Sumut Ingin Tekan Prevalensi Stunting Jadi 18
![Sumut Ingin Tekan Prevalensi Stunting Jadi 18%](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/f1c8de79aeeeb57becdea2d578f826d5.jpg)
WAKIL Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengungkapkan berdasarkan survei status gizi Indonesia tahun 2022, angka prevalensi stunting di wilayah kerjanya turun 4,7% menjadi 21,1% dari sebelumnya 25,8% pada 2021.
"Saya berharap upaya kita bersama tidak berhenti sampai disini, karena target kita tahun ini angkanya bisa turun di 18% dan 14% di tahun depan", kata Rajekshah yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sumut di Medan, Sumatra Utara, Senin (29/5).
Musa menyampaikan, penurunan stunting merupakan target utama pembangunan, baik itu nasional maupun di daerah karena berpengaruh dengan generasi atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Baca juga: Prevalensi Stunting di Pesisir Selatan Meningkat
"Memang penanganan penurunan stunting ini yang lebih berperan itu kabupaten/kota, kami dari provinsi bersama Pak Irzal menyampaikan apa yang menjadi program dalam menurunkan stunting," ungkapnya.
Penurunan stunting tidak hanya sebatas bayi baru lahir, tapi calon pengantin harus didampingi, balitanya juga, ibu saat hamil dan lingkungan juga harus dijaga, serta bagaimana sanitasi air bersihnya.
Pada kesempatan itu, Musa juga mengingatkan kepala daerah untuk memaksimalkan penyerapan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) pada tahun ini, sekaligus mengarahkan APBD untuk pembangunan daerah sejalan dengan upaya penurunan stunting.
"Kita sampaikan ke kabupaten/kota jangan hanya untuk stunting yang dibantu oleh pusat saja yang dipergunakan, tapi APBD juga misalnya Dinas PUPR, dia kan harus merencanakan di mana pembuatan sanitasi yang sehat, sejalan dengan di daerah mana, desa atau kecamatan yang tingkat stunting-nya tinggi. Jadi ini harus terintegrasi semuanya, tidak bisa (penanganan) stunting hanya berdiri sendiri, tapi dinas-dinas lain juga harus bersama-sama," tutur Musa.
Baca juga: Penanganan Stunting Terkendala Komorbid
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Muhammad Irzal menyampaikan angka yang dipatok Sumut berada di bawah rata-rata angka nasional.
"Tahun lalu target nasional penurunan stunting yakni 21,6%, sedangkan di Sumut 21,1% turun 4,6%. Untuk itu di tahun ini kita akan tekan kembali penurunannya di angka 18%, hingga nanti pada 2024 di angka 14%," ungkapnya. (Z-6)
Terkini Lainnya
Polri Pecat 15 Anggota Polrestabes Medan yang Dirumorkan Buron
15 Personel Polres Medan Masuk DPO Sudah Diberhentikan Tidak dengan Hormat
Wisata Penangkaran Buaya Asam Kumbang sekaligus Edukasi
Polri: Pabrik Narkoba Milik Pasutri di Medan Rencanakan Produksi 314 Ribu Butir Ekstasi
Pasutri Pemilik Pabrik Narkoba di Medan Ditangkap
Cari Guru Musik yang Viral, Alan Walker Kunjungi Sekolah Al Azhar Medan
Banjir dan Tanah Longsor Melanda Kabupaten Nias Barat, Ribuan Jiwa Terdampak
Polda Sumut Buru Penyelundup Barang Senilai Rp20 Miliar dari Thailand
PDIP Masih Berpeluang Dukung Bobby Nasution di Pilgub Sumut
PDIP Berencana Usung Ahok di Pilgub Sumut
22 Pengedar Narkoba Dituntut Mati Kejati Sumut Periode Januari - Maret 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap