visitaaponce.com

Antisipasi Antraks, Pempov Kalsel Perketat Lalu Lintas Ternak

Antisipasi Antraks, Pempov Kalsel Perketat Lalu Lintas Ternak
Ssapi kurban dibawa saat proses penyembelihan di Masjid Al-Jihad, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (29/6).(ANTARA/BAYU PRATAMA S)

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan lalu lintas ternak masuk ke wilayah tersebut guna mengantisipasi penyebaran antraks seperti yang terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta.

"Tidak ada kasus antraks di Kalsel. Tetapi kita memperketat pengawasan ternak masuk, karena kebutuhan ternak sebagian dipasok dari luar Kalsel," tutur Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel, Suparmi, Jumat (7/7).

Diakuinya munculnya kasus serangan antraks di Gunung Kidul membuat pihaknya waspada. Namun menurut Suparmi, antraks tidak dapat berkembang di Kalsel, karena pengaruh struktur tanah yang memiliki tingkat keasaman cukup tinggi.

Baca juga: Antraks tidak Bisa Menular dari Manusia ke Manusia

Populasi ternak sapi di Kalsel sebanyak 150 ribu ekor, dimana sentra peternakan sapi terbesar ada di Kabupaten Tanah Laut. Disbunnak Kalsel mencatat kebutuhan konsumsi sapi di daerah ini mencapai 52 ribu ekor pertahun dan hampir separuhnya harus didatangkan dari daerah lain seperti NTB, Sulawesi, dan Jawa Timur.

Baca juga: Sleman dan Kulonprogo Giatkan Pencegahan Antraks

Sementara populasi ternak kerbau tercatat sebanyak 19.800 ekor yang didominasi kerbau rawa. "Pengawasan ternak ini dilakukan bersama pihak Balai Karantina Pertanian," ujar Suparmi.

Pengawasan ke seluruh hewan dan produk hewan diwajibkan harus memenuhi persyaratan seperti surat kesehatan hewan yang menyatakan ternak bebas dari penyakit antraks. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat