Transformasi Kopi Dampit Warnai Rasa Wine Dunia
![Transformasi Kopi Dampit Warnai Rasa Wine Dunia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/1f1766b3729910668ccb949f608aa390.jpg)
MISTONO, bersama sang keponakan, Alfan Dwi Fahrensiyah, semringah setelah kopi wine buatannya menemukan pasar merambah luar negeri.
Sistem transformasi kopi menjadi wine hasil fermentasi kopi luwak merupakan terobosan anyar sejak 2016. Maklum, seabad lamanya, kenikmatan cita rasa kopi robusta hanya sebatas proses seduh bubuk halus.
Warga Desa/Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tersebut memulai usaha dari sekadar coba-coba, bisa dikatakan iseng. Betapa tidak, saat ia bekerja sebagai barista di sebuah hotel di Kota Malang, lalu bersama temannya yang bartender mencoba meracik kopi varian wine.
Alhasil, proses mencoba berkali-kali selama beberapa tahun yang sempat gagal itu, akhirnya sukses. Kopi wine buatannya bisa dikonsumsi, rasanya pun mantap.
Produksi kopi wine pun digencarkan dengan mendatangkan peralatan dari Tiongkok. Tujuannya guna menghasilkan liquid berkualitas. Sejak saat itu, biji kopi di tangan Mistono menjadi istimewa. Ia mengubah kopi yang umumnya untuk wedang hanya sebatas pembasuh tenggorokan menjadi minuman berkelas bule.
Pamor kopi robusta pun untuk sesaat naik kelas. Semula Mistono optimistis kopi wine racikannya bakal booming dan laris di pasar lokal.
Itu sebabnya ia cepat berinvestasi membuat kafe sejalan kian agresifnya bisnis kopi di Tanah Air. Akan tetapi, usaha itu berakhir gulung tikar.
Konsumen mungkin doyan kopi wine, tapi persoalannya harga secangkir Rp100 ribu dinilai terlalu mahal.
Akhirnya, kafe milik Mistono di Kepanjen, Kabupaten Malang, sepi pembeli lalu tutup tak berbekas. Imbasnya, popularitas kopi wine sempat amblas.
Namun, Mistono mengaku pantang menyerah. Ia membuka kafe di tempat lain, walau bernasib sama alias belum mujur. Utang pun kian menumpuk.
"Kami sempat membuka kafe tiga kali bangkrut karena konsumen tak kuat membeli segelas kopi wine seharga di atas Rp100 ribu. Konsumen menilai terlalu mahal," tegasnya saat ditemui Rabu (31/8).
Baca juga: Tren Skin Care di Bali, Pagi Tabir Surya dan Pemutih, Malam Krim Antipenuaan
Sekali lagi, Mistono berkeyakinan kopi wine masih prospektif meski usaha yang digeluti ambruk. Di tengah kebangkrutan, ia terus berinovasi. Fermentasi kopi luwak selama 2 tahun diteruskan tanpa henti sembari mengurus perizinan usaha.
"Saya membeli feses luwak sekilo Rp150 ribu dari warga. Lalu saya olah, fermentasi dengan ragi, hasilnya lebih kuat."
Kopi wine buatannya berkadar 0% alkohol dan mengandung 40% kafein. Kadar kafein lebih tinggi dari minuman kopi nonfermentasi yang umumnya 11%.
Alhasil, usaha yang semula lesu di pasar lokal akhirnya menemukan pembeli. Tak main-main, pembeli datang dari Amerika.
"Buyer pesan 10 liter kopi wine curah dengan harga Rp1,5 juta per liter," katanya.
Setelah itu, ia semakin bersemangat lantaran produknya laku. Tak lama berselang, konsumen Jepang dan Korea datang membeli kopi luwak wine varian wine ginseng, orisinal, dan wine kopi jahe kemasan botol.
Mistono mengatakan pengembangan usaha menggandeng pebisnis kopi Akartana. "Saya masih punya stok 300 liter," ujarnya.
Menurut Instruktur Coffee Quality Institute Manuel Diaz, petani harus optimistis dalam budi daya kopi robusta. Sebab, hasil kopi yang bagus
dari kerja keras terbaik mulai proses tanam, perawatan, panen, sampai pascapanen. Petani juga didorong menghasilkan varian rasa kopi yang
manis dan segar.
"Cita rasa yang diminati konsumen pada kopi robusta itu ada rasa cokelatnya, mentega dan lada hitam. Itu robusta terbaik dunia,"
ungkapnya.
Termotivasi memperkuat pamor kopi robusta Dampit, Chief Executive Officer Akartana Rizal Kertosastro meluaskan areal kebun kopi dengan
menanam 9 hektare kopi di lahan perkebunan yang kini beralih fungsi kebun tebu. Rizal juga mengoperasionalkan pabrik yang sempat vakum guna membantu menyejahterakan petani sembari konsisten mengedukasi budi daya kopi.
Kini upaya mendongkrak pamor kopi robusta semakin kuat, kopi dampit pun mewarnai rasa dunia. (OL-16)
Terkini Lainnya
Katasandi Kopi Buka Outlet Ketiga di BSD City
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Kapal Api Group Dukung Komunitas Pedagang Kopi Keliling, Beri Bantuan Modal Kerja Hingga Rp1 Miliar
Genjot Kompetensi, Kemendikbudristek Magangkan LKP Barista di Industri Kopi
Gunung Kunir dan Kopi Benowo, Cita Rasa dan Pesona di Ujung Batas Purworejo
Kedai Kopi bukan lagi Sekadar tempat Nongkrong
Kerja Sama Budidaya Lobster dengan Vietnam Bangkitkan Ekosistem
Pengamat : Banjir di Brebes jadi Salah Satu Penyebab Harga Bawang Merah Naik
Indonesia Berupaya jadi Pemasok Lobster Dunia
Melalui Program Kabayan, Danamas Dukung Budi Daya Ikan Binaan eFishery
Bank DBS Berikan Pinjaman ke Startup eFishery Senilai Rp500 Miliar
KKP akan Bangun Kampung Bandeng di Gresik
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap