Korban Banjir di Kupang Makan Biskuit Bantuan Kedaluwarsa, 20 Balita Diare
SEBANYAK 20 balita dan satu orang dewasa di Desa Paritti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, diare setelah mengonsumsi biskuit bantuan yang kedapatan telah kedaluwarsa. Biskuit tersebut disalurkan oleh posko bencana di desa setempat.
"Mereka makan biskuit 'makanan tambahan balita', bantuan dari posko bencana. Dari Puskesmas Sulamu sudah menyatakan biskuit itu sudah kedaluwarsa, tak layak dikonsumsi," kata Kepala Dusun 4 Desa Pariti, Herry Manu, saat dihubungi di Kupang, Kamis (5/1).
Selain diare, beberapa balita mengalami mual dan muntah serta panas tinggi. "Dua anak saya mengalami hal yang sama setelah makan biskuit bantuan tersebut," tambah Ketua RT 20, Desa Pariti, Yufrid Datok.
Baca juga: Polda Sumsel Amankan 2 Kurir Narkoba asal Lampung, 20 Kg Sabu Diamankan
Menurutnya, petugas dari puskesmas datang ke rumah penduduk untuk merawat dan memberikan obat kepada balita yang diare. "Sampai sekarang, anak-anak masih panas tinggi," kata dia.
Petugas Puskesmas, Abadi Suryo Utomo, mengatakan seluruh biskuit yang kedaluwarsa sudah ditarik dari posko dan saat ini disimpan di puskemas untuk dimusnahkan. "Kami amankan biskuit karena sudah kedaluwarsa," kata Abadi.
Untuk di Dusun 4, ujarnya, para balita hanya diberikan obat untuk menangani masalah, belum ada yang dilarikan ke puskesmas atau rumah sakit. Adapun untuk penanganan kesehatan korban banjir, Puskesmas Paritti tetap berkoordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang.
Sementara Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) membuka Posko DVI Siaga Bencana di tiga wilayah terdampak banjir di Kabupaten Kupang, Kamis (5/1).
Posko dijadikan sebagai lokasi pengobatan gratis bagi warga yang sakit akibat banjir dan mencegah berbagai jenis penyakit yang berpotensi
muncul pascabanjir.
Posko dibangun di Desa Oelatimo Kecamatan Kupang Timur, Desa Kukak, Kecamatan Sulamu, dan Desa Naetae, Kecamatan Fatuleu Barat.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy mengatakan, pelayanan kesehatan dilakukan langsung oleh Tim Kesehatan Siaga Bencana Biddokkes Polda NTT.
"Pasca banjir kita (Polda NTT) langsung ambil tindakan dengan membuka posko pelayanan kesehatan, untuk mengantisipasi warga terdampak banjir," ujar Ariasandy.
Sejak posko dibuka, sejumlah warga datang memeriksa kesehatan kepada petugas kesehatan yang bertugas di posko.
Ariasandy mengimbau kepada seluruh masyarakat terdampak banjir agar tetap waspada dan selalu menjaga kesehatan sehingga terhindar dari berbagai penyakit pascabanjir. (OL-16)
Terkini Lainnya
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie Minta Warga Hindari Beri Minuman Kental Manis ke Anak
Angka Stunting di Kota Padang Tembus 1.598 Kasus
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Penculik Bocah 4 Tahun di Johar Baru Ternyata Ibu Kandungnya Sendiri, Polisi: Dia Kangen Anak
Balita 4 Tahun di Johar Baru Jakpus Diduga Diculik Sepasang Kekasih
Capaian Imunisasi Lengkap Nasional Masih di Bawah 50%
Dokter: Prevalensi Anak Terkena Alergi Susu Sapi Mencapai 7,5 Persen
MPASI Harus Aman Tanpa Kontaminasi Bakteri
Menjaga Mikrobiota Usus Seimbang Bantu Atasi IBS pada Anak
Waspada Penyakit Radang Usus, Gejalanya Mirip Diare
5 Makanan yang Baik Dikonsumsi Saat Diare
KLB Diare di Pesisir Selatan, 5 Orang Meninggal, 45 Orang Dirawat
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap