visitaaponce.com

Kementan dan DPR RI Gaungkan Genta Organik di Sumatera Barat

Kementan dan DPR RI Gaungkan Genta Organik di Sumatera Barat
Bimtek dibuka legislator Hermanto, hadir Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni(dok.ist)

KOMISI IV DPR RI mendukung Kementerian Pertanian RI menggaungkan Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) dalam upaya mendorong petani memanfaatkan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah di Provinsi Sumatera Barat.

Hal ini tampak pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) 500 petani dan penyuluh di Sumatera Barat dalam lima angkatan dengan tema pupuk organik, solusi atasi mahalnya pupuk kimia.

Bimtek Genta Organik yang diinisiasi Anggota Komisi IV DPR RI Hermanto, bekerjasama dengan UPT dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) satuan kerja SMKPP Negeri Sembawa.

Bimtek berlangsung pada lima kabupaten/kota di wilayah Sumatera Barat selama lima hari, 8 - 12 Maret 2023 yakni Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan dan Kota Solok.

Pelaksanaan Bimtek menjawab arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada peluncuran Genta Organik, yang mendorong petani bersama penyuluh mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik (kimia) dan menerapkan pemupukan berimbang, untuk menjaga kesuburan tanah sekaligus menunjang nutrisi bagi tanaman.

Mentan Syahrul mengajak penyuluh untuk mengawal dan mendampingi petani, untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian antara lain dengan penggunaan pupuk organik.

"Tanah sebagai media tanam, harus kita jaga, karena produktifitas pangan bergantung pada itu. Salah satu cara nya adalah dengan mulai menggunakan pupuk organik. Menjaga tanah dan kesuburannya, menjadi kewajiban bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan pemupukan berimbang," ujar Syahrul.

Terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BBPSDMP) Dedi Nursyamsi, menekankan perlunya meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian, dan pendampingan kepada petani antara lain sosialisasi pupuk organik untuk mengembalikan kesuburan tanah.

"Genta Organik mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. Genta Organik bukan berarti mengharamkan pupuk kimia," kata Dedi Nursyamsi.

Anggota Komisi IV DPR RI, Hermanto mengajak petani dan penyuluh Provinsi Sumatera Barat memproduksi dan memanfaatkan pupuk organik.

"Gerakan menggunakan pupuk organik artinya kembali ke alam, banyak faktor kita kembali ke organik salah satunya bahan dasar pupuk sebagian besar adalah gas yang menjadi pasokan pembuatan pupuk berkurang, pabrik tidak produktif. Ditengah masalah tersebut kelangkaan pupuk dan kurangknya pasokan untuk bahan baku pupuk." papar Hermanto.

Dari DPR RI dan Kementan, katanya, salah satu strategi yaitu kembali kepada organik, perlu kita meningkatkan kapasitas dan kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan pangan ini, produk yang optimum yaitu petani dan penyuluh.

"Sektor pertanian adalah sektor yang esensial. Salah satu sektor yang paling dijaga adalah sektor pangan, jika kedaulatan pangan terwujud artinya kita mengonsumsi apa yang kita produksi." kata Hermanto.

Menurutnya, dengan gerakan kembali ke pupuk organik kita memfasilitasi Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO), kongkritnya meningkatkan jumlah unit unit. "Output-nya petani sudah bisa mengatasi kebutuhan pupuknya."

Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni mengatakan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang digelar Kementan bertujuan mendukung peningkatan produktivitas dan produksi pertanian yang ditentukan oleh kapasitas dan kompetensi SDM pertanian.

"Petani dan penyuluh diberi pengetahuan tentang nutrisi dan bahan organik untuk tanaman, yang diharapkan bermanfaat bagi petani menghadapi permasalahan saat ini mengatasi melambungnya harga pupuk anorganik, dan dapat memproduksi sendiri pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan pupuk," katanya.

Yudi Astoni menambahkan, kegiatan Bimtek Roadshow 5 Hari didukung sejumlah narasumber yang ahli pada bidangnya yakni akademisi dari Fakultas Peternakan Universitas Andalas, praktisi pembuat pupuk organik Vevi Sumantri (Ketua Kelompok Tani Kubang Saiyo), Delmon Horizon (Direktur Blasteran Farm), Adrijal (Ketua Kelompok Tani Aliran Batang Suliti), serta Deni Mahesarani (Sekretaris Rumah Petani Nelayan Nusantara Sumbar).

"Materi yang disampaikan antara lain pupuk organik, solusi atasi mahalnya pupuk kimia, teknik pembuatan pupuk organik berkualitas, serta manajemen kelompok tani," ungkap Yudi Astoni. (N-3)

Baca Juga: Pelabuhan Laut Lewoleba Direhab Awal April Ditargetkan Selesai Akhir 2023

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat