Laporan Soal Mafia Tanah Di Kotabaru Mangkrak Di KPK
![Laporan Soal Mafia Tanah Di Kotabaru Mangkrak Di KPK](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/042f942dcc2e93f8e17cc380ca218168.jpg)
LAPORAN Sawit Watch ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan mafia tanah di Kotabaru, Kalimantan Selatan masih mangkrak. Senior Partner Integrity Law Firm, Denny Indrayana menyayangkan langkah KPK yang hingga saat ini tidak memproses lebih lanjut laporan tersebut.
Laporan tersebut terkait dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan pemanfaatan lahan Inhutani II di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan yang mengakibatkan hilangnya hutan negara seluas 8 ribuan lebih. Menurut Denny, hal tersebut menunjukkan KPK lemah dan tidak kuat lagi karena kewenangan sudah disunat oleh UU KPK hasil revisi.
"Secara normatif itu bisa dibantah, tetapi saya punya pengalaman, saya tahu, laporan kami terkait satu perkara pengambilan lahan (negara) 8 ribu hektare lebih di Kalimantan Selatan, sangat jelas, bukti-buktinya lengkap, sudah setahun tidak ada proses apa-apa," ujar Denny, Kamis (2/2).
Menurutnya, KPK sekarang mudah dipolitisir, lebih mudah diintervensi dan lebih mudah menerima serta mendapat titipan perkara. Denny mencontohkan kasus di Kota Baru yang dilaporkannya tidak diproses karena menyangkut figur yang sangat kuat di Kalimantan Selatan dan sekarang mempunyai jejaring di penegak hukum, tidak terkecuali di KPK.
"Itu menunjukkan memang KPK-nya sudah tidak lagi sekuat. Tidak sebertaring dulu pada saat UU-nya belum dilumpuhkan," tandas Denny.
Sebelumnya, Sawit Watch melaporkan PT MSAM ke KPK pada 18 Januari 2022 silam. PT MSAM diketahui milik Syamsudin Andi Arsyad atau H Isam, pengusaha asal Batu Licin, Kalimantan Selatan. Selain PT MSAM, Sawit Watch juga melaporkan Direksi PT Inhutani II serta Direksi PT MSAM. Dalam pelaporan tersebut, Sawit Watch didampingi oleh Kuasa Hukum dari Integrity Law Firm.
Pelaporan tersebut dilakukan lantaran adanya dugaan praktik korupsi di areal kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) PT Inhutani II Unit Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Direktur Eksekutif Sawit Watch, Achmad Surambo membenarkan bahwa laporan atas PT MSAM ke KPK, belum ditindaklanjuti.
Padahal, Achmad menyebut pihaknya sudah menyerahkan bukti-bukti dugaan korupsi lengkap ke KPK dalam kasus penyalahgunaan pemanfaatan lahan Inhutani II di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
"PT MSAM ini menggunakan tanah negara sekitar seluas 8.610 hektare di mana tanah ini sebenarnya hasil kerja sama perusahaan BUMN milik negara berupa Inhutani 2 di Pulau Laut, Kalsel," papar Achmad Kamis (2/2).
"Memang sebenarnya kerja sama BUMN dengan satu perusahaan sawit tidak diperbolehkan secara UU, kecuali ada izin dari pemberi izin yakni menteri ini yang kita sangka, kita duga ada indikasi tindak pidana korupsi berupa kerugian negara," tambahnya.
Hingga kini, jelas Achmad, pihaknya belum mendapatkan update yang signifikan dari KPK. Ia mendesak KPK agar segera memberikan update terbaru dan menindaklanjuti laporannya soal penanganan kasus dugaan korupsi kepada pelapor.
"Pada awal kami datang kita dipanggil untuk dimintai keterangan lebih lanjut, bulan berikutnya kami datang. Mulai lagi dari awal kasus ini, sehabis itu sepertinya stagnan. Sesuatu hal tidak tahu, kami tidak puas melihat kasus ini ya tadi masa hampir satu tahun lebih tidak ada hal yang signifikan," pungkasnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
Rob Landa Kotabaru Sejumlah Rumah Warga Rusak
Banjir Landa Desa Bangkalaan Melayu Kabupaten Kotabaru
Seorang Nelayan Asal Sulsel Hilang Di Perairan Kotabaru
Dihantam Gelombang, Tiga Nelayan Tenggelam di Perairan Kotabaru
Menteri Hadi Janji Pelajari Soal Mafia Tanah di Kotabaru Kalsel
Kebakaran Besar, 22 Rumah di Tanah Bumbu Kalsel Ludes Dilahap Api
Kain Khas Kalsel, Sasirangan, Peroleh Sertifikat Indikasi Geografis
Jalan Lintas Kabupaten di Kaki Pegunungan Meratus Kalsel Kembali Longsor
Kasus Pasung Jadi Prioritas Pemprov Kalsel
Cuaca Buruk Masih Berlangsung di Kalsel, Sejumlah Bendungan Berstatus Siaga
Banjir Besar Landa Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel, Belasan Ribu Warga Terdampak
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap