visitaaponce.com

Sumut Ingin Tekan Prevalensi Stunting Jadi 18

Sumut Ingin Tekan Prevalensi Stunting Jadi 18%
Seorang balita ditimbang berat badannya saat pelaksanaan program Penanganan Anak Kurang Gizi atau Stunting (Pak Ginting).(ANTARA/NOVA WAHYUDI )

WAKIL Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengungkapkan berdasarkan survei status gizi Indonesia tahun 2022, angka prevalensi stunting di wilayah kerjanya turun 4,7% menjadi 21,1% dari sebelumnya 25,8% pada 2021.

"Saya berharap upaya kita bersama tidak berhenti sampai disini, karena target kita tahun ini angkanya bisa turun di 18% dan 14% di tahun depan", kata Rajekshah yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sumut di Medan, Sumatra Utara, Senin (29/5).

Musa menyampaikan, penurunan stunting merupakan target utama pembangunan, baik itu nasional maupun di daerah karena berpengaruh dengan generasi atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Baca juga: Prevalensi Stunting di Pesisir Selatan Meningkat

"Memang penanganan penurunan stunting ini yang lebih berperan itu kabupaten/kota, kami dari provinsi bersama Pak Irzal menyampaikan apa yang menjadi program dalam menurunkan stunting," ungkapnya.

Penurunan stunting tidak hanya sebatas bayi baru lahir, tapi calon pengantin harus didampingi, balitanya juga, ibu saat hamil dan lingkungan juga harus dijaga, serta bagaimana sanitasi air bersihnya.

Pada kesempatan itu, Musa juga mengingatkan kepala daerah untuk memaksimalkan penyerapan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) pada tahun ini, sekaligus mengarahkan APBD untuk pembangunan daerah sejalan dengan upaya penurunan stunting.

"Kita sampaikan ke kabupaten/kota jangan hanya untuk stunting yang dibantu oleh pusat saja yang dipergunakan, tapi APBD juga misalnya Dinas PUPR, dia kan harus merencanakan di mana pembuatan sanitasi yang sehat, sejalan dengan di daerah mana, desa atau kecamatan yang tingkat stunting-nya tinggi. Jadi ini harus terintegrasi semuanya, tidak bisa (penanganan) stunting hanya berdiri sendiri, tapi dinas-dinas lain juga harus bersama-sama," tutur Musa.

Baca juga: Penanganan Stunting Terkendala Komorbid

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Muhammad Irzal menyampaikan angka yang dipatok Sumut berada di bawah rata-rata angka nasional.

"Tahun lalu target nasional penurunan stunting yakni 21,6%, sedangkan di Sumut 21,1% turun 4,6%. Untuk itu di tahun ini kita akan tekan kembali penurunannya di angka 18%, hingga nanti pada 2024 di angka 14%," ungkapnya. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat