Pemkab Banjarnegara Berkolaborasi dengan Program Upland untuk Integrasi Domba dan Kopi
PEMERINTAH Kabupaten Banjarnegara mengoptimalkan program The Development of Integrated Farming System in Upland Area (Upland) untuk mengembangkan integrasi ternak domba dan tanaman kopi.
Plt Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, Herrina Indri Hastuti mengatakan, Upland merupakan program untuk mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
Ia mengatakan Upland difokuskan untuk pengembangan ternak kambing dan domba serta komoditas kopi di Banjarnegara.
"Khusus di wilayah Dataran Tinggi Dieng meliputi Kecamatan Batur, Pejawaran, dan Pagentan untuk kopi dan ternak kambing dan domba," kata Herrina, melalui keterangannya, Sabtu (17/12).
Menurutnya, pengembangan domba Batur dan penanaman kopi di wilayah Dieng sangat tepat. Tanaman kopi menjadi salah satu upaya konservasi lahan untuk menekan erosi. Sementara itu, budi daya domba Batur diharapkan dapat meningkatkan populasi plasma nutfah asli Banjarnegara.
Menurutnya, domba Batur merupakan rumpun domba lokal yang mempunyai keseragaman fisik dan komposisi genetik, serta kemampuan adaptasi yang baik.
Baca juga : PMN DIY Gelar Pelatihan Petani Milenial di Gunungkidul
Upaya peningkatan populasi dilakukan melalui inseminasi buatan, sehingga kualitas genetik akan terjaga.
Pada 2022, terdapat 33 kelompok peternak yang mendapatkan bantuan domba dari program Upland. Sedangkan pada 2021, populasi domba Batur yang tersebar di kelompok tani di Kecamatan Batur, Pejawaran dan Wanayasa sebanyak 9.200 ekor.
"Inseminasi buatan ini diharapkan populasi domba Batur terus bertambah, selain mutu dan kualitas genetiknya juga terjaga," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung optimalisasi lahan di dataran tinggi Dieng untuk pengembangan kopi dan domba Batur di dataran tinggi Dieng. Pertanian dan peternakan dapat dieksplorasi lebih jauh sehingga menjadi magnet wisata.
"Kalau masyarakat tetap di sini dan jadi tuan rumah, bisa memproduksi kopi dan mengembangkan ternak dibantu pemerintah, itu bisa dijadikan satu paket agrowisata," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, petani juga mendapat pendampingan dari sejumlah perguruan tinggi sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus. (RO/OL-7)
Terkini Lainnya
Katasandi Kopi Buka Outlet Ketiga di BSD City
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Kapal Api Group Dukung Komunitas Pedagang Kopi Keliling, Beri Bantuan Modal Kerja Hingga Rp1 Miliar
Genjot Kompetensi, Kemendikbudristek Magangkan LKP Barista di Industri Kopi
Gunung Kunir dan Kopi Benowo, Cita Rasa dan Pesona di Ujung Batas Purworejo
Kedai Kopi bukan lagi Sekadar tempat Nongkrong
Pengungsi Palestina di Yordania Terima Sumbangan 532 Ekor Domba
Berusia Satu Abad, Industri Kulit Garut Sudah Go Internasional
Syarat Hewan Kurban dari Kualitas, Kuantitas, dan Urutan Keutamaan
6 Syarat Sah Hewan Kurban yang Harus Dipenuhi dalam Islam
Lebih Utama Kurban Kambing atau Sapi?
Berdayakan Mustahik, Baznas Luncurkan Balai Ternak Domba di Magelang
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap