Penyakit Ngorok Melanda Sumsel, Puluhan Kerbau Mati Mendadak
![Penyakit Ngorok Melanda Sumsel, Puluhan Kerbau Mati Mendadak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/bf45574f9bc5a5a5fe75c628971a7141.jpg)
PULUHAN kerbau di Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan (Sumsel) mati secara mendadak selama kurun waktu satu pekan ini. Karena itu Pemerintah Provinsi Sumsel langsung melakukan uji sampel sebagai upaya memastikan penyebab puluhan kerbau mati mendadak tersebut.
Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Sumsel Ruzuan Effendi menjelaskan sampel dari beberapa kerbau yang mati tersebut diambil oleh petugas kesehatan peternakan kabupaten setempat.
"Sampel dari darah dan hati kerbau itu dibawa ke Laboratorium Veteriner di Provinsi Lampung untuk mendapatkan kepastian atas penyebab matinya kerbau," kata dia, Senin (22/5).
Baca juga:
> Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit LSD pada Hewan Ternak
> Ditemukan Lagi 9 Hewan Ternak di Temanggung Terjangkit LSD
Menurut Ruzuan, berdasarkan laporan petugas di lapangan matinya sejumlah kerbau tersebut diduga karena terjangkit penyakit Ngorok Tagere. Ia menyebutkan penyakit ini merupakan penyakit yang memang sering menyerang hewan ternak khususnya sapi dan kerbau.
Pihaknya menilai dugaan tersebut dikuatkan berdasarkan ciri pada ternak dan kondisi cuaca yang lembab karena musim hujan cukup merata di Muratara.
"Kami masih menunggu hasil dari laboratorium keluar. Selagi proses uji laboratorium berlangsung, kami mengimbau, kepada petugas dinas peternakan di daerah untuk segera melakukan tindakan mitigasi supaya penyakit itu tidak menulari hewan ternak lainnya," kata dia.
Upaya mitigasi tersebut di antaranya seperti memaksimalkan kebersihan kandang, menjaga pakan, pemberian multivitamin dan semacamnya untuk meningkatkan data tahan tubuh ternak.
Baca juga: Cegah Penyebaran LSD, Temanggung Perketat Pengawasan Lalu Lintas Ternak
Sebelumnya, berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan setidaknya sudah ada 30 ekor kerbau mati. Puluhan kerbau tersebut merupakan hewan ternak milik beberapa orang warga di Desa Rantau Kedam, Kecamatan Karang Dapo, Muratara.
Bupati Muratara, Devi Suhartoni mengatakan pihaknya telah bergerak cepat dengan meminta bantuan Pemprov Sumsel membantu menangani masalah tersebut.
"Kami telah meminta bantuan pemerintah pusat untuk turun ke Kabupaten Muratara untuk mengecek kondisi kerbau. Kami juga telah memerintah instansi terkait turun ke lokasi dan melakukan pengecekan dan mengambil sampel pada kerbau yang mati untuk mengetahui penyebab dan solusinya," pungkasnya. (Z-6)
Terkini Lainnya
BAZNAS RI Luncurkan Balai Ternak di Gunungkidul Yogyakarta
Warga Gunungkidul Tewas Diseruduk Sapi untuk Kurban
Peneliti UGM Minta Mahasiswa KKN Kenalkan Rumput Gama Umami Dukung Swasembada Ternak
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Jelang Idul Adha, Kasus Pencurian Hewan Ternak di Palu Marak Terjadi
Para Peternak di Bontang Dibekali Manajemen Kesehatan Hewan Jelang Idul Adha
Agam Genjot Populasi Sapi Lokal
Ratusan Kerbau di Jambi Mendadak Mati, Diduga Terserang Penyakit Ngorok
Jaksa Ajukan Kasasi atas Vonis Rendah WN India
Cegah Antraks, Tiga Jenis Ternak Dilarang Masuk Bali
Investasi Peternakan di Lahan Rawa Kalsel Dinilai Menjanjikan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap