIV-AIDS," tambahnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
Bukan 1 Kali Sebulan, Obat dan Cek Kesehatan ODHIV Cukup Dilakukan 3 Bulan Sekali
7 Bayi Baru Lahir Terinfeksi HIV Selama 2023, Ibu Hamil Dianjurkan Tes HIV
Sejarah Hari AIDS Sedunia dan Tema 2023: Let Communities Lead
Kasus HIV/AIDS di Kota Cirebon Masih Tinggi
Petugas Pemilu Diminta Perhatikan Hak-hak Kelompok Rentan, Termasuk Hak Privasi ODHA
HIV/AIDS: Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan
Dua Jenazah Perempuan Misterius Ditemukan di Sungai Citarum
Jelang PON, Jawa Barat Berangkatkan 145 Atlet dan Pelatih ke Korea Selatan
Mafia Tanah, Ketua LPM Depok Yusra Amir Divonis 3,5 Tahun Bui
Jawa Barat Dorong Pengembangan Potensi Wisata di 27 Kabupaten Kota
Jawa Barat Tuntas Distribusikan Pompa Air Persawahan Bulan Ini
PAN: Ridwan Kamil Mau Gaet Bima Arya untuk Pilgub Jawa Barat
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap