visitaaponce.com

BPPTKG Gunung Merapi Alami 74 Kali Gempa Guguran

BPPTKG: Gunung Merapi Alami 74 Kali Gempa Guguran
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari pos pengamatan.(Antara)

BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 74 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Rabu (28/9) pukul 00.00-24.00 WIB.

Selain gempa guguran, pada periode pengamatan tersebut juga tercatat 17 kali gempa fase banyak, satu kali gempa vulkanik dangkal.

"Berikutnya 29 kali gempa vulkanik dalam, dua gempa tektonik dan 10 kali gempa hembusan," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangannya, Kamis (29/9).

Baca juga: DIY Ingin Jadikan Lereng Gunung Merapi Sentra Perkebunan Kopi

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih ke luar dari Gunung Merapi, dengan intensitas tipis dengan ketinggian sekitar 30 meter di atas puncak. Pada periode pengamatan itu, terdengar satu kali suara guguran dari Pos Babadan.

Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM), tidak terukur selama tiga hari terakhir. Berdasarkan hasil analisis morfologi pada 16-22 September 2022, tidak teramati perubahan ketinggian pada kubah barat daya.

"Untuk kubah tengah juga tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan," imbuhnya.

Baca juga: Karakteristik Musim Hujan 2022 di Atas Normal, BMKG: Masyarakat Waspada

Volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1,62 juta meter kubik dan kubah tengah sebesar 2,77 juta meter kubik. Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya. Itu meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara, yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga km) dan Sungai Gendol (sejauh lima km).(Ant/OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat